Pertemuan Mengerikan

5 5 1
                                    

Hari Sabtu Pukul 19.00.

Moksa sedang ingin membeli Rokok dikarenakan abis, tetapi di saat ia berada di gang dekat warung yang ia ingin beli. Ia bertemu orang yang sedang memakai Hoodie hitam, dan tiba-tiba menusuk orang tidak dikenal, lalu Moksa meneriakinya.

"Woi!!! Siapa lu?!" Ucap Moksa dengan marah.

Lalu orang itu lari tetapi Moksa mengejarnya.

"Mao kemana lu brengsek!"

"Cihh, merepotkan!" Ucap orang ber hoodie hitam itu.

Lalu mereka kejar-kejaran dan orang yang Moksa kejar itu memutar balik dan ingin melawan Moksa.

"Berenti juga lu! Udah nyerah aj lu pasti ketangkep sama gue." Ucap Moksa dengan wajah mengejek.

"Bodoh...........lu kira gue kabur karena lu. Gue kabur gara-gara disitu banyak orang."

"Udah gausah alesan mending lu ikut gue ke kantor Polisi sekarang, daripada lu gue bawa ke warga."

"Hadehhh.....Gini ya,gue ga ada urusan sama lu, jadi mending lu cabut daripada lu korban selanjutnya."

"Tapi gue ada urusan sama lu! Karena lu udah bunuh orang seenaknya."

Lalu orang itu mengeluarkan pisaunya dari kantong hoodienya.

"Anak kecil mending mati aja lu bangsat!!" Ucap orang berhoodie

"Wetttt, gila lu tangan kosong dong cemen amat." Ucap Moksa

"Sialan ngatur-ngatur, tapi boleh lah maen-maen sama anak kecil."

Lalu orang itu berlari ke arah Moksa lalu memukul mengenai muka Moksa,dan saat Moksa ingin menangkis serangan berikutnya. Tetapi ia terkena tipuan serangan yang seharusnya menyerang memakai tangan kanannya dan mengarah ke arah pipinya, namun ia membatalkannya dan menguatkan kepalan tangan kirinya lalu memukul bagian perutnya.

"Ekhhhhhh....Orang macam apa ini bisa-bisanya dia membuat tipuan yang gue kira ke arah muka gue!" Ucap Moksa dalam Hatinya.

Setelah memukul bagian perutnya ia terus menguppercat mukanya Moksa. Lalu ia menjedotkan kepalanya ke tanah dengan sangat keras. Setelah itu Moksa tidak bisa melakukan apa-apa lagi.

"Kan dah gue bilang ya, jangan cari masalah sama gue atauga lu mati!"

Setelah berkata seperti itu ia meninju perutnya terus menerus hingga keluar darah dari mulutnya Moksa. Dan tiba-tiba orang itu berkata tidak tau kepada siapa.

"Jun lu beresin nih cecunguk gue duluan."

"Dengan senang hati."

Lalu yang dipanggil Jun itu ingin menusuknya dengan pisau.

Dan tiba-tiba disaat ia sudah ingin menganyukan pisaunya, ada seseorang yang menahan tangan kirinya, lalu ia memukul mukanya dengan tangan kanannya. Dan menyikut Dadanya dengan kencang sehabis itu menjedotkan kepalanya ke tembok hingga retak.

"Brengsek siapa lu!"

Orang yang ingin membunuh Moksa, lalu melihat muka yang menyelematkan Moksa.

"Akhirnya keluar juga lu bangsat! Orang yang gue cecer dari dulu, waktunya lu mati bangsat!"

"Heehhh, sama gue juga pen bunuh semua atasan geng lu!"

"Mati lu anjing!!" Ucap orang yang ingin membunuh Moksa.

Lalu orang yang ingin membunuh Moksa itu berlari sembari memegang pisaunya. Dan disaat dua orang ini ingin berkelahi tetapi ada warga yang berteriak.

"Woi!! Ntu dia orangnya!!"

Lalu orang yang ingin membunuh Moksa menengok kebelakang. Dan langsung berlari sambil menginjak tembok melewati orang yang sudah menyelamatkan Moksa, sembari memberikan jari tengah ke warga.

"Kejar dia semuanya!!!"

Lalu semua warga mengejarnya, dan orang yang menyelematkan Moksa membawa Moksa ke suatu tempat.

Moksa pun terbangun dan melihat orang yang menyelematkannya.

"Ehhhhhh.....(Mengulat) Dimana gue eni?"

"Lu di markas gue."

Lalu orang itu memberikannya teh hangat.

"Nih lu minum, kenalin gue Reki siapa namalu?"

"Nama gue Moksa bang."

"Oh salam kenal Mok, oiya panggil gue Rek aja walaupun muka gue agak tua gini tapi masih muda, oiya lu kenapa bisa ditampolin sama die tadi?"

"Dia gue liat lagi bunuh orang pas gue lagi pengen beli Rokok."

"Jadi lu kejar dia?"

"Iyalah! masa gue biarin."

"Iya sih, tapi itu orang gabakal bisa lu lawan karena dia ntu Ketua geng terkuat nomor 4?"

"Hah?? Gangerti gue maksud lu apaan Rek?"

"Yaudah gue ceritain, jadi gini."

Tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke markas nya.

"Siapa lu!!" Ucap Reki.

"Woi Sako ngapain lu kemari?"

"Gue kemari, gue liat lu dibawa dia, gue kira lu pen dibunuh!"

"Itu temen lu Mok?" Ucap Sako.

"Iya Rek." Jawab Moksa.

"Yaudah suruh dia masuk." Ucap Reki.

"Sini Ko Masuk lu!"

"Duduk gausah sungkan, sebentar gue bikinin kopi buat lu."

"Lu ko tiba-tiba disini aja si, gimana ceritanya Sa?" Ucap Sako dengan wajah bingung.

"Panjang ceritanya pokonya gue di selamatin sama die pas gue gasadar, oiya kenalin Reki namanye."

"Salken bang,kenalin gue Sako. "

"Yoo...Salken juga Sako."

"Oiya jadi gue selamatin Moksa pas dia pengen dibunuh, sama geng yang pengen gue ancurin juga."

"Hahhh??" Ucap Sako dengan heran.

"Iye jadi gue ketemu tu orang pas dia lagi ngebunuh orang, pas banget di depan gue pengen beli Rokok, yaudah gue teriakin terus gue kejar." Ucap Moksa.

"Oh begitu serem juga tuh geng! Bahaya tuh kalo dibiarin."

Lalu Reki memberikan kopi kepada sako.

"Nah makanya itu gue pengen ancurin geng-geng yang ada di kota jakarta ini, karena mereka udah ngebunuh abang gue." Ucap Reki.

"Jadi mereka ngebunuh abang lu?" Ucap Moksa.

"Iya pas gue masih baru aja lulus sekolah, dan sampe sekarang gue ga bakalan lupa, geu bakalan bales dendam!"

"Waduhh bisa kacau nih Jakarta kalo sampe dia naek ke permukaan." Ucap Sako.

"Oiya Geng-geng itu emang punya kekuatan besar-besar? Sampe-sampe ga pernah di seledikin Polisi" Ucap Moksa.

"Sebenernya bisa aja, tapi yang ada kalo mereka dilaporin ke Polisi. Malahan atasan die yang turun tangan, yaudah mending gue bahas geng-geng terlemah sampe terkuat di Jakarta ini. "

                           ➖Habis➖

..

..

...

...

Thanks For Reading Guys.
Jangan Lupa Vote ya kalo Seru!

Kill Each OtherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang