Satu Minggu kemudian
Jaehyun tiba tiba saja membuka matanya, dia bangun dan duduk di atas nakas kesehatan. Melihat di badannya begitu banyak alat alat yang menempel.
"Taeyongie?". Gumam Jaehyun.
Jaehyun melepas paksa alat alat yang menempel di tubuhnya dan mencabut jarum infusnya sendiri. Ia segera turun dari nakas kesehatan itu, berganti baju dengan bajunya sendiri, ia memakai celana jeans hitam, kaos hitam serta hoodie dengan penutup kepala berwarna maroon. Tak lupa juga Jaehyun mengambil ponselnya di atas meja dekat nakas, setelah itu Jaehyun keluar dari sana.
Sambil berjalan Jaehyun menempelkan benda pipih itu di telinganya.
"Cari Kim Mingyu untukku dan suruh Johnny untuk menjemputku!". Kata Jaehyun.
Ternyata urusannya dengan Kim Mingyu belumlah selesai. Di depan rumah sakit sudah terparkir mobil untuk menjemput Jaehyun. Jaehyun pergi dari sana tanpa sepengetahuan pihak rumah sakit.
"Apakah kau benar benar sudah merasa sehat?". Tanya Johnny.
"Hum!". Jawab Jaehyun.
"Situasi di perusahaan sedang genting, kita lengah Jaehyun!". Kata Johnny selanjutnya.
Dahi Jaehyun mengkerut dia menoleh ke arah Johnny memasang raut bertanyanya.
"Para petinggi negara meminta perusahaan kita diperiksa karena mengendus bisnis kotor kita. Selama ini kita sudah menggandeng beberapa petinggi negara untuk menutup mulut mereka, aku tidak tahu siapa dibalik ini semua. Ayahmu juga sedang tidak baik baik saja Jaehyun!". Kata Johnny.
"Kim Nam-Joon. Ini ulahnya. Bagaimana dengan Taeyong?". Tanya Jaehyun.
"Ini lebih buruk, seorang Polisi bersikeras membawa Taeyong. Mentalnya sedang terganggu Jaehyun, namun berita baiknya, dia berada di rumah sakit jiwa orang kita!". Kata Johnny.
Jaehyun terkejut mendengar hal itu, matanya menatap nanar. Tidak mungkin, orang yang sangat ia cintai sekarang sedang sakit?.
"Aku akan membereskan Mingyu dan Nam-Joon, setelah itu aku akan membawa Taeyongieku pergi!". Kata Jaehyun.
"Dan ada satu berita lagi tapi aku tidak yakin kau akan terkejut!". Kata Johnny.
"Apa itu?". Tanya Jaehyun.
"Sehun tewas!". Jawab Johnny.
"Oh". Kata Jaehyun ber oh ria.
"Dan berita satu ini akan membuatmu lebih terkejut!". Kata Johnny.
"Apa?". Tanya Jaehyun mengernyit.
"Pembunuhnya adalah Taeyong!". Jawab Johnny.
Jaehyun terkejut, sesakit itukah Taeyong?
Drrt... Drrt...
Ponsel Jaehyun berdering. Ia segera mengangkat telfon dari anak buahnya itu.
"Mingyu sedang berada di apartemennya tuan. Ia bersama dengan seorang wanita!". Kata seseorang di seberang sana.
"Bobol keamanan pintunya untukku, aku akan segera kesana!". Jawab Jaehyun.
"Baik tuan!".
Jaehyun mematikan sambungan telfonnya.
"Jadi kita ke apartemen Mingyu?". Tanya Johnny.
Jaehyun hanya mengangguk mengiyakan.
***
Setelah kejadian di Pledish Night Club, Taeyong dibawa ke kantor Polisi untuk dimintai keterangan, namun para detektif mengalami kendala karena Taeyong yang selalu berubah ubah dalam bersikap. Terkadang Taeyong akan seperti orang normal pada umumnya, terkadang ia akan menjarit histeris, terkadang dia marah marah tid.ak jelas dan tak jarang juga dia tiba tiba menangis sesenggukan dan berlari ke pojokan ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER | Jaeyong
FanficJaeyong shipper area. Homophobic dilarang baca! Mengandung unsur bxb 18+! Obsesi Jaehyun kepada seorang lelaki tetapi cantik Lee Taeyong. Obsesi itu membawa Jaehyun kepada sisi kelam dirinya.