Klik
"Woah, jantungku berdebar debar, kukira aku yang akan mati!". Kata Jaehyun sambil cekikikan.
Jaehyun memutar tempat peluru itu lagi.
Sssrrrr
Menempelkan moncong pistol itu di dahi Nam-Joon.
"Kumohon jangan tuan Jaehyun, berikan kesempatan padaku, aku akan menjadi orangmu!". Kata Nam-Joon.
"Apakah perasaanmu sudah tidak enak? Apakah itu firasat?". Kata Jaehyun.
"Kumohon jangan tuan?". Kata Nam-Joon. Dia menggeleng ribut.
"Mingyu mau mengambil giliran appamu?". Tanya Jaehyun kepada Mingyu.
Mendengar itu, Mingyu menggeleng geleng ribut.
"Ti tidak ja jangan aku!". Kata Mingyu.
"See, anakmu durhaka sekali!". Kata Jaehyun meledek Nam-Joon.
"Kau mau anakmu yang mengambil giliranmu?". Tanya Jaehyun.
Nam-Joon mengangguk antusias.
"I iya tuan di dia saja!". Kata Nam-Joon.
"Appa, kenapa appa seperti itu, aku tidak mau!". Kata Mingyu.
Dan berakhirlah Mingyu dan Nam-Joon bertengkar. Jaehyun tertawa melihat hal di depannya itu.
"Heh heh heh... Aku akan mengganti permainannya!". Kata Jaehyun.
***
Mingyu dan Nam-Joon tengah berhadapan satu sama lain dengan masing masing memegang pisau. Keduanya tengah berdebar debar dan beberapa kali menelan ludahnya kasar.
Sedangkan Jaehyun sedang duduk di sebuah kursi dengan snacknya.
"Kalau aku bilang mulai kalian harus saling menyerang, kita lihat siapa yang akan bertahan hidup!". Kata Jaehyun sambil memakan snacknya.
"Mulai!". Teriak Jaehyun.
Pergulatan pun terjadi antara Nam-Joon dan sang anak, Mingyu. Mereka saling menjatuhkan satu sama lain mencari sumber kehidupan mereka sendiri.
"Ah...". Nam-Joon berhasil melukai lengan Mingyu.
Hal itu dijadikan kesempatan untuk Nam-Joon mendorong sang putra, apakah Mingyu harus terjatuh lagi dari gedung apartemen itu? Jawabannya adalah ya, Mingyu berhasil didorong oleh ayahnya sendiri, namun Mingyu juga berhasil menarik dasi ayahnya, dan berakhirlah mereka berdua terjatuh.
"Double kill!!". Teriak anak buah Jaehyun.
Jaehyun mendengus kesal.
"Sungguh diluar dugaan!". Kata Jaehyun kecewa.
Di bawah sana sedang terjadi keributan, beberapa orang berteriak histeris karena melihat dua orang yang jatuh dari atas gedung. Tubuhnya hancur mengenaskan dengan genangan darah panas yang mulai mengalir di sekitarnya.
***
Setelah urusannya di rooftop itu selesai, kini Jaehyun sedang berada di mobilnya bersama Johnny. Jaehyun meminta Johnny untuk mengantarnya ke rumah sakit jiwa.
"Apa rencanamu selanjutnya?". Tanya Johnny.
"Membawa Taeyongieku tentu saja!". Kata Jaehyun.
"John, carilah orang orang yang mengusik perusahaan appa selama aku di sana!". Kata Jaehyun.
"Kau tak benar benar berniat untuk menjadi penghuni rumah sakit jiwa kan?". Kata Johnny memastikan.
"Tentu saja tidak dasar bodoh!". Kata Jaehyun sambil menjitak kepala Johnny.
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER | Jaeyong
FanfictionJaeyong shipper area. Homophobic dilarang baca! Mengandung unsur bxb 18+! Obsesi Jaehyun kepada seorang lelaki tetapi cantik Lee Taeyong. Obsesi itu membawa Jaehyun kepada sisi kelam dirinya.