10. Hujan Panjang

449 33 1
                                    

"Hah hah hah!" Yohan terengah-tengah hampir sekarat.

Mereka sampai di tempat truk waffle tadi. Erik lupa kalau Yohan adalah orang dengan stamina yang minim. Ia buru-buru membantu Yohan bernafas dengan memeluknya.

Yohan mendorong Erik. "Ngapain.. lari sih?! Ga di kejar juga"

"Maap ya. Gue gak ulangin" rayu Erik mengedip-ngedipkan matanya sambil menawarkan jari kelingking.

Yohan tak menggubris. Nafasnya kini sudah stabil. Dia berjalan lebih dulu ke truk waffle, diikuti Erik di belakangnya.

Terdapat papan menu di meja truk itu. Mereka berdiri di belakang beberapa orang yang mengantri. Yohan melihat-lihat yang sekiranya ada strawberry nya.

"Mau yang mana?" Tanya Erik lembut.

"Hemm.." Yohan masih berfikir keras. Karena banyak menu yang menyajikan strawberry.

Erik tersenyum melihat Yohan yang sangat berfikir keras hanya untuk memilih toping.

"Bang, gue beli semua!" Teriak Erik.

Reflek semua melihat arah sumber suara itu. Yohan ikutan kaget. Lalu ia cepat-cepat menyeret Erik menjauh dari truk waffle itu.

"Lu ngapain sih?!" Tanya Yohan kesal. Merasa Erik bertindak semaunya dan malah merepotkan orang lain.

"Daripada bingung milih, mending beli semua" jawab Erik dengan entengnya.

"Siapa yang mau makan waffle setruk gitu? Ihh"

"Iya iya maap" Erik sambil mencubit pipi Yohan yang langsung di hempas oleh Yohan.

"Jangan kasar-kasar dong~"

Pemuda yang celana panjangnya di linting itu tak menggubris Erik. Dia kembali ke tempat waffle dan langsung memilih satu pesanan.

Erik menyusul Yohan. "Gue gak di pesenin~?"

"Pesen sendiri lah"

Akhirnya Erik memesan dua lagi. Sekiranya jika Yohan kurang. Beberapa menit setelahnya, karena pembeli mulai sedikit, pesanan mereka pun segera di siapkan. Di truk waffle itu tersisa Erik dan Yohan serta penjual waffle.

Penjual waffle selesai menyiapkan waffle cream strawberry coklat milik Yohan. Yohan mengambilnya dengan wajah berseri dan tak sabaran. Erik gemas melihat pria manis di sampingnya itu.

"Jangan belepotan~"

"Gue bukan anak kecil"

Yohan memakannya dengan lahap sambil menunggu pesanan Erik.

"Gila" Kata Yohan memelototi waffle yang dia pegang.

Pesanan Erik telah jadi. Dan ia membayar untuk tiga waffle, karena Yohan tidak membayar apapun. Dia lupa membayar.

Erik dan Yohan berjalan pelan sambil menikmati waffle. Tapi Erik tak memakan sedikitpun. Ia hanya memperhatikan Yohan.

"Enak banget ya?" Tanya Erik melihat Yohan yang terlihat bersemangat.

"Iya lah!" Jawab Yohan cepat. Tak terasa waffle Yohan habis.

"Nih" Erik memberikan waffle dengan rasa yang sama seperti di beli Yohan sebelumnya.

"Terus lu?"

"Ni ambil juga"

Alhasil saat ini Yohan memegang dua waffle utuh.

"Beneran?"

"Iyalah sayang"

"Hah? Tadi lu bilang apa?"

USURER [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang