Adrian's Aftercare

176 8 0
                                    

Content Warnings: aftercare, kissing

Ibu jarinya usap lembut bibir Miwa yang tampak merah buat sang empu sedikit meringis karena rasa perih yang ia rasakan. Tangannya pun beranjak untuk singkap rambut hitam Miwa yang tutupi matanya sendiri. Miwa hanya mengerjap lucu, perhatikan afeksi demi afeksi yang ia terima. Sesekali pejamkan matanya, nikmati rasa hangat dari tangan Adrian yang rasanya seperti menjalar ke seluruh tubuhnya yang belum pakai sehelai benang pun.

"Minum dulu ya Miw," ucap Adrian bantu Miwa untuk minum.

Adrian nyalakan televisi dan pilih acara realitas kesukaan Miwa sebelum beranjak dari tempat tidur, berjalan menuju kamar mandi untuk bersihkan dirinya sendiri terlebih dahulu. Baru berjalan beberapa langkah, suara nyaring ponselnya terdengar, tampak nama yang sangat familiar bagi Miwa. Ah, rekan kantor Adrian.

"Halo? Gue WFH dulu hari ini. Iya nanti gue beresin aman aja. Sore? Okay, sore gue kirim email. Thank you."

Miwa dengarkan percakapan singkat Adrian dengan seksama sebelum lontarkan pertanyaannya, "Mas harusnya berangkat ya?" tanya Miwa pelan.

"Oh aman kok sayang, aku hari ini sama Miwa aja disini tapi emang ada beberapa hal yang harus aku cek, gapapa kan?" jelas Adrian tak mau buat Miwa tak enak hati.

"Beneran?" ucap Miwa pastikan dirinya tak menjadi beban untuk Adrian.

Adrian tersenyum sembari anggukkan kepalanya, yakinkan Miwa bahwa semua hal akan baik-baik saja. Adrian pun berjalan masuk menuju kamar mandi, jangan lupa dengan keadaannya yang masih telanjang bulat, tinggalkan Miwa yang masih tersenyum salah tingkah.

Satu video acara realitas itu hampir selesai saat Adrian akhirnya keluar dari dalam kamar mandi, sudah kenakan bathrobe miliknya yang sengaja ditinggal disini. Tangannya bergerak usak rambutnya yang basah dengan handuk kecil sembari berjalan mendekat menuju Miwa yang nyaman dipeluk selimut.

"Ayo mandi dulu, Miw," ajak Adrian buat Miwa rentangkan tangannya, minta digendong. Adrian pun membungkuk, selipkan kedua tangannya di bawah tubuh Miwa lalu digendong seperti koala. Miwa daratkan hidungnya di ceruk leher Adrian yang harum.

Miwa ditaruh perlahan di bathtub berisi air hangat dan bath bomb yang sudah disiapkan terlebih dahulu oleh Adrian. Satu fakta menyenangkan, bathtub ini adalah satu-satunya bathtub yang dipasang di kos Miwa saat ini, alasannya tidak lain tidak bukan karena Adrian yang inginkan ini. Bahkan Adrian tak segan untuk rogoh kocek pribadi untuk pasang bathtub disini.

"Kurang anget enggak sayang?" tanya Adrian lembut sembari copot bathrobenya.

Miwa gelengkan kepalanya, tandakan suhu air saat ini sudah nyaman untuk dirinya. Adrian mengangguk paham lalu turut masuk ke dalam bathtub dan duduk di belakang Miwa, biarkan Miwa bersandar pada tubuhnya. Tangan Adrian usap perlahan setiap inci tubuh Miwa lembut dengan handuk kecil. Sesekali bibirnya bubuhkan kecupan pada badan putih Miwa.

Matanya melirik Miwa sekilas yang tampak sedang memejamkan matanya, menikmati sentuhan lembut yang diberi Adrian.

"Kenapa?" tanya Adrian saat yang lebih muda tiba-tiba buka matanya dan tatap Adrian lekat.

"Cium, Mas," pinta Miwa dengan tangannya yang raih pipi Adrian untuk mendekat sebelum cumbu lembut bibir yang lebih tua. Tangan Adrian yang masih genggam kain kecil tadi akhirnya peluk pinggang Miwa, sambut pangutan dari Miwa.

Adrian usap hidungnya dengan yang lebih muda saat ibu jari Miwa bermain aktif di pipinya, buat keduanya layangkan senyum manis. Ciuman mereka berlangsung lumayan lama, tanpa nafsu, hanya rasa cinta antara satu sama lain, hanya rasa mengagumi satu sama lain yang mungkin tak bisa mereka berdua ungkapkan dengan kalimat.

"You taste sweet, Miw," ujar Adrian setelah Miwa sudahi ciuman mereka.

"You too," jawab Miwa lalu sandarkan dirinya lagi di badan Adrian, minta dibasuh lagi.

Tangan Adrian yang sudah hafal tubuh Miwa itu tak perlu waktu lama untuk bersihkan badan atas Miwa. Adrian terpaksa bangun dan ganti posisinya untuk bersihkan badan bawah Miwa.

"Bersihin nanti aja boleh enggak Mas?" protes Miwa dengan bibirnya yang mengerucut lucu.

"Nanti masuk angin Miw kalo lama-lama," jelas Adrian sebelum melanjutkan kegiatannya.

Mungkin Adrian memang dikenal dengan sifatnya yang mudah ucapkan kata tak senonoh pada Miwa, namun melihat cara Adrian gerakkan tangannya untuk bersihkan badan Miwa, alasan mengapa Miwa selalu nyaman dengan pria ini akan langsung terjawab.

"You're good with your fingers ya Mas," ujar Miwa tiba-tiba, ganggu fokus Adrian yang masih bersihkan kaki Miwa.

"Maksudnya?"

"I mean your fingers could take me to the cloud nine and comfort me at the same time," sahut Miwa buat Adrian tersenyum lalu kecup betis Miwa.

"That's how I make you stay, right?" imbuh Adrian disambut kekehan keduanya.

"Mau disini dulu?" tanya Adrian setelah usai bersihkan badan Miwa.

Miwa menggeleng, "peluk aja ya nanti tidurnya?"

"And maybe a slow kiss would be great," sambung Miwa tersenyum, tunggu balasan Adrian yang sedang kenakan bathrobenya.

"Sure," jawab Adrian senang lalu angkat badan Miwa dan bantu yang lebih muda keringkan badannya.

Tentu tak jadi masalah besar bagi Adrian untuk angkat badan mungil Miwa menuju tempat tidur, lengan kekarnya dengan erat cengkram Miwa agar tak jatuh dari gendongannya.

"Pake baju apa Miw?" tanya Adrian di depan lemari besar Miwa yang berisi banyak fabrik.

"Enggak usah pake baju enggak sih Mas?"

"Miwaa."

Sugar and Spice -  HOONSUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang