05

1.7K 169 3
                                    

📌Sat., Des 9, 2023.







.









Hari ketiga menikah bersama Asahi, Jaehyuk belum menemukan cara untuk mendekatinya. Ya, setidaknya Jaehyuk ingin mengabulkan permintaan mertuanya. Untuk rencana kedepan, biarlah waktu yang menjawab.

Saat ini Jaehyuk sedang menatap para pelayan yang ada di dapur. Namun, perhatiannya fokus pada seseorang yang memasak.

"Bibi, biar Jae aja yang masak." Pemuda itu mengambil spatula yang tengah di pegang pelayan.

Tentu saja pelayan itu panik. Ia masih belum ingin dipecat. "Jangan, tuan. Nanti saya dipecat."

"Ngga. Asa ngga bakal pecat bibi, soalnya Jae yang suruh." Mau tidak mau bibi itu melepaskan alat masaknya.

Pelayan itu mengakui bahwa Jaehyuk pandai memasak. Selama ini, ia tidak pernah melihat istri-istri tuannya memasak, kecuali Jaehyuk.

"Bibi, makanan favorit Asa apa sih? Minumannya?" Tanya Jaehyuk tanpa mengalihkan fokusnya.

"Tuan pemilih dalam hal makanan, tapi beliau ngga punya makanan favorit. Yang penting di makanannya ngga ada sayur, apalagi yang pahit. Kalau minum, tuan suka kopi atau soda."

"Ngga suka sayur? Tapi Jae lagi masak sayur."

Pelayan itu tidak bisa melanjutkan perkataannya. Ia ikut bingung ketika melihat Jaehyuk yang menunduk.

"Ah, masakan Jae kan enak. Dijamin Asa bakal suka sayur nanti." Percaya diri sekali anak ini.

"Bibi tau apa kesukaan Asa?" Jemari cantik itu mematikan kompor kemudian memindahkan masakannya ke dalam piring dan mangkok.

Si pelayan sedikit berpikir. "Bibi kurang tau. Tapi yang bibi tau, tuan suka kerja. Siang malam beliau ada di kantor. Biasanya pagi-pagi beliau masuk ke ruang kerjanya."

"Ngapain? Kerja lagi? Dua puluh empat jam kerja dong?" Dipikir pikir Asahi memang work a holic.

"Bukan. Tuan meluangkan waktu untuk melukis."

Melukis?

"Asa pandai melukis ya? Bisa dong kapan-kapan Jae minta lukisin?" Jaehyuk menyajikan makanan dibantu dengan pelayan lain.

Matanya berbinar indah ketika melihat masakannya yang tertata rapih. Ia jadi merindukan Jihoon dan paman Park. Bagaimana keadaan mereka sekarang?

"Yaudah, makasih ya bibi. Jae mau panggil Asa dulu."








.









Asahi menyelesaikan goresan terakhir lukisannya. Tatapan matanya terlihat hampa, sama seperti yang dilihat Jaehyuk ketika mereka menikah.

Kakinya mundur beberapa langkah. Lihatlah, lukisannya terlihat sempurna.

Tapi hatinya belum merasa puas. Sebab yang dia lukis adalah hal yang sama. Mata Asahi melihat sekeliling ruangannya. Tak terlihat perbedaan dari tema yang ia lukis.

Ketakutan terbesarnya.

"Huftt.." Pandangannya beralih ke ponsel yang berada di atas meja keja.

Tit tit tit.

"Lo kalah." Ujar Asahi sambil tersenyum miring. Merasa puas karena bisa mengalahkan alarm. Ia lebih dulu menyadari bahwa waktu bersantainya sudah habis.

Tidak sampai 20 menit Asahi berbenah. Penampilannya semakin tampan, padahal umurnya sebentar lagi menginjak 31 tahun.

Pria itu mengenakan jam tangan sebelum beranjak keluar dari ruang kerja. Ketika Asahi membuka pintu, ia dikejutkan dengan seseorang yang akan mengetuk pintunya.

Jinx? >> SahijaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang