18+!
[ON-GOING!]
[SLOW-UPDATE!]
(CANON)
Sarada tidak menyangka jika orangtuanya malah menjodohkannya dengan lelaki yang sudah menjadi buronan desa dimasa lalu tak lain ialah Boruto.
Lelaki yang sudah berubah 180 derajat menjadi seorang laki laki din...
Aku juga mulai habis semester 2, dan sekarang mau masuk semester terakhir iaitu semester 3 huhuh pasti bakalan menantang juga😫doakan ja aku ngga terlalu sibuk sampe ninggalin dunia wp 🥲
Sebenarnya tujuan aku bikin fanfic ini untuk ngobatin rasa kangen aku sama moment Borusara dimanga maupun di anime🥺 kangen bgt moment mereka berdua.. Dan aku pun memutuskan buat publish cerita romance ini buat obatin rasa kangen😭🙏🏻 okey itu aja deh aku curhat kwkwk
Owh ya, kasian juga Borusara di manga🥲kalo mereka mati bareng di timeline lain, Sarada keren bgtt bisa ngubah takdir Boruto😭❤ the best bgt mereka berdua,, itu pun rame nyangkal bgt terutamanya fans stan sebelah😭masih aja bilang si ungu sma boruto mulu eww😫
Dan moga Boruto bisa kabur dari dipenjara🥺🥺ngga tega suamiku di borgol si Konohamaru,, dan moga si pungud mati🥰😭
Semoga banyak yang vote yee chapter ini. 9K words ini, happy 10K Pembaca🥰 Terima kasih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
. . .
06. PERNIKAHAN
Orang bilang menikah itu merupakan hal yang sakral bagi kedua pasangan yang ingin hidup bersama. Bagi Sarada menikah dengan pemuda yang dia cintai adalah sumber kebahagiannya.
Bayangkan saja dari lahir bersama, tumbuh dan bertengkar satu sama lain dan saling khawatir. Berkembang sehingga remaja berpisah selama 3 tahun dan dipertemukan kembali, lalu sama-sama berjuang menentang takdir. Dan kini pemuda yang sedari kecil itu menemaninya akan menjadi suaminya.
Baka-Boruto nya dulu nakal dan iseng kini sudah menjadi pemuda yang dewasa dan tampan.
"Sarada?"
Gadis itu menoleh saat sebuah suara memanggilnya, itu menyadarkan nya daripada lamunannya.
Dia menatap sosok pria dewasa, Konohamaru-Sarutobi yang sedang membaca dokumen-dokumen diatas meja dengan serius. Alis Sarada menaut, kedua tangannya masing-masing salingg bergenggaman menatap Hokage ke-lapan itu.
