Bonchap part 1

12.2K 1K 42
                                    

Happy Reading.....

Lama ya ? Sorry 😂
.
.
.
.
.

Italia, Roma......


1 tahun kemudian.....

Pelukan hangat yang tulus Kana berikan untuk Dokter Alice tanpa ragu-ragu. Dia adalah dokter yang selama ini membantu dirinya, agar terlepas dari bayangan kejadian 1 tahun lalu.

Ah pelukan hangat selalu bisa meredakan rasa sakit dalam bentuk apapun tapi juga bisa membuat seseorang nyaman. Itu yang di katakan Dokter Alice, Dokter cantik itu tersenyum sambil menepuk-nepuk punggung Kana dengan lembut. Dia sangat senang melihat tuan muda nya bisa sembuh dari trauma itu dan tidak lagi menyakiti dirinya sendiri seperti dulu.

1 tahun bukan waktu yang singkat, Dokter cantik itu bahkan hampir menyerah dengan tuan muda nya. Yang pada awalnya sangat dingin tidak merespon apapun yang dia ucapkan, menganggap ocehannya itu sebuah dongeng pengantar tidur sampai bocah itu dengan kurang ajarnya tidur di sofa sambil mendengkur keras, ketika mendengar kata-kata yang dia ucapkan, Kana bahkan pernah berkata

"Ocehan mu sangat membosankan, membuat aku ngantuk ketika aku mendengarkan ocehan tidak berguna mu itu"

"Aku heran bagaimana mana bisa kau menjadi dokter psikolog, padahal kemampuan mu biasa saja"

"Sudahlah dokter jika kau tidak sanggup resign saja dari pekerjaan mu. Ku lihat kau sudah tidak sanggup menghadapi diriku"

Bahkan Kana pernah sewaktu sedang bad mood dengan santai bocah itu merokok di hadapannya dan melukai tubuhnya sendiri dengan pisau mainan di depan matanya. Saat dia ingin merebut pisau itu, justru Kana mengancam akan menggoreskan pisau tepat di nadi tangannya agar dia di salah kan.

karena dulu Kana itu sangat membenci dokter Alice yang mengganggap dirinya itu sakit karena dia punya trauma, dan Kana tidak suka dianggap sebagai orang gangguan mental. Walupun dia menyadari bahwa dirinya memang punya gangguan mental tapi tetap saja dia tidak suka dipandang seperti itu.

Tapi pada akhirnya Dokter Alice berhasil meluluhkan kelinci nakal itu sampai Kana benar2 sembuh dari trauma nya.

"Terima kasih dok, tidak menyerah dengan saya. Padahal kalau di pikir2 pada awalnya saya itu sangat kurang ajar sama dokter"

"Tidak papa Kana, tidak usah di bahas. Saya sudah melupakan kejadian itu, Dan saya sangat senang karena Kamu berhasil melewati ini semua. Kamu hebat bisa mencapai titik ini, Saya sangat bangga sama kamu. Dan saya juga sangat senang bisa mengenal kelinci manis seperti mu"

Kana tersenyum manis lalu menghapus air matanya "Datang lagi kesini ya, meskipun kamu sudah sembuh tapi kalau kamu mau curhat ke dokter dan butuh sandaran saya siap mendengarkan keluh kesah kamu" kata dokter Alice mengelus bahu Kana.

"Em... Tentu" Kana mengeluarkan sesuatu dari tas nya dan menyerahkan 1 buket mawar biru 3 tangkai yang dia rakit sendiri "Ini untuk dokter sebagai hadiah perpisahan dan ucapan terimakasih. Aku merangkai nya sendiri"

Dokter Alice menerima buket kecil itu dengan senang hati "Thank you Kana, saya menyukainya. Bunga ini cantik seperti mu"

Mendengar itu Kana sedikit tersipu, di puji oleh dokter cantik itu.

"Thank you Alice, sudah menyembuhkan cucu kesayangan ku. Aku akan membalas kebaikan mu" kata James

"You're welcome Sir, itu sudah tugas saya membantu mereka yang tidak bisa melepaskan rasa trauma nya. Saya senang bisa membantu tuan muda"

"Ayo Sayang kita pulang" James mengelus lembut rambut Kana dan di balas dengan anggukan kepala "Iya kakek"

Kana melambaikan tangan kepada dokter Alice. Wajah murungnya yang dulu selalu terlihat sekarang berganti dengan wajah cerah dan senyuman manis yang selalu terpancar "Good bye dokter, aku akan kesini lagi lain kali membawa buket untuk mu"

𝑲𝒂𝒏𝒂𝒓𝒂𝒈𝒂 [Proses revisi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang