END

1 1 0
                                    

setelah aya tertidur lelap, Hugo menghampiri dokter untuk menanyakan sesuatu.

"dok, Aya butuh dirawat lebih lanjut atau bagaimana?"

"lebih baik menginap saja untuk saya pantau kondisinya lebih lanjut, tapi jika Aya sudah merasa lebih baik dan ingin pulang tidak masalah. jangan lupa untuk mengambil obat di apotek sesuai resep yang nanti saya buatkan."

"baik dok, nanti saya ke apotek"

"oh iya pesan saya, sering-sering ajak Aya untuk berolahraga tetapi jangan yang terlalu berat, sering ajak dia keluar jalan-jalan mungkin atau apapun untuk mengalihkan pikiran nya tentang kanker ditubuhnya. jangan buat Aya terlalu banyak pikiran karena jika aya stres terlalu banyak pikiran itulah yang bisa memicu kanker ditubuhnya semakin menggrogoti. kamu paham maksud saya?."

"baik dok saya paham sekali. kalau begitu saya permisi"

Hugo meninggalkan ruangan dokter dan pergi menuju ruangan milik Aya. selama ia jalan ia pusing bingung dan bimbang, apakah dia akan merahasiakan ini dari keluarganya sesuai permintaan aya? atau sebaliknya.

ketika Hugo sampai diruangan Aya, ia melihat Aya yang sedang terdiam sembari melihat ke jendela luar. ia pun menghampiri aya untuk mengajaknya ngobrol.

"ayy, gimana keadaan kamu? mana yang sakit bilang sama aku."

Aya yang menyadari kedatangan Hugo pun tersenyum ke arahnya. ia melihat terdapat kekhawatiran dimata pacarnya. ia tau hugo pasti khawatir akan kondisinya, tetapi Aya merasa ia sudah tidak kuat untuk bertahan.

"Hugo, kalo aku udah ga kuat buat nahan rasa sakit ditubuh aku. aku mohon kamu ikhlas ya, kamu jangan sedih nanti. aku bangga punya pacar yang baik dan tulus sama aku, makasih udah nemenin aku selama ini, maaf aku nutupin semuanya sama kamu karena aku ga mau kamu khawatir. dan aku pesen kalo nanti akhirnya aku pergi, kamu harus bisa lupain aku ya kamu harus cari perempuan lain yang sayang sama kamu." ucap Aya dengan nada yang semakin melemah yang menandakan jika kondisinya memburuk.

Hugo yang mendengar perkataan Aya pun terdiam. ia sudah kehabisan kata-kata, ia sangat takut kehilangan Aya ia belum siap.

Aya mengangkat tangan dan meraih pipi hugo ia berkata kembali.  hugo merasa tangan Aya sudah semakin dingin.

"sebelum aku pergi aku punya pesan buat kamu, sesibuk apapun kamu jangan pernah ngeskip makan dan istirahat ya? maaf aku udah ga bisa ada disamping kamu. i love you more." setelah Aya mengucapkan pesa terakhir nya, matanya langsung terpejam dan tangan nya pun langsung terjatuh.

Hugo yang mendapati itu pun langsung menangis tersedu-sedu. Aya telah meninggal dunia.

"ayy, plis ga lucu kamu tega ninggalin aku sendiri di dunia yang kejam ini? ayy ayo bangun, aku ga mau kamu pergi ayy" Hugo semakin menangis dan memeluk tubuh dingin aya.

dokter yang tidak sengaja mendengar suara tangisan hugo, langsung masuk kedalam ruangan aya dan terkejut melihat Aya yang sudah tidak bernyawa.

"maaf, bisa permisi sebentar saya ingin memeriksanya terlebih dahulu."

dokter yang mengecek kondisi Aya dan mencari detak jantung milik Aya tetapi nihil, aya sudah benar-benar pergi untuk selama-lamanya.

"saya harap kamu bisa menerima semuanya ya, ini sudah jadi takdir tuhan. kamu harus ikhlas supaya pacar kamu bisa tenang disana, saya yakin pacar kamu juga tidak ingin melihat kamu seperti ini. biar saya yang menghubungi pihak keluarga, mari."

setelah beberapa jam, pihak keluarga aya sudah menjemput jenazah dan membawanya kerumah. sesampainya dirumah jenazah langsung dimandikan dan disiapkan untuk dibumikan.

setelah selesai mengubur jenazah aya, pihak keluarga dan saudara dari keluarga aya sudah meninggalkan tempat pemakaman hanya tersisa carabel dan hugo saja.

"gue ga nyangka lo bisa pergi secepat itu de, kenapa lo ga pernah bilang sama gue kalo lo sakit. gue selalu berusaha buat jagain lo dari orang-orang jahat, tapi lo sendiri malah nyembunyiin penyakit lo. gue ngerasa ga berguna buat lo de" tangisan carabel semakin pecah ketika melihat batu nisan atas nama "Ayanara Grace Mahendra.

"ay, kalo bisa biar aku yang diposisi kamu. lebih baik aku yang pergi daripada kamu yang pergi ninggalin aku. aku ga bisa tanpa kamu ayy. aku sayang sama kamu. kita janji bakal bareng-bareng terus sampai kita mencapai keinginan kita masing-masing" tangisan hugo pecah ketika ia mengingat betapa cepatnya aya meninggalkan dirinya.

Hugo dan Carabel meninggalkan pemakaman. mereka tidak menyangka ternyata Aya pergi secepat itu, takdir memang tidak ada yang tahu.








akhirnyaaaaaa
untuk cerita AYANARA selesai juga, maaf ya guys aku update nya lama hehe. semoga kalian suka sama akhir yang aku pilih.
have fun ya!!!!!!¤_¤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AYANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang