Panic Attacks

4.2K 235 0
                                    

Apartemen Jaehyun

Sangat berantakan adalah kata untuk mendefinisikan kamar Jaehyun saat ini, ia mengamuk dan emosinya tak terkendali, apapun jadi sasaran kemarahannya di malam itu.

"Ah... Kita sudah sangat dekat Yongie, aku tidak tahan, aku harus segera memilikimu!". Jaehyun memandangi gambar dari sosok Taeyong yang tertempel memenuhi tembok kamar gelap itu.

Foto foto Taeyong yang diambil secara diam diam, dari Taeyong masih berusia 5 tahun, dimana saat pertama Jaehyun bertemu dengannya tertempel rapi di tembok itu. Jaehyun bahkan mengontrol perkembangan dan pertumbuhan Taeyong. Ini sangat gila, Jaehyun benar benar terobsesi pada Taeyong. Amigdalanya akan secara aktif mengeluarkan sinyal sinyal ancaman ketika Taeyong disentuh oleh seseorang, dia benar benar akan sangat marah. Dia benar benar stalker yang mengerikan.

"Lihatlah kau tumbuh dengan baik dan secantik ini. Aku bisa melihatnya saat pertama kita bertemu".

Jaehyun merosot di sudut ruangan kamar itu dengan satu tangan memegang sebuah bola kecil milik Taeyong kecil dulu, dia menggigit gigit kuku kuku jarinya, bola kecil itu jatuh menggelinding, badannya gemetar, bahkan kini ia menggigil seperti orang yang tengah kedinginan, jantungnya berpacu dengan cepat, keringat berjatuhan dari dahinya meski ruangan itu dingin karena AC, suara suara di otaknya begitu berisik. Entah apa yang dibisikkan oleh otaknya hingga Jaehyun kini memasang senyum yang sangat menyeramkan seakan menyaratkan bahwa dia memanglah sosok yang sebenarnya mengerikan.

Jaehyun POV

Aku bangun dari tidurku, sangat menyenangkan aku tak pernah bangun dengan sesegar ini. Aku merasa sangat bersemangat hari ini. Aku merapikan setelan baju kantorku, aku memakai arloji Rolex Submarinerku, merapikan rambutku di depan kaca yang menampilkan seluruh postur tubuhku.

"Bukankah kau sempurna Jaehyun?". Grin.

Aku mengambil kunci Shelbynya. Dan segera pergi untuk urusan kantorku hari ini.

"Sepertinya aku harus menjemput dia".

Aku mengambil rute ke arah kediaman milikku itu, kurasa setelah ini aku akan jarang berada di sekolah bersamanya karena urusan kantorku yang semakin banyak, entahlah Yunho soalan itu memberikanku pekerjaan banyak sekali, apakah dia berniat menjauhkanku dari milikku, itu tidak mungkin, dia tidak akan bisa. Kalian tahu, aku bukanlah anak sekolahan sebenarnya, aku hanya masuk sekolah itu untuk semakin dekat dengan milikku, bahkan aku sebenarnya sudah lulus. Tidak seperti saudara tiriku itu, dia bahkan rela tinggal kelas demi memenuhi semua perintahku. Dia sangat bodoh kurasa, namun akhir akhir ini dia berani sekali melawanku bahkan dengan terangnya dia mulai tertarik juga dengan Taeyong. Itu tidak bisa dibiarkan, Sehun harus masuk dalam list orang yang harus kusingkirkan.

Aku sampai di depan rumah milikku, aku turun dan membunyikan bel rumahnya. Tidak lama menunggu seseoran membukakan pintu untukku.

"Tu tuan Jaehyun?". Kata Kristal padaku.

"Apakah Taeyong sudah berangkat sekolah?". Tanyaku padanya dengan suara yang tenang.

"Oh, di dia sedang sarapan". Entahlah mengapa Kristal selalu gugup saat berbicara padaku, apakah aku terlalu mengintimidasinya. Ah tidak kurasa aku harus memanipulasinya agar lebih mudah aku mendekati milikku itu.

"Tu tuan Jaehyun, maaf semalam Taeyong pasti sangat merepotkan". Ucap Kristal padaku.

"Tidak juga, saya senang bisa menolongnya".

Fokus mataku beralih kepada milikku yang tiba tiba saja berdiri di samping Kristal.

"Jaehyun? Eomma kenapa tidak membiarkan atasan eomma masuk?". Protesnya kpada Kristal.

STALKER | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang