Ini dimana.

103 12 4
                                    

Aku tak tau aku sekarang dimana, yang ku ingat adalah aku yang hendak dicium oleh seorang pria tampan. Tampan sih tapi gila masa dia manggil aku istrinya, sekarang yang ku lihat ruangan luas bergaya Eropa kuno.

Ku dengar langkah kaki mendekati kamar yang sedang ku tempati ini, aku melihat seorang wanita yang sudah berumur mendekati ku dengan raut khawatir.

Tapi aku merasa aneh dengan penampilan nya, bagaimana tidak aneh penampilan nya seperti orang eropa pada zaman kuno.

"Akhirnya nona sadar juga, saya khawatir waktu nona pingsan tadi." Ujarnya dengan bahasa yang begitu asing di telinga ku tapi anehnya aku mengerti yang wanita itu ucapkan.

"Kau siapa, ini dimana." Tanyaku tapi aku juga ternyata bisa bahasa yang terdengar asing ini.

"Nona anda sedang bercanda kah, kenapa anda tidak tau kita berada dimana." Ujar wanita itu, aku sedikit kesal mendengar jawaban dari wanita itu. Bukannya menjawab pertanyaanku dia malah bilang aku bercanda, heh apakah wajahku selucu itu sampai mengira aku bercanda.

"Gua serius ini dimana anj, lu kalo gak jawab pertanyaan gua. Gua timpuk lu pake batu, sumpah gak ada yang lucu di pertanyaan gua njir." Maki Zeya dengan gaya bicara gaul yang sering digunakan di negara nya.

Wanita itu sedikit bingung dengan tutur bahasa nonanya itu, tapi ia menangkap sedikit arah pembicaraan sang nona. Melihat wajah nona nya yang sudah menahan kesal sekaligus marah wanita itu pun menjawabnya.

"Maaf kan saya nona, saya kira nona hanya bercanda. Jadi sebenarnya kita ini ada di Kekaisaran remosia nona. Dan yang nona maksud negara itu apa ya." Jawab dan tanya wanita itu.

"Kekaisaran remosia seperti pernah mendengar nya tapi dimana." Monolog zeya.

"Nona." Ujar wanita itu.

"Apa, dan dari tadi kenapa kau memanggilku nona. Dan ya siapa kau." Ujar zeya.

"Nona memang Nona saya, dan saya adalah pelayan Nona nama saya rose nona." Ucap wanita yang adalah seorang pelayan.

"Dan saya siapa." Tanya zeya yang sudah mengerti situasi apa yang sedang dihadapi dirinya.

"Nona adalah putri dari grand duke of cows dan sekarang nona sudah menjadi duchess di kediaman ini." Jelas pelayan tersebut.

"Berarti aku sudah menikah, namaku siapa dan siapa nama suamiku. " Tanya zeya

"Iya nona anda sudah menikah dengan duke of born yaitu duke zean of born itu nama suami nona, sedangkan nama nona duchess zoya of born itu nama nona." Ujar rose.

Sekarang aku mengerti apa yang terjadi padaku ternyata aku sedang mengalami transmigrasi atau pertukaran jiwa, memang terdengar tidak mungkin tapi inilah yang terjadi pada diriku.

Aku pun menyuruh rose pergi dari kamarku, setelah kepergiannya aku melangkah ke cermin yang tidak terlalu jauh letaknya.

Jderr

Ini wajahku yang di duniaku tapi mengapa wajahku sama dengan wajah pemilik tubuh ini, hanya perbedaan dari warna bola mata saja. Jika bola mataku berwarna coklat sedangkan ini berwarna biru laut.

Rambut hitam panjang, kulit putih bibir merah seperti ceri dan jangan lupakan bola mata berwarna biru yang meneduhkan. Satu kata untuk tubuh yang sudah menjadi milikku ini sangat cantik, aku tidak berbohong tubuh ini sangat cantik.

Karena lelah dengan yang terjadi hari ini, aku pun memutuskan untuk tidur lagi. Tidur adalah sebuah kata yang sangat aku sukai dan yang paling sering aku lakukan.

                         ************

Aku bangun dari tidurku, sekarang aku mengerti aku ada dimana. Dunia novel salah, dunia pararel salah juga. Aku sekarang masuk ke jaman peradaban kuno, ini masih ada di bumi yang sama bedanya aku sekarang berada pada tahun 1230 sm, jadi negara ku belum ada dan di sini juga masih belum ada sistem pemerintahan.

Aku dengar dari rose disini ada beberapa gelar tingkatan Di Kekaisaran ini :
-Emperor (kaisar) -Permaisuri
-King (raja)            -Ratu
-Grand duke          -Grand duchess
-Duke                      -Duchess
-archduke              -archduchess
-marquess              -marchioness
-count/Earl             -countess
-Viscount                -viscountess
-Baron                     -Baroness

Ternyata hampir sama dengan negara yang memiliki sistem monarki di dunia ku dulu, ya ini memang masih di dunia yang sama tapi aku malah kembali ke zaman sebelum masehi.

"Nyonya duchess ayo makan malam, anda sudah ditunggu tuan duke." Kata pelayan pribadiku liana, kalian pasti bertanya rose dimana ya rose adalah pelayanku waktu masih di kediaman orang tuaku dan sekarang rose sudah pulang ke kediaman orang tuaku.

"Hem." Jawabku, aku pun mengangkat tanganku menyuruh liana pergi.

"Huh aku sangat malas bertemu dengan pria gila itu tapi sayang sekali dia sekarang adalah suamiku." Monolog zoya.

Zoya pun bergegas bangkit dari kasur lalu memakai gaun yang sangat berat ini, setelah memakai pakaian nya zoya lalu pergi ke ruang makan di antar oleh liana pelayan pribadi nya.

Sesampainya di ruang makan zoya melihat pria dengan jas ala bangsawan kuno, jika boleh jujur pria ini sangat tampan.

Bola mata berwarna hijau zamrud kulit putih pucat bibir pink alami, ah dia terlalu sempurna untuk manusia biasa.

"Aku tau aku tampan tapi bisakah kau duduk dulu." Ujarnya dengan percaya diri.

"Percaya diri boleh tapi jangan lupa sadar diri juga." Ujarku dengan muka mau muntah.

Oh ayolah dia sangat percaya diri sekali aku menyesal telah memujinya.

"Tapi aku sadar diri aku ini tampan." Ujar zean dengan wajah yang sangat ingin ku tampol.

"Halah dasar kau buaya darat."

"Apa itu buaya darat, yang ku tau buaya itu hidupnya di air." Tanyanya.

Karena kesal aku pun melangkah sambil menghentakkan kakiku lalu aku duduk di samping duke tersebut.

"Tanya mbah google sana." Ujar ku malas menanggapi nya.

"Sudahlah ayo makan malam." Ucapnya.

Makan malam ini terlalu hening sebenarnya aku sangat tidak suka suasana seperti ini, tapi seperti nya ini adalah tatakrama di meja makan ala bangsawan mungkin ya aku gak tau.

Selesai makan malam aku pun kembali ke kamar ku, baru aku ingin menutup pintu kamar ada seseorang yang membukanya.

"Kau, kenapa kau masuk ke kamarku." Kaget ku kala melihat dirinya.

"Ini kamarku wajar aku ke sini dan satu lagi aku ingin menagih hukuman yang telah kau lakukan kepadaku. " Ujarnya.

"Hah."

Hukuman apa, aku tak mengerti dengan ucapan nya. Dasar pria gila makiku di dalam hati.

"Jangan mengumpatiku." Ujar zean.

What the fuck, kenapa dia bisa tau apa yang aku pikirkan.

"Apa yang kau lakukan." Sentakku kala dia mengeratkan pinggangku dengan tangannya, dia memiringkan wajahnya dan mencium leherku.

"Lepaskan." Ujarku dengan wajah memerah menahan kesal.

                      ************

Hai readers author kembali, oh ya author cuma mau ngomong jangan lupa vote komen and follow.

See you tomorrow

I'am Duchess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang