Johnny bersama Ten mengernyit melihat pemandangan di depannya. Kini mereka berniat untuk menjenguk Taeyong di rumah sakit jiwa, tapi mereka tidak menyangka jika pemandangan di depannya sangat sangatlah ambigu.
Johnny memandang dengan pandangan yang aneh.
"Aku tak tahu jika Jaehyun juga tidak waras sekarang?". Gumam Johnny.
"Jaehyun baik baik saja kan?". Gumam Ten.
Bagaimana tidak, kini mereka berdua sedang melihat Jaehyun dan Taeyong sedang bermain kejar kejaran, dengan Taeyong yang membawa boneka kelinci kecil. Tidak hanya mereka berdua, namun beberapa perawat juga sedang berlarian kesana kemari dengan membawa mangkuk untuk menyuapi Taeyong makan.
"Ayo tangkap anakmu Jaehyun, selamatkan dia!". Teriak Taeyong sambil berlari kesana kemari.
"Tuan, isi bahan bakar dulu supaya kuat berlarinya, ya?". Kata perawat perempuan di sana yang juga sedang berlari mengejar Taeyong.
"Aku akan datang menyelamatkanmu baby!". Jawab Jaehyun yang juga sambil berlari mengejar Taeyong.
Sesekali mereka akan tertawa tawa seperti orang yang penuh dengan kebahagiaan. Taeyong terus berlari hingga, ia naik ke atas sebuah meja di sana.
"Jaehyun, jika kau tak menyerah aku akan membunuh anakmu!". Ancam Taeyong sambil mengangkat boneka kelinci kecilnya.
"Aaaa jangan kumohon ampuni aku, aku menyerah! Jangan bunuh anakku, kumohon!". Kata Jaehyun sambil mengeluarkan ekspresi wajah yang sedih dibuat buat.
"Hah hah... Tuan, tolong makanlah dulu!". Kata seorang perawat di sana.
"Tangkap aku Jaehyun, aku akan segera melompat! Yaaaaa!". Kata Taeyong sambil ancang ancang akan melompat dari atas meja itu.
"Aku akan menangkapmu sayang!". Kata Jaehyun sambil bersiap siap menangkap miliknya itu.
Brug
Taeyong jatuh dipelukan Jaehyun.
"Yeay... Appamu hebat!". Kata Taeyong kegirangan.
"Baiklah, sekarang bubu harus makan dulu. Aaaaa!". Kata perawat disana.
Taeyongpun membuka mulutnya untuk menerima suapan dari perawat. Jaehyun tersenyum melihat itu. Lalu mengalihkan pandangannya pada kedua orang yang masih setia berdiri di sana dengan pandangan yang menjijikkan.
"Jaehyun mwereka siyapwah? Sepwerti orwang gwila!". Kata Taeyong sambil menunjuk ke arah Johnny dan Ten.
"Pffb...". Jaehyun menahan perasaan geli itu, sebenarnya ia sangat ingin sekali tertawa dengan keras.
"Sepertinya mereka memang orang gila sayang. Pergilah bersama suster, aku akan mengusir orang gila itu!". Kata Jaehyun sambil mengusap sayang rambut Taeyong.
Taeyong mengangguk lucu.
"Hati hati Jaehyun, orang gila bisa melukaimu!". Kata Taeyong dengan wajah seriusnya.
"Baiklah, aku akan berhati hati!". Jawab Jaehyun.
"Ucapkan selamat tinggal untuk daddymu! Dada daddy!". Kata Taeyong sambil memainkan tangan boneka kelinci itu.
"Dada anak daddy, jangan nakal sama bubu!". Jawab Jaehyun sambil mengelus boneka kelinci yang masih digendong Taeyong.
Sedangkan Johnny dan Ten masih tetap memperhatikan gerak gerik Jaehyun dan Taeyong.
"Eow, Jaehyun benar benar tidak waras!". Gumam Johnny.
Setelah perawat membawa Taeyong dari sana, Jaehyun berjalan mendekati Johnny dan Ten. Tiba tiba saja, Johnny menyentuh dahi Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER | Jaeyong
FanfictionJaeyong shipper area. Homophobic dilarang baca! Mengandung unsur bxb 18+! Obsesi Jaehyun kepada seorang lelaki tetapi cantik Lee Taeyong. Obsesi itu membawa Jaehyun kepada sisi kelam dirinya.