He's Mine

5.8K 316 1
                                    

1 minggu kemudian.

"Mingyu kau sudah sembuh?". Tanya salah satu anak buah Mingyu.

"Ya, bajingan itu berani sekali berurusan denganku". Jawab Mingyu dengan raut kemarahannya.

"Sudahlah Mingyu, lebih baik hentikan". Kata anak buah Mingyu menenangkan.

Mingyu melotot ke arahnya.

"Bagaimana mungkin aku harus membiarkannya?". Tentu saja Mingyu tak terima, ayahnya saja seorang pejabat Korea Selatan, tentu saja membuat Kim Mingyu merasa sombong dan berkuasa, siapa saja yang membuat masalah dengannya harus dia berantas bukan.

"Bawa Taeyong ke rooftop, jadikan dia pancingan agar Sehun menemuiku di sana, aku sudah memiliki rencanaku sendiri". Mingyu bersmirk sambil menunjukkan revolver lengkap dengan suppressor dari balik bajunya.

"Kalian menunggu apa? cepat lakukan!".

Anak buah Mingyu segera pergi melaksanakan tugasnya.

Sedangkan di kelas 11 A, Taeyong sedang menggumamkan kata yang tak jelas. Dia merasa sangat kebosanan, bagaimana tidak, kedua pengawalnya Jaehyun dan Johnny sudah lebih dari seminggu tidak masuk sekolah.

"Sungguh tak masuk akal, kemana mereka berdua. Apakah mereka sedang honeymoon?".

Sesaat kemudian, Sehun masuk ke dalam kelas. Ya setelah kejadian itu, Taeyong merasa sangat berterima kasih kepada Sehun, karena Sehun telah menyelamatkan Taeyong waktu itu.

"Bagaimana kabarmu Tae?". Tanya Sehun dengan nada datar. Entahlah selama ini memang Taeyong mengenal Sehun, namun Sehun memang terkesan kaku dan dingin.

"Aku baik saja". Jawab Taeyong sambil tersenyum.

"Sehun shii, kau dipanggil kepala sekolah untuk menghadap padanya". Seseorang memanggil Sehun.

Sehun mengernyit tak mengerti, ada perlu apa kepala sekolahnya itu. Namun Sehun tetap memenuhi panggilan itu.

Dua anak buah Mingyu segera masuk ke dalam kelas Taeyong untuk melancarkan rencana sang bos.

"Apa apaan ini?". Taeyong terkejut ketika dua anak itu menarik Taeyong keluar dari kelas.

"Apa masalah kalian? Kalian mau membawaku kemana?". Oke, sekarang Taeyong benar benar ketakutan.

"Diamlah". Jawab salah satu dari mereka.

Sesuai rencana sang bos, mereka membawa Taeyong ke rooftop sekolah. Setelah sampai di sana mereka menutup pintu yang menjadi penghubung rooftop dengan tangga. Taeyong melihat Mingyu ada di sana dengan senyuman bodohnya dan empat anak buah Mingyu juga di sana.

"Akhirnya kau datang juga sayang". Mingyu berjalan mendekat ke arah Taeyong dengan senyuman yang terkesan menyeramkan. Dia memanggil Taeyong dengan sayang? Taeyong bergidig jijik.

"Bagaimana kalau kita bersenang senang dulu sambil menunggu anjingmu itu?". Mingyu memberikan kode kepada empat anak buahnya. Keempat anak buah Mingyu segera membawa Taeyong ke sofa rusak yang terbengkelai di atap rooftop tersebut. Mereka merebahkan paksa badan Taeyong.

"Apa yang kau lakukan sialan?". Taeyong benar benar marah kali ini.

"Ssst.. Jangan berisik menurutlah". Mingyu melepaskan gespernya dan melemparnya ke salah satu anak buahnya.

"Ikat tangannya dengan itu". Titah Mingyu.

Taeyong bergerak ribut berharap tenaganya mampu memberontak dari keempat anak buah Mingyu. Setelah anak buah Mingyu berhasil mengikat kedua tangan Taeyong di atas kepala Taeyong, kini Mingyu duduk di atas Taeyong, kedua tangannya membuka baju seragam Taeyong.

STALKER | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang