Sinom 40. Mawar Kuning

3.6K 444 226
                                    

Berakit-rakit dahulu, Berenang ke tepian, Lebih baik di vote dulu, Lanjut baca kemudian.

Terima kasih 🙏
.

.

Pada saat-saat seperti ini Yongki berhak egois. Dia berhak egois perihal tak ada satupun yang boleh memiliki mas Ndaru selain dia. Dia juga berhak atas semua atensi Ndaru harus kepadanya.

.

.

Alunan suara burung cukup menenangkan sepertinya di pagi ini. Kala pagi masih buta dan matahari baru saja menyambut mata ngantuk Dimas, kala dia di gendong ayahnya untuk melihat mawar kuning yang sedang mekar-mekarnya. Mawar kuning yang di setiap helai nya basah menyambut embun sang surya mengembang.

Tangan kecil Dimas terulur menggapai satu mawar kuning.

"Dimas mau ini?" tanya ayah Ndaru dengan sabarnya. Dan Dimas membalasnya dengan tatapan sayu lalu malu terkekeh kecil menutupi wajahnya.

Lantas ayah Ndaru memetik satu mawar kuning untuk di berikan ke anak nya. Kala mawar sudah di tangan, Dimas menatap lekat sang ayah.

"Mawar nya mau di kasihkan ke siapa le? Eum?"

Dimas mengulas senyum kecilnya sebelum dia memberikan mawar itu ke ayah Ndaru sendiri.

"Buat ayah?"

Lalu Dimas membalasnya dengan dia memeluk ayah Ndaru dan menyembunyikan wajahnya di leher sang ayah. Ndaru terkekeh lalu dia kecup pipi Dimas yang wangi bedak bayi. Mawar pemberian Dimas masih dia pegang. Dan ayah Ndaru pun menyelam dalam pikir nya tentang apa yang dimaksud Dimas.

Meskipun sederhana, namun bagi Ndaru itu adalah sebuah pemberian kasih sayang yang berarti. Tentang mawar kuning yang dia tanam sendiri untuk dia berikan ke anaknya, namun justru anaknya memberikan nya kembali kepadanya.

Tapi ini bukan tentang mawar. Ini tak lebih dari sebuah pemberian dari Tuhan juga pasti akan kembali kepada Tuhan. Tentang siapa yang menanam akan memetik hasil nya. Baik buruk tergantung Tuhan yang menilai.

Hingga tak lama Ndaru mendengar suara langkah kaki mendekatinya. Dia menoleh, lalu tampak lah senyum tipis sang kekasih hati menghampiri.

Yongki. Pria manis itu masih menjadi idaman dalam hidupnya. Hanya lewat senyuman itu Ndaru bisa menjadi cinta sampai sejatuh ini. Sejatuh dia menikmati momen yang dia harap sampai entah kapan dia akan bisa memeluk pria manis itu.

Lalu datanglah Agum meminta Dimas dalam gendongan. Sekaligus meminta waktu yang lebih luang agar Yongki bisa mendapatkan kesempatan nya bersama Ndaru lebih lama. Maklum, semenjak Sugik datang ke rumah dan mencoba merayu Ndaru kala itu, hubungan antara Yongki dan Ndaru sedang tidak baik-baik saja.

Dan tinggal lah sekarang mereka berdua saling berhadapan. Masih sama seperti dulu saat mereka masih remaja. Dua remaja yang kala itu bertemu di bawah pohon asem. Rantai sepeda yang lepas menjadi sebuah awal yang membawa keduanya menjadi pasangan seharmonis ini.

Yongki juga masih sama seperti dulu di mata Ndaru. Remaja manis yang punya sejuta senyum yang memikat hati. Begitu pun dengan Yongki yang terkadang pula dia masih tak sanggup bersitatap lama dengan Ndaru saking tampan suaminya itu bagi Yongki sendiri.

Ndaru mengangkat dagu Yongki dan di tuntun untuk menatap nya lebih lekat lagi.

"Yongki! Sayang e mas."

"Da..dalem mas Ndaru."

"Mas minta maaf ya le sayang ku."

Saking lembut nya suara Ndaru, tak terasa mata Yongki sampai berkaca-kaca. Tapi sebelum air mata itu jatuh, Ndaru lebih dulu mengusap ekor mata Yongki. Menangkup pipi Yongki dan dia satukan antara kedua kening mereka.

SINOM ( BxB Lokal X Mpreg ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang