fuja tahu

13 3 0
                                    

"Lucu banget sih kamu, namanya siapa?" Intan tak berhenti dengan kata-kata gemas saat sejak melihat Aksan yang terlelap di kasur

"Aksan,pak Haikal kasih nama itu" sara membawa nampan berisi minuman kaleng dingin untuk di suguhkan kepada intan

"Pantes ganteng banget mirip kaya bapaknya"

"Siapa bapaknya?" Tanya sara setelah duduk di samping intan

"Pak Haikal kan. Laki-laki maco dan berwibawa"

Sara meluluhkan bahunya,ia pikir intan benar-benar tahu siapa ayah Aksan yang asli
"Apa aku salah bicara?" Intan sadar dengan perubahan wajah sara

"Jadi kamu percaya kalo ini anaknya pak Haikal"
Intan mengangguk

"Sama aku?" Sara menunjuk dirinya sendiri dan itu membuat intan tersenyum canggung

Sara bernafas berat "memangnya bukan ya mbak" tanya intan dengan hati-hati

"Saya berani bersumpah intan"

"Jadi ini anak siapa?"

"Kami di jebak,malam itu aku dan pak Haikal menemukan Aksan di depan pintu pagar rumah tidak ada petunjuk apapun selain Aksan yang di balut kain tipis di dalam kardus"

Intan terbelalak mendengar penjelasan sara "mbak serius"

"Saya gak bohong"

"Padahal aku udah seneng banget pak Haikal sama mbak punya anak,kalian itu pasangan serasi tahu mbak"

"Intan jangan bercanda deh aku lagi cerita serius"

"Beneran mbak,kalian bikin aku iri"

Sara menggeleng kecil omongan intan memang mengada-ada hingga ia teringat sesuatu "eh minum maaf ya aku cuma ada ini di kulkas"

"Santai aja mbak,lagian aku juga anak kost kok"

°°°

Malam itu Haikal mengajak sara untuk tidur di kamarnya awalannya gadis itu menolak dan akan tidur di kamar tamu saja namun Haikal tak membiarkan itu
Dengan dalih agar bisa bergantian menjaga Aksan akhirnya Haikal berhasil mengajak sara untuk tidur bersama dan sinbayi yang ada di tengah-tengah mereka
Sara tertidur lelap memiringkan tubuhnya menghadap Aksan begitu juga dengan Haikal yang tidur menyamping berhadapan dengan sara
Haikal terusik saat Aksan mulai mengeluarkan suara,Aksan menangis kecil sementara tubuhnya tidak diam

Haikal bangun mengerjapkan memastikan Aksan yang merengek tangannya terulur untuk memangku anak itu namun saat telapak tangannya mengenai bokong Aksan yang terasa  basah
"Aksan pipis sebentar ya"

Haikal hendak membangunkan sara namun niatnya lagi-lagi tak jadi setelah mendengar dengkuran halus
Haikal mengulum bibirnya seraya menarik tangannya kembali pandangan nya mengedar ke penjuru ruangan ia ingat jika di kamar itu masih ada perlengkapan Aksan tempo hari
Dan benar saja di atas meja dekat jendela ada popok dan celana baru Aksan

"Mama tidurnya nyenyak banget" Haikal membuka bedongan si bayi lalu melepas celananya juga "tunggu sebentar ya papa ambil popoknya dulu"
Dengan begitu Haikal perlahan mengganti popok Aksan walaupun dengan tangan agak gemetar Haikal tetap melakukan nya agar Aksan tetap nyaman dan bisa kembali tertidur

Haikal bernafas lega bibirnya tersenyum puas setelah berhasil mengganti popok Aksan

°°°

"Iya ma"

"Gimana kabar cucuk mama?"

"Baik dia lagi tidur"

"Syukur kalo gitu,mama kangen babget Sama dia"

[M]complement  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang