Bab 🕗

3.2K 290 0
                                    

"Di bilang juga apa" ucap sistem

Dengan tidak elitnya Kiel terjatuh dari pohon memasuki tong sampah yang ada di bawahnya untung saja tong sampah tersebut masih kosong tidak ada isi sampah di dalamnya.

mereka yang mendengar suara bising pun menghentikan aksi taurannya dan mulai menatap ke arah tong sampah terdapat tubuh seseorang yang terjatuh dengan kepala yang menyentuh tanah dan juga kaki yang masuk ke dalamnya.

bagaimana ini bisa terjadi? beginilah kejadiannya sebelumnya

"Sistem apa kamu mau?" tanya Kiel

Memperlihatkan keripik yang berada di tangannya, ke arah langit

"Tuan jangan aneh aneh, tuan sendiri tau kalau saya tidak bisa memakan makanan seperti itu sistem tidak memerlukan makan seperti manusia" ucapnya

"padahal keripiknya enak sungguh? sistem tidak mau memakannya?, Kiel hanya ingin berbagi makanan katanya makanan akan terasa enak jika saling berbagi" Batin Kiel dengan nada yang sedih

"saya tidak akan tertipu dengan wajah seperti tuan jadi hentikan itu, wajah anda membuat saya merinding maksud saya ekspresi yang anda tunjukan seperti ini juga nada anda jangan di buat sedih, dan lagi berbagi makanan memang akan terasa lebih enak tapi juga tuan tidak akan merasa kenyang" ucap Sistem

"Meski begitu itu lebih baik dari pada makan sendiri, lebih baik makan bersama berdua atau lebih juga lebih bagus mengatakan hal hal lucu, bercanda, tertawa sambil ngemil cemilan dalam satu bungkusan bersama rasanya sangat menyenangkan" ucap Kiel dalam hati

Kiel teringat akan dirinya bersama kakaknya mereka sering berbagi cemilan menyuapinya satu sama lain memakannya bersama sama sambil menonton film kesukaan walaupun film kesukaan mereka sangat berbeda tapi Kiel dan kakaknya bergiliran mengganti tayangannya setelah iklan tayangannya pasti di ganti Kiel tertawa pelan mengingat cerita yang kakaknya lontarkan waktu itu

"Sekarang tuan tertawa? apa tuan baik baik saja apa perlu masuk ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan anda?" tanya sistem

Ketika Kiel mendengar perkataan sistem, ia mulai menyandarkan dirinya pada pohon dan memperhatikan orang-orang yang berada di bawahnya. Mereka telah menyelesaikan percakapan mereka dan mulai melakukan aksi tauran. Kiel menatap mereka, menyaksikan aksi tersebut. Baginya, ini adalah hal yang biasa. Maksudnya, dalam novel-novel yang sering ia baca, pasti akan ada seorang protagonis yang datang untuk menghentikan aksi tauran tersebut tapi ini adalah game akankah game ini akan melakukan hal yang sama terlepas jika ini bukan genre kerajaan.

Saat Kiel menyandarkan kepalanya, tanpa sengaja ia bertubrukan dengan sesuatu. Ia mulai menoleh ke arah belakang atas dan baru menyadari bahwa pohon yang ia sandarkan adalah pohon mangga.

"Tuan, apakah Anda akan membantu mereka? Mengapa mata Anda bersinar?" tanya sistem.

Mata Kiel seakan bersinar setelah melihat apa yang kepalanya bertubrukan dengannya - ternyata itu adalah buah mangga.

"Tuan, jangan bilang Anda akan-" ucapan sistem terhenti saat Kiel mulai mencabut buah mangga yang terjepit di dahannya.

"Sistem, apakah kau tahu apa yang dibutuhkan seseorang ketika mereka menyaksikan sesuatu? Benar, makanan," ucap Kiel.

"Tapi Anda sudah makan cemilan, mengapa Anda harus mengambil buah mangga juga?" tanya sistem.

"Saat ada kesempatan, cobalah untuk mengambilnya dan jangan menyia-nyiakannya. Begitu juga dengan penemuan buah mangga, kita harus mengambilnya dan memakannya. Jangan biarkan buah mangga menjadi busuk karena tidak dikonsumsi," ucap Kiel dengan tegas.

Sistem hanya diam, tidak habis pikir dengan otak tuannya. Ia hanya mampu menghela nafas.

"Bagaimana jika ada pemiliknya?" tanya sistem.

"Mana mungkin ada pemilik di tempat seperti ini, kau bercanda," jawab Kiel dengan cepat.

Sistem lagi lagi diam ia tidak ada topik lagi untuk menjawab tuannya ini

....

"Menikmati buah sambil menikmati pemandangan memanglah indah," ucap Kiel pelan, takut orang-orang di bawahnya mendengar suaranya, meski itu agak mustahil.

Kiel sudah cukup lama berada di atas, namun tidak ada tanda-tanda orang-orang di bawahnya akan berhenti berkelahi. Buah di tangannya juga sudah mulai habis. Haruskah dia memetik lagi?

Kiel beranjak dari tempat duduknya, berniat memetik buah lagi, namun dahan yang berbuah kali ini cukup tinggi untuk dijangkau.

"Tuan, jangan lakukan itu," ucap sistem, seakan tahu apa yang akan dilakukan tuannya.

"Sistem, diam saja. Lagipula, jika ada pemiliknya, Kiel akan membayar ganti rugi buah mangga yang Kiel ambil," ucapnya.

"Bukan itu maksud saya. Bagaimana jika tuan jatuh? Lagipula, apakah tuan memiliki uang untuk membayarnya?" tanya sistem

"Kan ada sistem," jawab Kiel dengan cepat.

"Saya?" tanya sistem dengan bingung.

"Sistem yang akan memberikan uang kepada Kiel," ucap Kiel.

"Kenapa saya harus memberikan uang kepada tuan?" tanya sistem.

"Apa maksudnya kenapa? Tentu saja sistem harus membayar Kiel karena telah menyelesaikan misi. Jika bukan karena uang, aku tidak mau melakukan misi yang tidak berarti. Lagipula, aku bisa menggunakan caraku sendiri meski tanpa bantuan misi sekalipun," ucap Kiel.

"Oh, jangan-jangan sejak awal sistem tidak akan memberikan aku uang meski aku telah menyelesaikan misi. Kejam sekali. Seharusnya orang yang sudah bekerja dengan baik mendapatkan sesuatu sebagai imbalannya. Jadi, Kiel meminta uang sebagai imbalannya," ucap Kiel sambil tersenyum.

"Kalau begitu, saya tidak akan memberikan hadiah yang sudah saya siapkan untuk misi yang tuan selesaikan, karena tuan sudah memilih uang," ucap sistem.

"Sistem, Kiel mau bertanya, siapa yang membawa Kiel ke dalam game ini?" tanya Kiel.

"Saya, tuan," jawab sistem.

"Anggap saja uang yang sistem berikan kepada Kiel adalah pemberian sebagai kompensasi karena telah memasukkan Kiel ke dalam game tanpa persetujuan, dan hadiah yang akan sistem berikan adalah hadiah karena Kiel telah menyelesaikan misi," ucap Kiel.

"Tapi tuan bilang ta-- baiklah," ucap sistem pasrah. Ia tidak bisa menentang apa yang Kiel ucapkan karena sebagian dari ucapannya ada benarnya.

"Tuan, hati-hati! Saya tidak ingin Anda jatuh dan malu nant--" sudah terlambat, Kiel akhirnya terjatuh.

...

"Sial, kenapa jadi begini," ucap Kiel dalam hatinya.

HANYA FIGURAN BIASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang