5

519 69 15
                                    

"teman teman, gymnasium hancur dan satu bola jatuh" ucap Yeonju.

"jadi, suara keras itu adalah suara bolanya jatuh?" tanya so yoon.

"anak anak kelas 12 memberitahuku bahwa gymnasium itu hancur, pasti begitu" jawab Yeonju.

"jika itu menghancurkan gedung, aku yakin dampaknya besar" ucap Jangsoo, suasa saat itu mendadak hening.

"hua!" iseng Heerak.

"hyak kamchagi, shibal" kaget jun hee

"maaf" puas Heerak.

"itu tidak lucu!" ucap jun hee seraya menampar Heerak.

"minggir, aku mau menulis ini" kesal Jun Hee.

"bodoh"

Yeona, Ilha, Kimchi, dan Younghoon hanya menyimak pembicaraan anak anak sekelas.

Yeona, Younghoon dan Kimchi duduk di bangkunya masing masing, sedangkan Ilha? ah lelaki itu duduk diatas meja Yeona, benar benar dasar berandal.

"Yak, Yeona-a. bagaimana pekerjaanmu sebagai model?" tanya Ilha.

lelaki itu hanya basa basi, ia hanya ingin dapat berbicara dengan gadis yang ia sukai.

"aku mengambil cuti untuk ini" jawab Yeona.

"jika ada seseorang yang ingin mengajakmu berkencan ke taman hiburan, apa kau akan menyetujuinya?" tanya Ilha.

alisnya terangkat sedikit "tergantung siapa yang mengajakku, itu juga kalau jadwalku kosong" jawab Yeona.

"tapi mungkin, kelak jika pacarku yang mengajak berkencan aku akan segera mengosongkan jadwalku" lanjut gadis itu tersenyum sumringah.

melihat sang gadis tersenyum, juga kini membuat senyumnya merekah, senyum yang terkesan tengil namun tetaplah tampan.

matanya terpejam, berusaha mengingat ingat, setelah mengingat sesuatu matanya kembali terbuka "yak! teman teman. kalian sudah mengerjakan PR bahasa, bukan? yang sudah cepat kumpulkan di meja guru, nanti aku akan antar ke meja guru" ucap Yeona.

"aaaaakh, Yeona-a. aku melupakannyaa" eluh Taeman.

"yak, cepat kerjakan sekarang" ujar Jun Hee, ia juga sedang mencontek PR So Yoon.

tangannya terulur pada Ilha "mana PR mu? berikan padaku" ujar Yeona seraya menatap Ilha.

sedangkan yang ditatap hanya terdiam, mengamati setiap inci wajah cantik si gadis.

matanya melebar kesal "jangan bilang, kau belum mengerjakannya? yak! kemarin malam aku sudah mengingatkanmu" terka Yeona.

ia tersenyum, berjalan ke arah mejanya dan mengeluarkan sebuah buku.

senyum bangga menghiasi wajahnya, dia benar benar nampak sangat tengil "sudah kukerjakan" ujarnya.

Plak

sebuah pukulan mendarat di bahu Ilha, tentu saja pelakunya adalah Yeona.

bukannya mengeluh kesakitan Ilha malah tertawa, melihat Ilha tertawa membuat Yeona juga tertawa.
entah apa yang lucu.

"apapun yang terjadi, kau hanya milikku seorang, Yeona. kau tidak boleh ada didekat laki laki lain. kau milikku, Kim Yeona" batin Younghoon bersumpah.

sejujurnya, ini pertama kalinya Younghoon menyukai seorang gadis. sebelumnya banyak sekali gadis yang mendekatinya hanya karena ia tampan, kaya, dan pintar.

namun Yeona berbeda dengan kebanyakan gadis yang mengejarnya, perilaku Yeona tidak berlebihan, hanya sekedar membawakan Younghoon bekal.

gadis itu tidak melanggar batas antara keduanya sama sekali. kini, Younghoon baru menyadari perasaannya pada Yeona.

Duty After School X ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang