3. bertemu lagi

571 29 3
                                    

Walaupun Yohan pelupa. Tapi ada hal-hal yang Yohan tidak akan lupa. Seperti rumahnya. Tentu saja saat setahun sebelumnya dia sering lupa. Tapi di tegaskan oleh kakaknya kalau dia harus mengingat rumahnya.

Saat SMP Yohan tinggal bersama ibu nya di jakarta. Karna Yohan tidak terlalu dekat dengan ibunya yang super sibuk itu, Yohan memutuskan saat masuk SMA, dia akan ikut kakaknya yang berada di bandung.

Lima belas meter sebelum sampai rumah. Yohan melihat seorang pria lanjut usia di depannya sedang kewalahan membawa sebuah kayu yang panjang.

Tak pakai lama, Yohan langsung menghampirinya. "Kakek biar saya bantu". Yohan mengangkat kayu bagian belakang yang dari tadi terseret di trotoar.

"Makasi ya anak muda" kata kakek itu dengan suara tremor.

"Iya sama-sama kek"

10 menit kemudian. Matahari muncul kembali. Mereka tak kunjung sampai tempat. Yohan juga tidak tau mereka mau kemana. Dan dia pun lupa bertanya.

Baju Yohan sudah basah karena keringat. Rambutnya pun basah juga. Jadi dia menyibakkan ke belakang. Belum lagi, bagian belakang rambut Yohan sedikit panjang.

Sepertinya insting Yohaningin bertanya.

"Kek, hah.. rumah kakek dimana?"

"Sebentar lagi nyampe, anak muda"

Akhirnya mereka sampai. Tepat di depan rumah, mereka menaruh kayu itu di depan pintu.

Yohan mengibas-ngibaskan baju belakangnya agar angin masuk. "Mau di bikin apa ini, kek?"

"Oh, ini mau buat bikin kursi istri saya" kakek itu duduk di depan pintu. Sepertinya dia lelah.

Melihat kakek itu duduk, Yohan pun jongkok.

"Kamu mau minum?"

"Ngga kek, ga papa. Saya mau langsung pulang aja". Yohan lekas berdiri dan pamit

"Oiya sudah, makasih ya kapan-kapan mampir"

"Iya kek" Yohan berjalan pulang sambil senyum dan melambai.

Sampai di jalan. Yohan melihat sekitarnya. "Gue dimana?"

.
.
.
.

Pukul lima sore. Langit mulai memerah. Yohan baru sampai di rumah. Dia tampak hampir pingsan.

"Hahh... Hahh.. " Yohan ngos-ngosan.

Berjam-jam yang lalu. Yohan mencari rumahnya. Bukannya susah, hanya saja Yohan yang kelelahan. Jadi sesekali dia berhenti jika bertemu kursi, atau pun kios kecil. Jadi memakan banyak waktu.

Lalu entah bagaimana dari kejauhan dia melihat rumah berwarna kuning miliknya. Nyawanya pun selamat.

Yohan memasuki rumahnya. "Kak, aku pulang". Yohan sambil melepas sepatunya. "Kayanya dia belum pulang".

Bukan belum pulang. Tapi Yohan yang lupa, kalau Hana, kakaknya itu semalam sudah bilang kalau akan pindah tugas ke Tasikmalaya. Jadi Yohan akan tinggal sendirian selama beberapa bulan.

Yohan meletakkan tasnya di kursi makan dan membuka bajunya. Lalu dia langsung menghampiri kulkas. Hendak mengambil air. Sebelum membuka kulkas, ada selembar kertas yang tertempel disitu.

"Ha?" Yohan mengambil kertas itu

Isi note:
"Hei, kakak tau kamu bakal lupa kalo kakak itu pindah tugas. Jadi kakak ingetin lagi. Jangan pulang malam-malam. Jangan lupa makan. Karna kamu pintar masak jadi kakak gak perlu khawatir lagi. Dan satu lagi, jangan lupa kalo kamu punya hp! Hubungi kakak kalau ada apa-apa. Awas kamu! Jaga diri baik-baik Yohan"

Setelah membaca isi selembar kertas itu. Tiba-tiba Yohan merasa kesepian.

"Bisa-bisanya gue lupa"

Yohan lekas ke kamarnya dan mencari hp nya yang entah dia taro dimana.

.
.
.
.
.

Akhirnya tadi Yohan pasrah dan tidak menemukan hp nya dimana. Dia pun lekas mandi dan beres-beres rumah. Lalu dia memasak apa yang ada di kulkas.

Saat ini Yohan sedang menonton tv. Tv nya satu ruangan dengan dapur dan meja makan. Maka ruangan itu cukup besar. Kamarnya berada di sebelah ruang tamu. Dan kamar Hana berada di samping ruang tv.

Tiba-tiba mulut Yohan ingin mengunyah sesuatu. Dia pun beranjak dan menuju kulkas dan membukanya.

"Hemm.." Yohan melihat sekeliling kulkas.

Lalu ada roti tawar tanpa pinggiran menyapa 'hai'

Sekejap seperti ada bintang-bintang di mata Yohan. Roti itu pun di ambil Yohan. Tapi bintang di matanya tiba-tiba hilang "ih, ga ada whipped cream"

"Atau gue beli aja ya ke minimarket? Sekalian stroberi? Hemm okedeh"

Sudah pasti Yohan ingin membuat sandwich buah.

.
.
.
.

Pemuda berkaos abu-abu dengan celana pendek berjalan di malam hari. Yang tak lain dan tak bukan adalah Yohan. Dengan santainya dia berjalan, padahal sedang musim kemarau, dimana pada malam harinya begitu dingin.

Yohan memang mudah gerah dan kepanasan. Bahkan pakaiannya kebanyakan kaos oblong dan celana pendek.

Tentu saja dia tidak membawa hp. Karena dia belum menemukannya. Dia hanya membawa dompet.

Terlihat mobil Pajero terparkir di pinggir jalan. Tapi Yohan tidak memperhatikannya sama sekali. Dia tetap berjalan seperti biasa.

Saat sudah hampir sampai minimarket. Seseorang menepuk pundak Yohan. "Hei" orang itu merangkul Yohan.

"AAAA!!" Yohan kaget

Yohan memang tidak punya rasa waspada. Dia baru menyadari saat berada di situasi yang sudah terlambat untuk waspada.

Firasat buruk menyelubungi Yohan. Dia melirik orang yang merangkulnya. Karena gelap, Yohan mendekatkan wajahnya. Tapi orang itu melepas rangkulannya.

Orang itu mengambil hp, dan menyenteri wajahnya "Ini gue, Erik ^^"

"AAAAAA!!!!"

.
. . .
. . . . .
. . .
.

USURER [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang