Bab 1 Transmigrasi ?

64.7K 2.8K 166
                                    

Happy Reading....

"Sshhh....sakit...." Lirihnya pelan, mencoba membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang memasuki retina bola mata birunya

Pemuda cantik itu duduk di kasur king size-nya sambil memijat pelipisnya, lalu pandangan -nya melihat ke seluruh penjuru kamar yang dia tempati. Kamar ini terlihat sangat mewah dan elegan dengan interior yang berharga fantastis.

Di ujung kamar itu terdapat lemari kaca yang di isi penuh oleh piala-piala penghargaan, belum lagi mendali dan piagam yang tersusun rapih di samping lemari. Dan lagi aroma lavender yang menenangkan itu menyebar ke seluruh ruangan.

"Buset nih bocah pinter amat" ucap nya kagum melihat piala2 itu.

"Mewah banget gila ini kamar"

"Eh, tunggu....!!"

"Bukannya gue udah....."

Sadar ada yang aneh pemuda berparas cantik itu melompat dari kasur nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sadar ada yang aneh pemuda berparas cantik itu melompat dari kasur nya. Karena seingat dia, dirinya sudah mati karena di dorong dari lantai 3 oleh rivalnya yang cemburu karena dirinya dapat juara 1 dalam lomba fisika.

Dia sangat ingat ketika tubuh nya berguling dan berakhir kepalanya menghantam lantai marmer sekolah membuat dirinya berdarah-darah.

Tapi apa ini, kenapa dirinya berada di kamar mewah bukankah seharusnya dia di alam akhirat

"Apa gue Transmigrasi kaya di novel-novel....tapi mustahil sih itu terjadi" gumamnya pelan

"Gue butuh kaca..." Pemuda Cantik itu pun langsung menuju pintu warna putih yang menurutnya itu kamar mandi

"Anj*ng!!! Ini muka siapa kenapa gue jadi cantik gini" Pemuda cantik itu kaget melihat penampilan barunya di cermin Full body yang ada di kamar mandi itu.

Dia meraba-raba wajahnya yang terlihat cantik dengan pipi putih bersih, bulu mata lentik, bibir merah merona seperti buah cery dan yang paling menarik adalah warna bola matanya, Biru berkilau. 2 kata yang ada di otaknya sangat cantik, bahkan dia yakin cewek pun akan minder jika berpacaran dengannya

"Ini gue cewek apa cowok, kenapa bisa cakep gini. Tapi kalau cewek ga mungkin deh dadanya datar gini ga ada melon nya" Dia meraba-raba dadanya, kemudian pandangan menuju ke selangkangannya dan perlahan dia membuka celana pendek warna biru itu

"Syukurlah masih burung" Ujarnya lega melihat aset nya tidak berubah jadi Apem, masih berbentuk burung seperti sediakala.

Kembali masih mengagumi penampilannya, dirinya melihat tubuhnya sendiri yang sangat cantik dengan pinggang ramping, kulit putih bersih seperti susu. Bahkan dia masih tidak percaya kalau dirinya itu laki-laki

"Arghhhh Sakit!!....." Tiba-tiba kepalanya terasa sangat sakit membuat dia menjambak kuat rambutnya, sebuah memori ingatan milik seseorang berlomba-lomba memasuki kepalanya. Setelah beberapa saat rasa sakit itu hilang dan dia mulai paham siapa diri nya

𝑲𝒂𝒏𝒂𝒓𝒂𝒈𝒂 [Proses revisi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang