hp jam 3

142 4 0
                                    

POV SANZU 

koko....... ayo kita main " aku malihat gadis bodoh itu datang dengan keadan mabuk.

dengan jalan sempoyongan datang menghampiriku, "tok...tok...ada name disini ,dan di situ ada siapa "ucap name dengan wajah bisa dibilang hmmm yah cukup menggoda ,aku pun mendorong jauh wajah dari wajah ku " oii kau bau menjauhlah kau bau"

"hpmm kau lebih bau"dia pun marah dan memutar tubuhnya //brukk.... "itaaaaaa!!!" aku yang melihanya menabrak meja dan berjongkok memegangi kakinya ,sambil memanyunkan bibirnya dan marah terhadap ku pun terlihat lucu  

"furttt mau aku bantu,"

" tidak telat kalo mau bantu, sudahlah aku mau cari koko saja"dia pun melangkah pergi untuk mencari koko sungguhan , dan disisi lain aku menyadari perasaan ku ke name  

"hahah yaudah ati ati ya beb"ucap dan di tatap sinis oleh nya,aku sempat merinding metatap matanya yang keemasan itu menatapku  

"cuih najis sama psycopat gila seperti mu"ucapnya dan pergi, aku setuju dengan perkataanya tapi tidakah dia butuh cermin ,

.
.
.
.
.
.
.
Pov author
" Coba saja aku tidak meninggalkan nya saat itu apa mungkin saat tidak akan pernah terjadi "batin sanzu yang sedang merokok di balkon kamarnya,

Angin berhembus kencang,berserta rintikan hujan membuat hawa sekitar begitu dingin, karena berlarut pada pemikiran nya tanpa sadar,

ada orang yang memasuki kamarnya tersebut dan menepuk pundaknya, hingga membuatnya terkejut"sedang apa kau disini, ayo masuk saat ini sedang hujan "ucap orang itu

Sanzu hanya bisa memutar bola matanya jengah" Ck apa kau tidak bisa melihat Omi?, dan  apa kau tidak punya tangan untuk mengetuk pintu terlebih dahulu "

"Sudah tapi tidak dibukakan, dan jika di tanya punya tangan atau tidak jelas s3kali jawabannya" Taketomi mengakat tangannya ke hadapan sanzu " Ada, dan Tangan ini baru saja menepuk pundakmu apa kau lupa "

"Iya beberapa saat nanti tangan itu akan hilang tunggu saja " ucap sanzu 
.
.
.
.
.
.
"Hei apa kau mencintai name"ucap takeomi dengan santai mengisap asap daro puntung rokoknya dan berpaling memandang wajah sanzu dengan tatapan serius 

"Apa maksud mu"jawab sanzu tidak senang.

malihat tatapan sang adik tidak senang takeomi mematikan rokoknya dan mulai serius akan pembicaraan mereka "aku melihat kau berbicara dengan mikey untuk mendapatkan izin dan surat perjanjian name. agar name keluar dari geng ini, bahkan kau melakukan itu sebelum koko sendiri yang melakukannya" 

"dan saat ini aku berbicara sebagai kakak haru , walaupun aku tidak becus menjaga adik adikku dan nbanyak kekurang, bahkan rasa bersalah akan kematian senju masih membekas di hati ku . karena itu kau yang satu satunya orang yang memiliki hubungan darahku saat ini aku akan semaximal mungkin untuk menjaga dan memperhatikan dirimu haru ," 

untuk pertama kali nya omi mengatakan isi hatinya itu sungguh membuat sanzu terkejut dan memandang omi sinis antara jijik dan gensi " Omi apa kau mabuk bisa berpikir seperti itu, tidak mungkin bagiku untuk mencintai name, karena hanya mikey lah yang terpenting saat ini. Dan bukan wanita itu "

"Yah aku tau prasaanmu aku mendukung tindakanmu yang membuat name keluar dari sini, dari pada kita kehilangan orang lain yang kita sayangi lagi"takeomi pun tertidur di kasur sanzu 

"??? apa dia sunguh mabuk"


.

.

.

.

.

.


#3 tahun berlalu 



Benci X Cinta [Haitani Ran] X [Reader] ,Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang