Sinom 32. Kamaratih

4.3K 509 161
                                    

Berakit-rakit dahulu, Berenang ke tepian, Lebih baik di vote dulu, Lanjut baca kemudian.

Terima kasih 🙏
.

.


Akhirnya. Temen seperjuangan ku dateng jugaa.... Kangen tenan aku sama kamu, Ndar!"

.

.

Agung menghentikan laju mobil tepat di depan rumah. Mobil Taruna tahun 2006 yang di pinjami oleh pakdhe Rahmat itu dia bawa bersama Yongki dan suami yang lain ke rumah sakit. Hari ini jadwal nya USG kandungan Yongki. Mereka sudah mempersiapkan ini sejak lama dan berkonsultasi dengan dokter kandungan pilihan yang mengerti akan keadaan juga keanehan pada tubuh Yongki.

Di jelaskan mungkin akan perlu waktu lama, tapi yang pasti hasil menunjukkan bahwa anak mereka laki-laki.

Bahagia? Tentu. Tapi juga ada sedikit rasa was was akan banyak hal.

"Kamu denger kan tadi apa kata ne dokter?" manik mata Agum menatap luruh pada Yongki yang mengusap perutnya.

"Kamu jangan capek-capek. Kandungan kamu itu udah gede. Jadi mulai sekarang, kamu harus banyak banyak istirahat ya sayang." lanjut Agum dengan mengusap paha Yongki.

"Iyo. Soal urusan rumah, serahkan aja ke kami ya sayang. Pokok e kamu jangan sampe capek." sambung Ndaru yang juga memeluk paha Yongki.

"Kamu mau mas bikinin maem po? Mas kemarin udah belajar masak lho sama Yeni." Agung berantusias.

Yongki terkekeh akan wajah polos nan manis ketiga suami nya. Mendengar tawa lucu itu, ketiga nya pun mengangkat pandangan heran.

"Masak apa?" tanya Yongki ke Agung.

"Burjo. Bubur kacang ijo. Hehe..."

Dan Yongki makin ketawa lagi karena jawaban lugu Agung.

"Aku itu cuma hamil mas, bukan nya lumpuh. Gimana sih? Aku masih bisa kok ngerjain tugas rumah. Apaan dah aku di ratukan banget."

"YA KARENA KAMU ISTRI KAMI!!!"

Kompak pun mereka jawab nya. Tawa Yongki makin puas dan tak kuasa menahan apa itu arti kata "gemes".

"Gemes, gemes, gemes." cubit Yongki di pipi mereka satu persatu.

"Hih! Di bilangin mesti gitu og." Agung ngedumel.

"Laiyo. Mbok sing manut gitu lho!" Ndaru meneruskan.

"Pisan nkas ngeyel tak ambung!" Dan ancaman Agum itu tak membuat Yongki kapok yang justru Yongki lebih dulu mencium pipi mereka satu persatu.

"Hehehe... Gini ya mas mas sekalian. Mas mas gemes yang udah menghamili ku. Yongki pastikan Yongki baik-baik aja. Tak perlu terlalu khawatir, dan Yongki makasiiiiiiih banget sama kalian yang udah gemati ke Yongki. Yongki beruntung punya kalian."

Ucapan lembut dan tutur kata manis Yongki pun mengundang rasa simpati hati yang tinggi. Lalu mereka bertiga pun beranjak dari lantai dan memeluk Yongki bersama-sama.

Tepat pukul satu siang, Ndaru tampak sedikit gelisah lalu menyalakan mesin motor nya.

"Mau kemana e, Ndar?"

Agum menghentikan sejenak kegiatan nya membabati rumput untuk pakan ternak pakdhe Rahmat.

"Biasa, Gum. Ada job sama pak Bagiman." jawab Ndaru singkat.

SINOM ( BxB Lokal X Mpreg ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang