Bab 21 Kana Sadar

19.1K 1.5K 53
                                    

Happy Reading......

Warning !! Ada sedikit adegan kekerasan bagi yang ga suka boleh skip !

"Oh ya..." Alister menyuruh Rio menyeret orang yang menjual racun itu kepada Diana masuk. Keadaan pria itu sangat mengenaskan kedua kakinya remuk tidak berbentuk lagi, kuku jarinya hilang di cabut paksa.

"Dia orang yang menjual racun itu, tapi sampai sekarang dia tidak mau mengaku. Siapa yang dalang utama nya"

Mendengar itu Alex dan Marcel menyeringai lebar. Alex mengambil tongkat golf yang ada di lantai lalu Marcel mengambil kampak yang tidak jauh dari nya. Kedua nya menyeret benda itu menuju orang itu, yang gemetar ketakutan melihat kedua psikopat itu.

Alex mengacungkan tongkat golf itu di depan wajah pria itu yang bernama Gino.
"Jawab jujur pertanyaan ku atau aku akan congkel mata mu dengan tongkat ini" ujar Alex datar.

Wajah Gino yang sudah pucat pasi karena menahan sakit di kaki nya pun tambah gemetaran mendengar itu "Sa-ya tidak kenal di-aa tap-pi...saya hanya tau namanya Tu-ann. Saya ber-sumpah saya han-ya menjual racun itu pada nya" ujar Gino terbata-bata.

"Kau tau....KARNA KAU KANA KU TERBARING KOMA SI*L*N !!" teriak Marcel sambil mengayunkan kampak nya untuk memotong kedua kaki Gino yg sudah hancur.

Bunyi suara tulang terpotong sangat jelas di ruangan itu membuat siapa pun merinding melihat itu. Gino berteriak kesakitan saat Marcel memotong kakinya dengan kapak tumpul. Dia berharap dia langsung mati saja saat ini tapi nyatanya dia masih hidup.

Nafasnya tersendat-sendat, bibir nya hampir biru wajahnya pucat pasi "Tolong.... bun-nuh saya sek-karang ju-gaa Tuannnn" ujarnya.

"Jawab dulu pertanyaan ku si*l*n !! Siapa yang menyuruh mu atau...." Alex menggantung kan ucapan, sampai Gino yang sedang sekarat menatap ngeri saat melihat Marcel dan Alex menyeringai lebar.

"Atau apaaaa tua-nnnn" ujar nya pelan

Marcel menunjukkan foto anak nya gadis nya yang masih kelas 3 SMP "Dia akan menjadi pemuas bodyguard ku" Ujar Marcel sambil tersenyum miring.

Gino menggeleng cepat dia sangat menyayangi anak gadis satu2 nya. Dia adalah anak yang baik, sopan dan ramah. Dia tidak rela anak nya di gagahi pria2 berwajah seram itu.

"Jangan Tuannn.....Sa-yaaa mohon.. jangan sakiti an-ak saya, dia tidak bersalah. Sa-ya akan memberi tau andaaa" ujar Gino dengan nafas putus-putus.

"Katakan !!" Ujar Alex dengan aura hitam di sekitarnya.

"Diana Rosetta Tuannn" ujar Gino pelan tapi masih bisa di dengar oleh Alex dan Marcel.

Setelah itu mendapat apa yang Alex mau, Alex menendang dada Gino hingga muntah darah lalu menginjak kuat dada Gino hingga mulut Gino terbuka.

"Marcel masukan racun itu" ujar Alex.

Dengan senang hati Marcel memasukan 1 botol kecil racun itu kedalam mulutnya Gino "Kau memberikan racun kepada Kana, maka kau harus mati dengan hal yang sama"

"Oh ya kau akan sekarat dalam waktu 24 jam, racun ini sudah desain khusus untuk mu. Semoga organ tubuh mu tidak hancur...." Bisikan Marcel di akhir kalimat sambil tersenyum miring.

************

Glen memandang ngeri melihat mesin pemotong daging itu. 20 siswa yang sudah mati di giling secara brutal sedangkan 20 lain nya yang masih hidup tapi dengan wajah babak-belur itu gemetar ketakutan melihat teman2 nya di giling seperti daging sapi.

"ARRGGGH.... AMPUN TUAN JANGAN BUNUH KAMI"

"KAMI JANJI TIDAK AKAN MENGULANGI NYA LAGI"

"SAYA MOHON MAAF KAMI TUAN...SAYA TIDAK MAU MATI DULU!!"

𝑲𝒂𝒏𝒂𝒓𝒂𝒈𝒂 [Proses revisi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang