Bab 32 Good bye Kana [END]

15.5K 1.1K 101
                                    

Happy Reading......

Ini adalah malam terakhir, Kana di Indonesia dan besok dia sudah di Italia. Saat ini dia sedang berdiri di balkon kamarnya sambil melihat bintang malam. Itu adalah kegiatan favoritnya ketika malam tiba.

Saat sedang asik melamun, tiba-tiba Daren dan Calvin datang dengan membawa beberapa cemilan ringan, susu kotak dan kaleng soda. Lalu Daren yang membawa tikar bulu warna abu-abu muda.

"Malam Bunny" sapa Calvin

Kana menoleh kearah mereka berdua "Malam kak, ada apa nih bawa2 tikar ? Mau piknik malam2 kah"

Daren mengangguk "Karena kamu besok udah di Italia, ayo malam ini kita habis kan waktu bertiga. Karena nanti kami berdua harus LDR sama kamu sayang"

"Aku harus lulus kelas 12 baru bisa kuliah disana dan Calvin harus juga harus lulus S1 dulu baru kami bisa menyusul mu" Daren menekuk wajahnya tidak rela harus LDR dengan adiknya.

"Yah...Kasian !!" Balas Kana menyebalkan.

"Berhenti mengoceh Daren, cepat buka tikar nya" sahut Calvin

"Ck...kau tidak asik !! Dasar balok es!!"

"Apa kau mau menjadi relawan ku, untuk uji coba operasi jantung" Calvin tersenyum tipis menatap Daren yang kini langsung pucat pasi.

Kana menggigit bibirnya agar tidak tertawa melihat ekspresi lucu Daren "Udah-udah...sini kak Ren aku bantu gelar tikar nya"

"Makasih sayang, kamu memang paling ngerti aku gak kaya yang sebelah" Daren melirik sinis kearah Calvin.
.
.
.

Malam itu Kana menghabiskan waktu bersama dengan kedua kakaknya, mereka  berfoto ria untuk kenang-kenangan dan bercerita tentang banyak hal.

Walupun dia hanya diam sih tapi sesekali juga dia ikut nimbrung obralan kedua kakak nya.

Diam-diam Kana tersenyum bahagia, menatap Calvin dan Daren yang bertengkar karena rebutan daging panggang untuk dirinya. Padahal kn dia bisa panggang sendiri, tapi kedua nya malah bertengkar seperti anak kecil. Tapi di balik itu semua Kana senang melihat momen ini.

"Aku sungguh bahagia hari ini... Thank you untuk Daren dan Kak Cal"

*******

"Sudah siap sayang, tidak ada yang ketinggalan kan" Tanya Arthur

"Eum..." Kana mengangguk lucu "Eh, Biru di bawa siapa, tadi masih ada di sini ?" Kana bingung saat melihat anaknya eh maksudnya bonekanya tidak ada di sofa ruang tamu.

"Oh, Singa grandong itu di bawa oleh Jerry tadi" Sahut Daren

"Benarkah, gak bohong kan"  Kana memicingkan matanya curiga.

"Iya Sayang, bahkan aku yang membantu dirinya saat memasukkan boneka itu kedalam bagasi mobil "

"Oke, awas aja klo sampe sana boneka itu gak ada. Gue potong Darjun lo!!" Kana melotot sadis kearah Daren

"Hah ! Darjun ?" Daren mengernyitkan dahinya bingung.

"Daren Junior!!" Kana dengan santai menunjuk selangkangan Daren.

Mendengar itu Daren langsung menutupi adik kecil yang ada di bawah sana "Enggak sayang, aku ga bohong. Grandong itu udah di bawa Jerry"

"Oke"

Daren diam2 menghela nafasnya tenang, dia tidak bisa membayangkan jika dia tidak punya aset. Masa iya dia mau jadi Transgender? membayangkannya saja sudah membuat Daren merinding takut

𝑲𝒂𝒏𝒂𝒓𝒂𝒈𝒂 [Proses revisi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang