Bab 🕐

5.7K 421 13
                                    

"Kenapa sih, mataku terasa begitu silau?" Kiel membuka matanya perlahan dan mengucek nya.

"Apa-apaan ini? Di mana aku? Mengapa aku ada di jalan?" Dia memandang bingung ke sekeliling.

"Tuan, selamat Anda telah memasuki game ini," kata suara misterius.

"Game? Apa maksudnya aku ada di dalam game?" tanya Kiel.

"Iya, sesuai keinginan Anda. Anda dapat mengubah ending game ini. Selamat!" jawab suara itu.

"Selamat matamu dan kembalikan aku ke dunia nyata. Aku tidak pernah bilang bahwa aku ingin memainkan game ini lagi," protes Kiel.

"Eh, tapi tadi Anda bilang begitu," sahut suara itu.

"Itu hanya ucapan biasa, bukan berarti aku benar-benar ingin dan aku tidak tahu kalau aku bakal terjebak di dalam game ini!" keluh Kiel.

"Maafkan saya, Tuan. Meski begitu, Anda tidak bisa kembali ke dunia nyata sebelum menyelesaikan ending game ini," jelas suara itu.

"Aku tidak peduli! Kembalikan aku sekarang juga!" tegas Kiel.

"Maaf, Tuan. Saya tidak bisa memenuhi permintaan Anda. Dan, Tuan bisa mengucapkan kata-kata yang ingin Anda sampaikan dalam hati jika ingin mengobrol dengan saya," kata suara itu.

"Benarkah?" tanya Kiel.

"Ya."

"Apa aku bisa mengatakan ini dan kau akan mendengarkan ku?" ucapnya dalam hati.

"Ya, Tuan. Saya ingin mengatakan sesuatu," jawab suara itu.

"Apa itu?" tanya Kiel dalam hati.

"Tuan, saya ingin memberitahukan bahwa Anda telah terlihat oleh banyak orang karena terlihat mengobrol sendiri," ungkap suara itu.

Setelah mendengar itu, Kiel menatap ke kiri dan kanan. Benar saja, banyak orang yang memperhatikannya dan ada yang berbisik sambil menatap ke arahnya. Wajahnya langsung memerah.

"Apa aku tadi benar-benar mengobrol sendiri?" ucapnya dalam hati.

"Ya, Tuan. Anda terlihat seperti orang gila saat mengobrol sendiri," jawab suara itu.

"Sialan! Ini semua salahmu karena baru memberitahuku. Dan mengapa ada kata 'orang gila' dalam perkataanmu? Aku sama sekali tidak gila! Aku sedang mengobrol denganmu, bukan?" batin Kiel.

"Benar, tapi menurut orang lain, aku ini sistem dan tidak dapat didengar oleh manusia kecuali olehmu, Tuan," jelas sistem.

"Cik, jadi karakter apa yang aku masuki?" tanya Kiel dalam hati.

"Tidak ada," jawab sistem.

"Hah?" Kiel merasa sedikit bingung.

"Tuan tidak memasuki karakter manapun. Tuan hanya menjadi figuran yang entah mengapa ada di dunia ini," jelaskan sistem.

"Jadi, maksudmu sekarang aku..." Kiel terputus oleh sistem.

"Ya, Tuan. Jadi, Tuan menjadi gelandangan. Tuan tidak memiliki rumah dan orang tua. Tuan harus mencarinya sendiri dengan usaha Tuan sendiri," jelas sistem.

"Mengapa kamu tidak memasukan ku ke dalam tubuh seseorang? Itu lebih baik daripada menjadi gelandangan," batin Kiel.

"Karena Tuan tidak memintanya," jawab sistem.

"Karena kamu juga tidak bertanya," batin Kiel.

"Hey, bukankah di dalam game biasanya ada status yang menampilkan informasi pribadi, seperti data diri? Jadi, di dalam game ini juga ada statusnya, bukan?" batin Kiel.

"Tentu saja ada, Tuan. Apakah Anda ingin melihatnya?" tanya sistem.

"Sungguh? Kalau begitu, ya. Aku ingin melihatnya," ucap Kiel.

"Informasi tentang data dirimu sedang dimuat..." sistem memberi tahu.

Setelah selesai dimuat, Anda dapat menyebutkan "Tampilkan status data diri sendiri."

"Permintaan diterima. Menampilkan status..." sistem menampilkan status data diri Kiel.

Berikut adalah data diri Kiel Arsalan Ravindra dalam game:

Nama Pemain: Kiel Arsalan Ravindra
Usia: 17 tahun
Status: Gelandangan
Peran: Figuran
Misi: Tidak ada

"Hanya itu?" tanya Kiel.

"Ya, hanya itu saja. Apakah Tuan mengharapkan sesuatu yang lain?" tanya sistem.

"Tentu saja, apa tidak ada status untuk menambahkan ketampanan, keimutan, kepintaran, atau hal-hal seperti itu? Mengapa hanya empat saja? Dan mengapa status 'Gelandangan' ditampilkan!" Kiel berteriak dalam hati.

"Tuan, berhentilah mengharapkan sesuatu yang mustahil. Jika wajah Tuan seperti itu, ya begitulah adanya. Jika ingin mengubahnya, Tuan hanya perlu menjaga kebersihan kulit dengan skincare yang tepat," jawab sistem.

"Tuan, jangan menangis," kata sistem.

"Aku tidak menangis," bantah Kiel.

"Tapi air mata Tuan terus saja mengalir," sahut sistem.

"Sudah kukatakan, aku tidak menangis. Ini hanya karena aku mengantuk, oke?" tegas Kiel.

"Tuan, Anda bisa mengubah status Anda," kata sistem.

"Bagaimana caranya?" tanya Kiel.

"Cari Sugar Daddy," jawab sistem.

"Maksudmu?" Kiel bingung.

"Tuan, ada misi untukmu," ungkap sistem.

"Sekarang banget?" tanya Kiel.

"Tidak, tahun depan. Sekarang, Tuan!" dorong sistem.

"Oke, oke. Apa misinya?" tanya Kiel.

"Ucapkan 'Tampilkan misi', Tuan," instruksi sistem.

"Tampilkan misi," ucap Kiel.


Misi: Menjadi anak angkat dari salah satu keluarga tokoh utama pria


"Bagaimana caranya? Aku saja tidak tahu di mana mereka tinggal!" protes Kiel.

"Tuan, jangan khawatir. Mereka akan segera lewat di sini dengan mobil mereka. Tuan hanya perlu terlihat menyedihkan. Meskipun saat ini Tuan sudah terlihat menyedihkan," jelas sistem.

"Lalu, apa yang harus kulakukan?" tanya Kiel.

"Hanya Tuan yang tahu apa yang harus dilakukan. Saya hanya sistem dan tidak ikut campur dalam tindakan yang akan Tuan lakukan," jawab sistem.

"Dari tadi, nada bicaramu ngeselin, ya, tem," komentar Kiel.

"Hanya perasaan Tuan saja," balas sistem.

"Tuan, siap-siaplah. Mereka akan datang," peringatkan sistem.

HANYA FIGURAN BIASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang