Haikal meraba dada tepat di bagian kiri dimana ia rasa kantuknya berpacu dengan kencang seperti ada yang tidak beres
Haikal terus mengibaskan tangannya di area wajah "waah" rasanya suhu tubuh Haikal meningkat sejak sara menyebutnya dengan panggilan baru
Sungguh tak pernah terpikirkan oleh Haikal dimana ia akan mendapatkan panggilan itu dari sara bahkan ia pikir sara akan memanggilnya papi sama seperti panggilan Aksan untuknya"Ini benar-benar sangat berpengaruh" Haikal minum air putih di atas meja begitu melihat sara kembali menghampiri nya bersama Aksan yang ia gendong
"Mas Aksan nya rewel terus nih" mendengar suara sara Haikal langsung spontan memejamkan mata sembari membuang muka
Melihat tingkah Haikal yang aneh sara menjadi sedikit kesal "kamu kenapa sih ini bayinya nangis terus"Malam itu waktu menunjukkan pukul delapan malam Dimana Aksan menangis kencang seolah menolak apapun yang sara lakukan "kayaknya dia kangen sama kamu deh"
"Ohya coba coba sini papi gendong" Haikal mengambil alih Aksan dan seketika langsung diam mencari kenyamanan"tuh kan,kangen tahu dia sama kamu"
"Besok hari Senin kamu udah mulai kerja ya" pertanyaan Haikal membuat senyum sara luntur "iya,sayang banget besok gak bisa ketemu Aksan siang hari" gumam sara sembari mengusap pipi gembul Aksan yang tengah meminum susu
"Aku bawa Aksan ke klinik kalo gitu"
"Apa gak papa?"
"Gak papa" Haikal seolah tahu kemana arah pembicaraan sara "walaupun klinik hewan aku ada ruang istirahat kok nanti Aksan di situ aja"
°°°
Mas,aku berangkat kerja duluan perlengkapan Aksan udah aku packing di meja makan kamu jangan lupa sarapan
See uItulah isi notes sara di cermin meja rias Haikal entah jam berapa sara bangun hari ini yang jelas Aksan sudah wangi dan sarapan juga sudah tersaji lengkap dengan perlengkapan Aksan selama satu hari yang rencananya akan Haikal bawa ke klinik
Haikal mengulas senyum mencium pipi gembul Aksan Yangs emakin hari semakin pintar berceloteh "selamat pagi sayang hari ini ikut papi jalan-jalan ya" ucap Haikal, Aksan bersuara seolah menjawab apa yang Haikal katakan
Mula-mula Haikal bersiap lalu menghabiskan sarapannya setelah itu memindahkan Aksan ke stroller baby yang Oma beli waktu itu lalu mengunci pintu dan memindahkan Aksan kedalam mobil tepat di jok depan dekat samping kemudi bayi yang masih belum genap sebulan itu harus Haikal bawa
Saat dirasa ada yang memperhatikan Haikal cepat menoleh ke arah pagar Haikal mempunyai firasat buruk dimana ia merasakan ketik nyamanan pagi iniHaikal kembali mengambil Aksan dan digendongnya bayi itu lalu berjalan ke arah pagar "mbak--" kata Haikal ketika mendapati Mega yang ia ketahui adalah anak buk beni itu berdiri di samping pagar rumahnya
"Eh--" mega menoleh cepat ke arah Haikal
"Mbak ngapain disini?"
"Lagi nunggu seseorang mas"
Haikal memundurkan kepalanya "mbak kaya orang kepergok gitu kenapa?"
"Saya kaget mas tiba-tiba mas Haikal Dateng"
Tak mau meladeni mega lagi Haikal acuh kembali ke dalam pekarangan rumahnya namun beberapa langkah kemudian ia berhenti dan kembali menghampiri mega namun sayang perempuan itu sudah pergi menghilang begitu saja Haikal mencari kesekitar tempat dengan penglihatannya namun sayang mega seolah terbawa hawa angin yang tak tahu kemana perginya
Haikal kembali masuk kedalam rumah setelah mengunci pagar dan membawa lagi perlengkapan bayi kedalam ia berubah fikiran untuk tidak pergi ke klinik dan memilih di rumah saja,Haikal kembali menidurkan Aksan di kasur lalu bergegas mengganti pakaiannya
KAMU SEDANG MEMBACA
[M]complement [On Going]
FanfictionSudah hampir lima tahun tinggal di sebuah bangunan yang sama namun tak pernah bertegur sapa atau sekedar berbincang ringan Kehidupan yang tak saling kenal dan terasa asing namun tiba-tiba di satukan oleh sebuah kejutan yang ada didepan rumah mereka...