Sinom 22. Suro Benggolo

4.8K 499 167
                                    

Berakit-rakit dahulu, Berenang ke tepian, Lebih baik di vote dulu, Lanjut baca kemudian.

Terima kasih 🙏

.

.

"..semua itu tergantung keyakinan karo tulus ing ati percoyo marang gusti"

.

.

Yongki bersemangat mengayuh sepeda nya menuju rt 12 dimana tempat tinggal budhe Sumirah. Usai tiba di halaman rumah yang di tumbuhi banyak tanaman herbal juga bunga, Yongki menatap sumringah budhe Sum yang sibuk menyapu dedaunan kering di halaman nya.

"Lho Yongki. Kok tumben le kesini?"

Yongki pun salim ke budhe Sum dengan ramahnya. Pria manis berkulit putih, hidung mancung tinggi juga alis tebal menyilang itu selalu membawa decak kagum kepada siapapun yang menatapnya. Terkadang pula menatap Yongki itu sama saja menatap sosok yang tampan sekaligus cantik. Meski begitu, Yongki bukanlah seperti pria pria gemulai lain nya yang terlalu menonjolkan kecantikan dan bertingkah layaknya perempuan.

Yongki tetap mempertahankan paras indah nya secara alami tanpa di buat buat.

Dia mengutarakan maksud kedatangannya. Dengan meminum suguhan wedang secang, Yongki menatap lurus budhe Sum yang menghela napas.

"Woalah Ki, Ki. Aku itu udah gak kurang kurang lho bilangin mbak mu itu supaya manut apa kata ne Budhe. Tapi yo kamu lak ngerti dewe to mbak mu iku susah tuturane."

"Wis pernah di weling dulu jangan sering sering main ke luar menjelang hari pernikahan. Nyatane opo? Mbak mu tibo to? Belum lagi sama jamu-jamu yang udah budhe kasih ke Tyas yo blas sama sekali gak di minum. Terus karepe pie? Kalo udah jadi keresahan seperti ini trus pie jal?"

"Katane udah di cek di dokter kandungan tapi yo buktine opo?"

Budhe Sum terus ngedumel dengan suara khas melengking nya.

"Lalu gimana budhe? Yongki kasihan e sama mbak Tyas kalo terus di desak sama bapak ibuk. Paling ndak ya ada cara lain gitu budhe."

Budhe Sum terdiam lagi sambil menelisik pikir nya soal mitos di masa lalu tentang tumbuhan ampuh.

"Dulu... Di desa ini percaya ada daun berwarna emas yang saaaangat berkhasiat. Yang budhe maksud itu daun Sinom Emas. Sulit buat dapetin daun Sinom itu apalagi buat sekedar melihatnya saja sulit. Cuma orang-orang yang beruntung dalam hidupnya bisa menemukan daun Sinom emas."

"M...maksud budhe? Beruntung dalam hal apa nggih?" Yongki merapatkan duduk nya.

"Yo macem-macem, Ki. Beruntung iku ra mung oleh duit, ning yo kesehatan kui termasuk wong beruntung. Makane orang jaman dulu memburu Sinom Emas itu buat keperluan mereka masing-masing."

"Tapi yo sayang e akeh sing tumindak culiko. Akeh wong sing ngarepke Sugih tapi karo dalan sing kleru."

(intinya jaman dulu banyak yang menggunakan kekuatan daun itu untuk kekayaan lalu bersekutu dengan jin)

"Jadii.... Kalo kita dapetin daun itu, itu kita bisa minta apa aja dong budhe?"

Budhe Sum mengangguk.

"Termasuk kehamilan nya mbak Tyas juga bisa?"

"Bisa banget. Wong mandul aja bisa subur. Apalagi mbak mu."

SINOM ( BxB Lokal X Mpreg ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang