5. Gangsal

880 71 3
                                        

Sore hari yang damai akhirnya tercipta di rumah satu lantai yang terletak paling ujung di blok P itu. Penghuni yang sibuk dengan dunia nya sendiri membuat huru-hara yang bisa terjadi di pending sebentar.

June bermain gitar di halaman samping di temani kopi hitam kesukaan nya karena Mina juga sibuk berdiam di kamar nya mengerjakan tugas kuliah.

Lisa asik bermain dengan Bangdaeng kucing kesayangan nya yang memiliki tahta tertinggi di rumah ini. Eunwoo berada di kamar nya sibuk berkemas karena besok dia akan pergi ke Yogyakarta untuk pertukaran pelajar di UNY. Rose dan Donghyuk keduanya duduk bersama di ruang tamu berselancar di dunia maya dengan ponsel di tangan masing-masing. Sedangkan dua buaya cap kadal alias Mingyu dan Jaehyun keduanya nyebat di teras menunggu Pakle Sooman yang biasa berjualan somay lewat.

Sore itu benar-benar damai hingga sebuah motor dengan pengemudi berjaket hijau dengan helm warna senada berhenti di depan gerbang dengan seorang gadis yang terus berjalan menunduk. Mingyu dan Jaehyun yang duduk di teras tentu langsung mengamati gadis itu bahkan saat dia pertama datang dengan abang gojek. Gadis itu... Jihyo yang satu jam lalu dengan aura bahagia nya pamit keluar untuk malam mingguan sekaligus merayakan anniversary hubungan nya dengan sang pujaan yang menginjak dua tahun.

Kemana raut bahagia dengan mata besar nya yang berbinar tadi kenapa gadis itu berjalan dengan menunduk. Padahal Jihyo gadis adalah yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi dia selalu mengangkat dagu nya saat berjalan dan selalu tersenyum cerah setiap saat. Perubahan itu tentu saja langsung di sadari oleh Mingyu dan Jaehyun mereka berdua tanpa aba-aba langsung berdiri untuk melihat kondisi Jihyo.

"Ji lo kenapa?" tanya Jaehyun dengan khawatir memegang kedua pundak Jihyo.

Jihyo terdiam masih menunduk, bibir nya bergetar mengeluarkan isakan kecil yang lolos begitu saja membuat Rose yang berada di ruang tamu segera keluar dan berteriak panik di ikuti Donghyuk. "JIHYO LO KENAPA?"

Teriakan Rose tentu saja langsung terdengar seisi rumah Eunwoo, Lisa, Mina dan June langsung bergegas keluar dengan panik. Rose langsung melesat menggeser posisi Jaehyun. Di pegang nya dengan hati-hati wajah Jihyo agar Rose bisa melihat apa yang terjadi dan saat wajah Jihyo terlihat berantakan jantung nya berdetak dengan cepat tak hanya Rose semua yang ada disana juga menahan nafas nya karena selama tiga tahun tinggal bersama ini adalah kali pertama mereka melihat Jihyo sehancur ini.

Mata besar yang selalu memancarkan kebahagian itu kini redup. Mata indah itu memerah sembab make up yang membuat dirinya sangat cantik saat pergi keluar dari rumah kini sungguh berantakan dan wajah nya pucat membuat Mina segera merangkul Jihyo dan membawa nya masuk kerumah. Isakan Jihyo semakin menyakitkan membuat semua orang penasaran apa yang terjadi dengan gadis itu.

Jihyo di dudukan di sofa ruang keluarga dengan Rose dan Mina di kanan-kirinya. Lisa melesat kedapur untuk mengambil segelas air putih Eunwoo juga langsung ke kamar nya untuk mengambil kotak tisu.

Butuh waktu lumayan lama sampai Jihyo tenang dan semua anak disana setia menunggu Jihyo mereka hanya diam tak bertanya tapi satu hal yang pasti mereka semua ikut hancur melihat Jihyo hancur. Bahkan Mingyu sejak tadi sudah mengepalkan tangan nya satu nama saja yang akan di sebut Jihyo sebagai penyebab air matanya berdesakan keluar saat ini akan Mingyu beri pelajaran yang setimpal. Siapa dia bisa seenak nya membuat Jihyo menangis.

Jihyo kembali meraih tisu yang berada di pangkuan Mina untuk membersihkan berbagai macam air yang ada di wajah nya. "Ma..kasih udah.. nemenin gue.." kata Jihyo sesegukan.

"Lo udah tenang?" tanya Mina lembut Jihyo hanya mengangguk sekarang dia sudah lebih baik keberadaan anak songpit membuat nya jadi lebih kuat.

"Lo mau cerita?" tanya June khawatir dan saat Jihyo mengangguk lagi membuat semua orang bernafas lega. Setidak nya jika Jihyo mau bercerita mereka jadi tahu apa yang membuat nya menangis.

Jihyo kembali meraih dua lembar tisu karena dia yakin pasti akan kembali menangis. Hati nya begitu sakit tapi dia juga tak bisa menyimpan ini sendiri. Jihyo menarik nafas nya dalam-dalam sebelum memulai cerita nya. "Seharus nya hari ini gue ngerayain anniversary sama Daniel. Tapi dia justru dateng telat dan bawa perempuan lain ke kafe tempat kita janjian."

Air mata Jihyo kembali mengalir deras bibir nya bergetar menahan isakan dia tidak ingin teman-teman nya lebih khawatir lagi tapi hatinya sungguh sangat sakit mengingat perkataan Daniel. "Daniel bilang dia udah gak ada rasa sama gue setahun belakangan jadi dia cari perempuan lain dia..." Jihyo membekap mulut nya mencegah isakan nya lolos Mina langsung meraih Jihyo ke pelukan nya hatinya mencelos melihat teman sekamar nya hancur lebur begini. Jihyo sangat mencintai Daniel bahkan bisa di bilang dia sudah begitu bucin dengan lelaki itu.

"Dia.. mutusin.. gue... di kafe dan ada banyak orang... yang liat." Jihyo mengucapkan hal yang membuat hati nya begitu sesak dengan terbata-bata.

Mendengar penjelasan Jihyo, Mingyu langsung berdiri keluar rumah emosi nya sungguh membuncah sahabat yang ia jaga justru di sakiti oleh orang lain. Kepalan tangan nya menguat rasa ingin menghajar Daniel benar-benar kuat.

Anak lelaki langsung berdiri mengikuti Mingyu keluar. Lisa langsung menggantikan posisi Rose menepuk pelan pundak Jihyo yang masih menangis di pelukan Mina.

"Ming lo mau kemana?" tanya Donghyuk mencekal Mingyu menghentikan nya di ruang tamu.

Mingyu menatap Donghyuk tajam dan melepaskan cekalan Donghyuk di tangan kiri nya dengan sekali hempas. "Mau apa lagi? jelas gue mau ngasih pelajaran buat bajingan itu!"

"Ming tenangin diri lo dulu jangan kebawa emosi. Emosi gak bakal nyelesein masalah justru bakal buat masalah baru." Donghyuk langsung berpindah posisi di depan Mingyu mengahadang nya.

Sebelum Mingyu bertambah emosi karena ucapan Donghyuk barusan, Jaehyun langsung menepuk pundak Mingyu tatapan mereka berdua bertemu hingga akhirnya Mingyu mengangguk dan mendengus memilih diam membiarkan Jaehyun yang berbicara.

"Hyuk kali ini jangan larang! Gue gak terima Jihyo disakiti kayak gini, bajingan itu pantes di beri pelajaran!"

Donghyuk ganti menatap Jaehyun. Donghyuk paham jika si bajingan itu harus di beri pelajaran dia juga merasa kesal Jihyo di buat menangis seperti itu tapi masalah nya emosi Mingyu benar-benar tak terkendali. "Gue tau gue juga pengen ngasi pelajaran buat Daniel tapi kita gak bisa kayak gini disaat emosi kita gak ke kontrol. Kita harus cari tau dulu dia dimana kan, emang nya kalian mau muterin Balam cuman buat nyari itu hama." Donghyuk mencoba menekan bicara nya agar tidak ikut emosi juga karena June, Jaehyun dan Mingyu benar-benar bernafsu untuk mengahajar Daniel.

Semua nya terdiam benar kata Donghyuk mereka tidak tahu di mana posisi Daniel mereka hanya akan berputar-putar tidak jelas untuk mencari nya.

"Gue tau Daniel dimana," pekik Rose dari ruang keluarga. Adu mulut anak lelaki terdengar hingga di ruang keluarga. "Satu jam yang lalu gue liat story temen nya mereka main badminton di gor Alfa."

"Oke kita kesana," putus Eunwoo tanpa ragu langsung berjalan keluar rumah. Manusia kalem seperti Eunwoo aja emosi apalagi yang suka keributan kayak Mingyu dan June.

"Gue ikut. Gue gak terima Jihyo di sakiti begini bajingan itu harus ngerasain tendangan gue di wajah nya!" perkataan Rose langsung mendapat tatapan tajam ke lima lelaki itu.

"Lo di rumah aja jaga Jihyo," ujar Jaehyun membuat Rose mendelik.

"Gue juga bisa berantem kalok lo lupa?"

"Ros jangan bantah. Lo tetep di rumah!" kini giliran June yang bersuara dengan deep voice nya tatapan nya tajam tak ada gurat bercanda seperti biasa di wajah nya membuat Rose tersentak kecil tak berani melawan. Karena June yang biasa bertingkah random lalu menjadi serius itu sungguh menyeramkan.

 Karena June yang biasa bertingkah random lalu menjadi serius itu sungguh menyeramkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Songpit 97lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang