"Kena kah?" batin Kiel
"Tapi-" Ucapan Kiel terhenti saat Varez menyela dirinya dengan cepat
"Saya tidak menerima penolakan darimu, Kiel" Tegas Varez
'Ting"
"selamat, misi untuk menjadi anak angkat sala satu pria telah berhasil diselesaikan" Ucap sistem
"Baiklah, Kiel tidak akan menolaknya" Ucapnya memperlihatkan ekspresi yang seakan pasrah itu membuat Varez tersenyum
---
Varez meninggalkan ruangan Kiel begitu saja dan mulai mencari anak tersebut. Ia melepaskan surat yang berada di genggamannya begitu saja.
Melihat Varez pergi, Ranashya mengambil selembar surat yang sudah berada di lantai dan membuka isinya, membaca setiap lembarannya.
Sama halnya dengan suaminya, Ranashya meremas surat yang berada di tangannya
Ingatan sebelumnya
"Kiel bisakah kamu memanggilku dengan sebutan mommy?"
Kiel mulai berpikir
"Baiklah, Kiel akan memanggil Tante dengan sebutan 'Mommy'," jawab Kiel.
"Semudah itu? Tante pikir Kiel akan menolaknya dan tidak menerimanya," ucap Ranashya yang sedikit kaget. Dia pikir Kiel tidak akan mau memanggilnya dengan sebutan 'Mommy'.
Kiel memiringkan wajahnya.
"Kenapa Kiel harus menolak memanggil Tante 'Mommy'? Dari awal ketemu, Kiel sudah menganggap Tante sebagai Mommy Kiel. Tapi Kiel tidak berani menyebut Tante dengan sebutan 'Mommy' karena takut Tante tidak suka jika Kiel memanggil Tante dengan sebutan itu," jelasnya.
"Tante juga memberikan perhatian pada Kiel yang tidak pernah Kiel pikirkan sebelumnya. Tante Asha juga sangat lembut, mungkin karena itu Kiel suka dengan Tante. Maksud Kiel, Mommy," ucap Kiel sambil menatap Ranashya dengan senyuman.
"Kiel, jangan pernah berpikir untuk meninggalkan Mommy," ucap Ranashya.
"Kiel tidak akan meninggalkan Mommy, Kiel akan selalu bersama Mommy," jawab Kiel.
Ranashya menyobek surat yang berada di genggamannya menjadi beberapa bagian.
Sementara itu, di sisi lain...
"Tuan, apa isi suratnya?" tanya sistem.
"Bukankah sistem bisa melihat aku menulis isi suratnya? Otomatis sistem juga dapat membaca isi suratku," jawab Kiel.
"Tidak, Tuan. Saat itu saya sedang sibuk," jawab sistem.
"Sistem juga bisa sibuk ya. Aku penasaran dengan kesibukan apa yang sistem lakukan," ucap Kiel dalam hatinya.
Kiel menghentikan langkahnya.
"Sistem, kau juga mendengarnya kan?" tanya Kiel.
"Ya, Tuan. Saya mendengar suara, tidak hanya satu suara tapi banyak suara," jawab sistem.
"Sistem apa kau tau dimana arah suara itu?" Tanya Kiel dalam hatinya
"Di dekat gang itu tuan" jawab sistem
"Sistem tidak punya tangan untuk menunjuk, jadi seharusnya Sistem katakan arahnya, bukan hanya mengatakan 'itu'. Bagaimana aku bisa tahu jika kamu hanya mengatakan 'itu'?" pikir Kiel.
"Tuan, hanya ada satu gang di depan Anda. Tidak ada gang di belakang atau di kedua sisi Anda. Anda seharusnya mengerti maksud saya." ucap sistem
Kiel ingin membalas, tetapi terhenti ketika suara bising dari gang tersebut semakin keras di telinganya. "Apa yang mereka lakukan di gang itu, kenapa berisik sekali? Apakah mereka tidak tahu jam berapa sekarang?" pikirnya.
"Jalanan sepi, mereka bisa berbuat seenaknya," pikir Kiel sambil mulai berjalan kembali mengikuti arah suara tersebut.
Dia mengintip dan melihat sekumpulan laki-laki berkumpul di gang tersebut, dengan banyak motor terparkir di belakang mereka. Masing-masing laki-laki itu terbagi menjadi dua grup.
Kiel bertanya dengan pelan, "Sistem ini tidak seperti yang kupikirkan, kan?"
"Sepertinya begitu, Tuan," ucap sistem.----
"Anjing!, Maraneh, lamun hayang ngajak gelut, ulah pake cara pengecut pake segala. Hiji lawan lobaan," ucapnya dengan logat Sundanya.
"Kami tidak pernah menggunakan cara pengecut, apalagi melawan satu orang dari geng lain dengan banyak anggota geng kami," ucap anggota di sebelah kiri.
Laki laki yang menggunakan logat Sunda ingin mengatakan sesuatu tapi ditahan oleh ketua gengnya
"Benarkah? Lalu kenapa salah satu anggota geng kami bisa masuk ke rumah sakit? Jika bukan karena kalian," ucap anggota di sebelah kanan.
"Ya, mana kami tahu? Mungkin dia diserang oleh geng lain. Kalian pikir geng hanya terdiri dari dua geng saja?" ucap anggota geng lain di sebelah kanan.
"Seharusnya kami yang menanyakan ini. Apakah kalian yang merusak markas kami?" lanjutnya.
"Tidak, kami saja tidak tahu di mana markas kalian," jawab ketua geng tersebut.
"Benarkah? Tidak mungkin anggota dari geng kami membohongi kami," ucap anggota di sebelah kiri."Begitu juga dengan anggota geng kami," ucap anggota di sebelah kanan.
Mereka terus adu bacot, Kiel yang mendengarnya merasa pusing. Bagaimana mereka bisa begitu mudah dibodohi? Apakah mereka sebenarnya geng motor sungguhan atau hanya abal-abal?
"Bisa bisanya njir, mereka langsung percaya gitu aja" Ucap Kiel menontonnya dari atas sambil memakan cemilannya
Beruntung mereka yang ada di bawahnya tidak melihat Kiel melewati mereka. Kiel yang merasa pegal karena berdiri terus pun memutuskan untuk memanjat pohon yang ada di sebelah kiri dekat geng tersebut. Dengan cekatan, Kiel memanjat pohon tersebut dan sekarang berada di sana, menikmati tontonan sambil menyantap sedikit cemilan."Tuan dimana anda mendapatkan cemilan yang berada di tangan anda? perasaan, tuan tidak membawa makanan apapun" ucap sistem
KAMU SEDANG MEMBACA
HANYA FIGURAN BIASA
Teen Fictionbukan bl ❌ menceritakan Kiel yang terseret ke dalam layar game yang sedang ia mainkan oleh sistem bisakah ia meluluhkan hati para pemeran tokoh dalam game atau malah sebaliknya Rank: 🐥 4# Kekangan