Orang akan membuatmu lupa akan tujuanmu disini, ingin mencari tahu tapi malah terhentikan oleh seseorang yang kamu cintai. Ingin menepis kamu tidak mencintainya itu mustahil, cinta itu datang dengan sendirinya.
Aku akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, disini tidak ada yang bisa ku percaya.
Aku pun melangkahkan kakiku Ke lorong kediaman grand duke, dan aku melihat satu ruangan yang berbeda dari ruangan lainnya. Jika ruangan yang lainnya warna pintunya coklat, sedangkan ini warna pintunya putih dan sedikit banyak debu tak ada prajurit yang berjaga disini lorong ini sangat sepi.
Aku melangkahkan kakiku kedalam, ku lihat ruangan ini tidak terawat lebih tepatnya ini seperti gudang.
Aku melihat sebuah kasur yang banyak sarang laba-laba lalu debu berserakan dimana-mana, aku mengambil sesuatu di laci dekat kasur tersebut itu seperti sebuah surat.
Ku buka surat itu lalu aku pun membacanya, dilihat dari suratnya ini seperti sudah sangat lapuk.
"Untukmu grand duke alzen of cows, aku jessie of lains istri dari jendral arthur of lains mengutuk mu bahwa kau akan mati ditangan putramu sendiri demi tuhan aku sangat membencimu. Kau mengambil putriku dari diriku dan kau membunuh suamiku, sekarang lihatlah aku orang yang sangat kau cintai mati berlumuran darah dikediaman mu sendiri. Tidak sudi aku disentuh oleh orang sepertimu, aku sangat membencimu."Ujarku membacakan surat itu yang ditulis dengan tinta berwarna merah atau mungkin ini darah.
Jadi yang dikatakan wanita yang mengaku permaisuri itu benar, bahwa zoya bukan anak dari grand duke melainkan anak dari jendral kekaisaran remosia yang mati karena dibunuh di medan peperangan dan yang membunuhnya adalah grand duke sendiri yang terobsesi pada jessie istri jendral.
Aku pun menyimpan surat itu kembali ke tempatnya, aku mencari terus menerus bukti-bukti yang akan memecahkan fakta tentang kisah ini.
Aku menyimpulkan kisah sejarah ini bukan hanya mencakup sejarah melainkan mencakup kehidupan para tokoh yang sangat penting dan berpengaruh di kekaisaran.
Apa jangan-jangan yang menulis kisah sejarah ini adalah orang yang menang, sedangkan yang kalah kisahnya tidak diceritakan sama sekali. Karena yang menanglah yang menulis sejarah mau itu benar atau pun hanya kebohongan belaka.
Aku melihat sebuah tulisan di cermin yang kalau dibaca adalah, kebenaran harus terungkap jangan biarkan orang itu menang lagi karena ini kesempatan yang terakhir kalinya nah kalo dibaca seperti itu.
"Siapa orang itu." Monolog ku sambil fokus menatap cermin, tiba-tiba saja ada yang membisikan sesuatu di telingaku.
"Jangan percaya siapapun, walaupun itu dirimu sendiri." Bisik seseorang ditelinga ku.
Aku melihat kesana kemari tidak ada siapapun, hanya ada aku disini. Jadi siapa yang membisikan ini kepadaku.
"Jangan percaya pada siapapun, walaupun itu dirimu sendiri." Ujarku mengulang kata yang diucapkan di telingaku itu.
"Jadi aku tidak boleh mempercayai diriku sendiri, maksudnya apa sungguh aku tidak mengerti." Ujarku sambil menjambak rambutku sendiri.
"Ilusi." Ucap seseorang yang tadi membisikan ku.
"Apa ilusi, kau siapa tunjukkan dirimu." Ujarku sambil berteriak.
Aku mengedarkan pandanganku kesana kemari tetap saja tidak ada siapapun disini, aku pun melangkah kakiku keluar sebelum ada yang tahu aku kesini.
Aku melihat pintu yang sudah ditutup entah oleh siapa, tapi satu hal yang ku tahu dikamar itu ada seseorang yang tidak bisa ku lihat.
******************
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Duchess
FantasyJangan lupa follow IG author Follow sebelum membaca "Sial, masa mati gua gak elit banget. Mati gara-gara diseruduk kuda." Lirih zeya gadis yang mati karena diseruduk kuda. ************ Aku dimana itulah pertanyaan yan...