Donghyuk mengeluarkan motor beat biru nya dari garasi untuk pergi ke indoapril yang berada di depan komplek. Karena rumah songpit ini berada di ujung dan Donghyuk sedang malas berolahraga jadi dia mengeluarkan motor nya itung-itung ngajak jalan-jalan si obang soalnya udah 2 bulan ndekem di garasi karena waktu libur semester kemarin Donghyuk gak bawa obang. Selain Jaehyun yang menamai rokok nya Aya Donghyuk juga menamai motor nya Obang rada-rada memang untung tampan.
Donghyuk menghidupkan motor nya bersiap untuk pergi tapi teriakan melengking Jihyo membuatnya tertahan. "Apaan?" tanya nya dengan sedikit teriakan.
"Mau kemana?" Jihyo sedikit berlari menuju Donghyuk.
"Mau ke indoapril beli sikat gigi sama odol," jawab Donghyuk seadanya.
Mendengar itu senyum Jihyo langsung mengembang, "Ikut dong gue mau beli bakso kak Yoyo."
"Lah kan abis sarapan tadi belum juga 2 jam?" Donghyuk menatap gadis di depan nya ini padahal pipi nya sudah bulat kayak bakpao tapi makan tetap di gas pol. Iya sih pipi tembam nya ini lucu bikin gemes kalok di cubit tapi masalah nya Jihyo selalu merengek tiap liat timbangan nya naik tapi gak sadar makan nya jor-jor an. Dan nyebelin nya lagi selalu iri dengan Rose yang tetap kurus padahal diri nya dan Rose sama-sama suka makan dan ngemil.
"Nasi urap tadi cuman ngisi perut sebelah kanan, perut sebelah kiri belum di isi. Dah yuk berangkat, lagian gue juga udah kangen kak Yoyo dua bulan gak liat dia." Tau-tau Jihyo sudah duduk manis di boncengan Donghyuk membuat Donghyuk tak ada pilihan selain menurut dan menjalankan motor nya.
"Eh itu rumah baru ibu Sooyoung rame banget ada banyak motor," celetuk Jihyo saat mereka melewati salah satu rumah di blok J.
"Penghuni nya kali kan sama ibu Sooyoung rumah baru nya emang mau di sewain," balas Donghyuk santai kemudian menyalakan lampu sen untuk berbelok ke indoapril.
Setelah membeli sikat dan pasta kini Donghyuk terduduk pasrah di tempat bakso Yoyo bersama Jihyo yang dengan semangat memberi sambal di mangkuk nya.
"Lo beneran gak mau bakso?" tanya Jihyo memastikan pasal nya Donghyuk hanya memasan es campur.
"Gak masih kenyang gue, lah SUNWOO," Donghyuk sedikit berteriak saat melihat pemuda yang di kenal nya baru saja melewati nya.
Pemuda itu Sunwoo langsung berbalik menghampiri meja Donghyuk. "Lah kak kok lo bisa disini?" tanya nya bingung.
"Harus nya gue anjir yang nanya kok lo bisa disini gue mah emang tinggal disini dari awal kuliah." Donghyuk diam-diam melirik perempuan cantik yang berdiri di belakang Sunwoo membuat Jihyo yang sadar langsung menendang kaki Donghyuk yang berada di bawah meja.
Donghyuk terkesiap mendelik pada Jihyo tapi tetap bersikap tenang saat perempuan berambut merah itu menatap nya. Sedangkan Jihyo sudah terkikik melihat wajah Donghyuk yang menahan kesal.
"Ah gue lupa kalok lo juga tinggal di komplek Jiwaypi gue baru aja pindah kak."
"Eh lo berdua yang tinggal di rumah ibu Sooyoung ya?" tanya Jihyo sok akrab.
"Iya kak kita tinggal di sana," sahut perempuan berambut merah dengan senyum tipis.
"Wah mantep tuh gue tinggal di blok P rumah nomor 97 kapan-kapan main aja btw kita belum kenalan gue Jihyo," dengan senyum ramah nya Jihyo mengulurkan tangan nya membuat Sunwoo langsung menyambut nya.
"Gue Sunwoo kak."
"Seoyeon," kata Seoyeon dengan senyum tipis nya saat gantian dia yang menyambut uluran tangan Jihyo.
Donghyuk juga ingin sekali ikut bersalaman tapi nasip nya belum beruntung karena saat dia bersiap mengulurkan tangan ponsel Seoyeon bergetar ada yang menelfon nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Songpit 97l
AcakRumah yang penuh huru-hara ini di juluki rumah songpit karena nomor rumah nya 97 selain itu penghuni nya datang di tanggal 9 bulan 7. Ide menamai songpit tentu saja berasal dari otak random June. Setiap pagi ada saja keributan karena rebutan kamar m...