O8. Kerja Kelompok

5.2K 465 27
                                    

Akhirnya, Abizar mencoba mengalihkan pembicaraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Akhirnya, Abizar mencoba mengalihkan pembicaraan. "Ehm, Lingga. Gimana tugas kelompok yang kemarin? Udah selesai kan?"

Deg.

Ya Tuhan... Tugas kelompok apaan?!

Lingga berteriak dalam hati. Wajar saja dia bingung, mengingat dirinya baru saja 'bangkit dari kematian'-kembali ke masa lalu setelah dua tahun berlalu di waktu sekarang. Sungguh, dia tak ingat apa-apa tentang tugas itu.

Lingga mengerenyit, kebingungan jelas tergambar di wajahnya. Abizar, Delvin, dan Jazziel yang ada di sana segera menangkap ekspresi itu.

"Kamu lupa, Lingga?" tanya Abizar, dengan nada terkejut yang terdengar lucu di telinga Delvin.

Delvin tertawa kecil, lalu mengelus kepala Abizar sambil berkomentar sinis, "Wajar aja dia lupa, kan otaknya cuma diisi sama cara buat ngejar-ngejar kamu. Selebihnya kosong."

Delvin menyeringai, menambah kesan mengejek di ucapannya.

"Hey! Ga boleh gitu!" Abizar merespons dengan nada kesal sambil menepuk pelan bibir Delvin. Meski begitu, pipinya memerah, seolah malu karena suara Delvin terlalu keras.

Atau... mungkin dia malu karena sedang dikejar-kejar oleh banyak pria tampan?

Lingga memutar matanya, malas mendengar pembicaraan itu. Tubuhnya bergidik ngeri saat teringat betapa keras usahanya dulu untuk mendapatkan perhatian Abizar.

Sementara itu, Jazziel hanya bisa menggeleng kasihan. Dia menatap Lingga, mencoba membantu dengan menjelaskan tugas kelompok yang dimaksud Abizar.

"Jadi, tugas kelompok kita itu buat pelajaran bahasa Inggris. Kita disuruh bikin presentasi tentang negara-sejarahnya, makanan khas, dan sebagainya. Kita berempat satu kelompok," jelas Jazziel dengan nada lembut, yang membuat Lingga seketika terpesona.

"Anjir, lembut banget suara lo. Demen gue," ucap Lingga tiba-tiba, keluar dari konteks.

Jazziel langsung memelototi Lingga, pipinya semakin memerah. "Hey! Lo ngerti ga sih?" katanya dengan nada galak, meskipun ekspresi malunya tak bisa disembunyikan.

Lingga terkekeh pelan, lalu mengangguk paham. Ia menyilangkan tangannya di depan dada, memandang Abizar dan Delvin yang menatapnya dengan dua ekspresi berbeda-Delvin dengan tatapan sinis, sementara Abizar tampak seperti... cemburu? Atau sakit hati? Lingga tidak terlalu peduli.

"Deadline-nya kapan?" tanya Lingga lagi, benar-benar lupa.

"2 hari lagi," jawab Delvin dengan nada ketus.

Lingga tersedak air liurnya sendiri. Matanya melotot kaget, menatap tiga orang di depannya.

"Deadline-nya 2 hari lagi dan kelompok kita belum bikin apa-apa?" serunya, hampir tak percaya.

"Eh! Aku udah bikin, ya! Walaupun cuma judulnya doang..." Jazziel menambahkan dengan nada pelan, hampir seperti berbisik.

Lingga menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya.

"Gila! Kayaknya ini gara-gara dulu gue terlalu sibuk ngejar Abizar..."Batin lingga yang rasanya ingin memukul dirinya sendiri.

Sekarang Lingga mulai mengingat sedikit. Memang dulu ada tugas kelompok ini, dan kelompok mereka tidak siap, yang akhirnya berujung pada hukuman-semua karena Lingga terlalu fokus pada Abizar dan melupakan tugasnya. Dan sebagai akibatnya, ia dipukul habis-habisan oleh 'harem' Abizar sampai lebam dan berdarah.

"Kalau gitu, setelah pulang sekolah ini kita kumpul di kafe yang nggak jauh dari sekolah. Kita selesaikan tugas hari ini," ucap Lingga dengan nada tegas, tidak memberi ruang untuk dibantah.

Delvin sudah membuka mulut hendak protes, tapi Lingga segera menutup peluangnya dengan ucapan berikutnya.

"Ga ada yang nggak bisa. Kalau lo nggak mau datang, silakan. Tapi jangan salahin gue kalau nama lo dicoret dari kelompok."

Delvin langsung terdiam, sementara Abizar menghela napas lesu. "Yaah, kita nggak bisa jalan-jalan dong," ucapnya pada Delvin, dengan wajah kecewa.

"Gapapa, sayang. Kita bisa jalan-jalan besok," balas Delvin lembut sambil mengelus kepala Abizar.

Jazziel mengerenyit, merasa risih mendengar percakapan itu. Ngapain juga ngomongin rencana kencan mereka di depan kita? pikirnya. Tapi kemudian ia sadar, mungkin mereka sengaja membuat Lingga panas. Jazziel langsung menoleh, ingin melihat reaksi Lingga.

"Penting banget, ya, kita berdua tau kalau kalian mau jalan-jalan?" Lingga membalas dengan nada ketus, bertepatan dengan bel masuk yang berbunyi.

"Bilang aja lo iri karena nggak bisa jalan sama Abizar," Delvin mengejek, tidak mau kalah.

Lingga tertawa kecil, lalu berdiri. "Iri? Mending gue jalan sama Jazziel, sih. Nih, ambil aja Abizar lo," balasnya dengan nada santai.

Jazziel ikut berdiri, tersenyum puas sambil menatap Abizar dengan tatapan mengejek.

"Lagian, masih bisa kencan di kafe, kok. Kalian kayak jodoh aja, deh. Yakin banget sehidup semati," ucap Jazziel, sarkastis, sebelum tertawa kecil dan berjalan keluar kantin, ditarik oleh Lingga yang masih terbahak mendengar ucapannya.

Delvin terdiam, tercengang mendengar ucapan sarkastis dari Jazziel. Selama ini, dia selalu menganggap Jazziel sebagai anak yang baik dan polos. Tapi ucapan barusan... benar-benar tak terduga.

Abizar, di sisi lain, tampak jauh lebih kesal. Raut wajahnya berubah tajam, mencoba mencerna apa maksud dari perkataan Jazziel tadi. Dia menggelengkan kepalanya pelan, berusaha menenangkan diri, lalu menatap Delvin dengan senyum cerah yang dipaksakan.

"Apa-apaan sih perkataan dia tadi?" Delvin akhirnya buka suara, nada kesalnya jelas terdengar setelah akhirnya sadar dari keterkejutannya.

"Sudahlah, nggak usah dipikirin. Mungkin Jazziel lagi kesal aja. Yuk ke kelas, udah bel masuk," Abizar berkata dengan nada lembut, berusaha meredam amarah Delvin.

Delvin hanya menghela napas berat, lalu mengangguk setuju. Akhirnya, mereka pun berjalan menuju kelas, mengikuti Lingga, Jazziel, dan murid-murid lainnya yang sudah beranjak sejak tadi.

 Akhirnya, mereka pun berjalan menuju kelas, mengikuti Lingga, Jazziel, dan murid-murid lainnya yang sudah beranjak sejak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Guys, sekedar info, gue bakal usahain update tiap hari, tapi jam nya ga nentu yaa.

Dan gue ada rencana buat oneshot, oneshot hot hot menyala abangku gitu.

untuk karakter karakter yang ada disini dan gue mau kalian kasih saran mau siapa aja.

Kayak lingga dan A, lingga dan B gitu, dan sekalian kasih tau ALURNYA gimana.

CUKUP SEKALI KOMEN YAA

Second Change Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang