8

512 58 5
                                    

kepalanya menoleh ke kanan dan kiri secara bergantian, mengawasi sekitar yang sudah mulai sepi. Mereka memutuskan untuk mengadakan rapat dadakan.

"sudah aman, kita bisa berbicara dengan bebas" ucap Soo Cheol.

"Haruskah kita tetap seperti ini?" tanya Jun Hee.

"kita tidak punya pilihan lain" jawab Yeon Ju.

"sial. sejujurnya aku tidak percaya orang tua kita pergi ke penampungan, bagaimana jika dia berbohong agar kita tetap disini?" ungkap Jun Hee.

"seolah olah komandan peleton" ia berhenti berbicara ketika menyadari tatapan anak anak yang lainnya "Dia bukan orang yang suka berbohong" ucap So Yeon dengan sedikit jeda.

"aku ingin memercayainya, tapi aku tidak ingin memercayai siapapun lagi" ucap Youngshin.

"mari kita pastikan sendiri" lanjutnya.

"sebodoh apa kamu? kita tidak bisa menelpon dan internet mati" ucap Bora.

"itu batasmu. tentu saja, kita masih bisa berkomunikasi" ucap Taeman dengan wajah serius.

"apa ada cara untuk menghubungi mereka?" tanya Jun Hee antusias.

"apa yang kita punya disekolah?" tanya Taeman.

"entahlah"

"merpati" jawab Taeman.

"aku bodoh karena memercayai Wang Taeman" kesal Yeona.

"kita akan mengikat catatan dikaki dia-" lanjut Taeman dengan serius.

"tolong siapapun bungkam dia" kesal Youngshin.

"mari kita mundurkan beberapa langkah, kita tidak punya pilihan selain memastikannya sendiri" ucap Youngshin.

"aku, aku akan pergi" ucap Jangsoo.

"Kimchi, bukankah kamu juga harus pergi?" ucap Bora.

"aku? kenapa aku?" tanya Kimchi.

"rumahmu yang terdekat, itu tempat termudah untuk dikonfirmasi" jawab Bora.

"namun.." baru saja Kimchi akan menjawab.

"Chi Yeol akan ikut" ucap Youngshin.

"Namun, aku belum siap untuk ini" jawab Kimchi.

"Duk Jeong" panggil Youngshin.

"ya? rumah kami cukup jauh" Duk Jeong berniat untuk menolak namun tidak jadi karena Ilha.

"Younghoon juga, bukankah rumahmu dekat dengan Kimchi?" tanya Youngshin.

sang empunya nama hanya mengangguk membenarkan.

"baiklah, Younghoon juga ikut saja" ucap Youngshin.

"yak, bukankah dia lebih suka bermain solo?" ujar Ilha.

"aku akan ikut" ujar Younghoon.

cukup lama Yeona terdiam, memperhatikan interaksi anak anak sekelasnya.

"kalian semua, hati hati" ujar Yeona.

mereka mengangguk seraya tersenyum menatap gadis itu.

akhirnya para anak laki laki segera pergi untuk melaksanakan rencana yang sudah mereka buat bersama.

sementara itu, keadaan disini benar benar hening.

"apa rencana ini akan berhasil?" tanya So Yoon.

"kuharap begitu" ujar In Hye.

***

"peleton dua berguling ke kanan" perintah Letnan Lee.

Duty After School X ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang