7

476 60 1
                                    

mereka semua kini sudah berada disekolah, lebih tepatnya didalam kelas. tidak ada satupun yang berniat untuk berbicara, mental mereka terlalu terguncang.

setelah keheningan yang lumayan lama, seseorang membuka percakapan "ini, bukan mimpi, benar? apa Bu Park sungguh.. sungguh.." ucap Soon Yi.

"maafkan aku, aku bukannya sengaja tidak membuka pintu mobil. aku takut" ucap Hana pada Bora.

"Lupakan saja, aku sedang tidak ingin bicara denganmu" ucap Bora.

"maafkan aku Bora" ucap Hana.

"aku akan pulang. aku tidak bisa tinggal disini lagi" ucap park so yoon.

"aku juga akan pulang" ucap Jun Hee.

"shibal. pada akhirnya, mereka hanya ingin kita melawan mahluk itu, shibaaal" kesal Heerak.

"benar, aku juga akan pulang" ucap Hana.

"Bisakah kamu berhenti bersikap seperti anak kecil?" kesal Bora pada Hana.

"aku tidak peduli soal kuliah atau mendapat nilai tambahan untuk CSAT" jawab Hana segera berkemas.

"Bisakah kamu berpikir sebelum bertindak? jangan langsung berkemas" kesal Bora.

"Lupakan saja. aku juga akan pergi" Tegas Hana.

tepat saat itu akhirnya banyak yang memutuskan akan pergi.

"aku juga ingin pulang" ucap Yeona seraya berdiri dari bangkunya.

"yak, kalau kau pulang justru itu lebih berbahaya untukmu, kau bahkan tidak bisa melindungi dirimu sendiri?" kesal Younghoon.

pertanyaan Younghoon membuat Yeona terdiam, kemudian menatap Younghoon kesal "bagimu aku terlalu lemah kan? kamu bahkan tidak akrab denganku, bagaimana kamu bisa tau sejauh mana kemampuanku?" tanya gadis itu.

"sejak kecil, kau selalu berada disampingku. aku mengetahui semua tentangmu" ujar Younghoon.

"haish, bajingan ini" maki Yeona kesal.

"yak, Kimchi! katakan padaku. sejak kita kecil, pria bajingan ini tidak pernah mau bermain dengan kita, dan sekarang? dia berlagak mengetahui semua tentangku" ujar Yeona.

"Yeona-a, tenanglah" tengah Soo Cheol.

"Tenang? kamu menyuruhku untuk tenang?" tanya Yeona.

Letnan Lee memasuki kelas, suasananya benar benar ricuh.

"Duduk!" perintah Letnan Lee.

"duduklah dahulu" perintah Letnan Lee, mau tidak mau Yeona harus kembali ketempat duduknya.

gadis itu terdiam, menutup matanya seraya mengambil nafas dalam dalam, ia terus mengulangi hal itu untuk menenangkan dirinya.

"Diluar berbahaya, sekolah adalah tempat teraman untuk saat ini" ucap Letnan Lee.

"aman? wali kelas kami meninggal" ucap park So Yoon.

"kami dengar seorang tentara juga meninggal, kamu sebut itu aman?" lanjut So Yoon.

"Dilindungi oleh orang lain bukan berarti kamu aman, kamu harus melindungi dirimu sendiri"

"sekolah melatihmu untuk itu" lanjut Letnan Lee.

"Namun, kamu sudah lihat kami. Kami bahkan tidak bisa menembak" jawab Heerak.

"jadi bagaimana bisa kami.. bagaimana bisa kami melindungi diri? kirim saja kami pulang" lanjutnya.

"Kami akan tetap dirumah. maka kami akan baik baik saja bukan?" ucap Soon Yi.

"Tolong pulangkan kami, aku ingin pulang" mohon Soon Yi.

Duty After School X ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang