Sore hari yang tenang. Yohan beres-beres rumahnya. Mencuci piring, menyapu, mengepel, belanja bahan makanan, dan lain-lain. Apalagi besok hari Minggu, jadi Yohan ingin membereskan semuanya agar besok dia bisa bersantai-santai.
Saat ini dia sedang duduk sambil melipat baju di ruang tv. Lalu ada suara dari dalam tas Yohan. Dia mengambil hp nya itu, ternyata itu nomor tak di kenal.
Yohan meletakkan hp nya lagi. Dia berniat membiarkan dering hp nya mati sendiri. Tapi hp itu terus berdering.
Yohan mengambil bantal sofa, lalu dia hantam ke hp yang dari tadi berdering itu. Dia adalah orang anti-nomor tak di kenal.
Tak lama, akhirnya hp Yohan sudah tidak berdering. Tapi bunyi notifikasi pesan masuk.
Notifikasi itu tak di gubris Yohan. Tapi lama kelamaan Yohan penasaran. Lalu dia cek pesan dari siapa itu. Ternyata dari nomor yang tadi.
Isinya
||
|
_______________________________________________
+628********09
Yohan..
Ini Erik ╥﹏╥Knapa?
Angkat dong~ \(>o<)ノ
_______________________________________________
|
|
...
Drrrrt drrrrtt.Erik kembali menelfon Yohan. Kali ini Yohan mengangkatnya.
Tit..
"Halo?"
"Halooo~"
"Kenapa?"
"Besok lo sibuk ga?"
"Kayanya ngga"
"Tolongin gue dong.."
"Ha, tolongin apa?"
"Kan lo tadi di sekolah ga bawain gue sandwich. Huh"
"Ya terus apa hubungannya"
"Gue di suruh beli barang. Tapi gue ga tau yang mana.. besok temenin gue ya"
"Emang barang apa?"
"Gue gatau~ tapi lo pasti tau. Kalo besok gue ga beli, gue ga bakal di kasih duit jajan"
"...."
"Lo mau, gue tiap hari makan di rumah lo"
"Hah?!"
Yohan mulai menyadari firasat buruk yang menyelimuti tubuh nya. Mungkin ini akan lebih buruk dari pada menyerahkan hari minggunya yang damai.
"Jam berapa?"
"Jam delapan lo gue jemput. Oke bay dulu ya gue ada urusan. Muach"
Tut Tut..
"Gue kan belum ngiyain"
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
USURER [BL]
Ficção AdolescenteTanpa sadar Yohan mulai terbiasa dengan perlakuan Erik yang suka menempel padanya. Hingga membuatnya merasa ganjal jika Erik tidak berada di dekatnya. Semua itu telah di rencanakan oleh Erik. Dengan perlahan meluluhkan Yohan sampai bergantung padany...