tanggung jawab laki-laki

32 7 0
                                    

Kini di kediaman Haikal sudah ada pak RT,pak RW dan dua warga yang sebelumnya menuduh sara dan Haikal telah memiliki bayi Sejak tadi anak bayi itu tidak mau diam walaupun Haikal sudah menimang nya di gendongan bukannya berhenti menangis muka si ba...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini di kediaman Haikal sudah ada pak RT,pak RW dan dua warga yang sebelumnya menuduh sara dan Haikal telah memiliki bayi
Sejak tadi anak bayi itu tidak mau diam walaupun Haikal sudah menimang nya di gendongan bukannya berhenti menangis muka si bayi malah memerah ke unguan akibat terlalu lama menangis 
Bahkan suara tangisan itu membuat orang-orang yang ada di rumah merasa sedikit terganggu dan kasihan

"Pak Haikal coba kasih ke ibunya barang kali si bayi mau minum susu" usul pak RT

Haikal yang di suruh begitu hanya bisa diam ia tahu maksud dari perkataan pak RT barusan,melihat sekilas ke arah sara yang duduk di sofa,dari raut wajahnya sara pasti tengah bingun sekaligus bersedih gadis itu sedang shok dengan situasi sekarang membuat Haikal menjadi tidak tega untuk mengikuti saran pak rt

"Coba kasih asi dulu buk siapa tahu bayinya memang lapar dia tidak berhenti nangis sejak tadi"

Sara mendongak ke arah Haikal yang juga tengah menatapnya,sara meremat ujung bajunya dengan ragu Haikal memberikan si bayi kepada sara

"Haikal" suara nyaring seorang perempuan paruh baya sukses membuat beberapa pasang mata melihat kearah pintu yang Disana sudah ada ibunya Haikal

"Mama"

Wanita yang di panggil mama itu lantas menghampiri Haikal bersama dengan seorang pria paruh baya juga yang mereka yakini adalah ayah Haikal

Mama memeluk tubuh putranya
"Kamu gak papa kan nak?" Setelah pak RT dan beberapa orang datang Haikal langsung menghubungi kedua orangtuanya tadi sementara sara, orang-orang tahu jika sara bukan berasal dari orang dekat sini dan perlu waktu satu hari untuk menunggu agar kedua orangtuanya datang

Melihat Haikal yang dipeluk ibunya mengingatkan sara pada seseorang yang ia rindukan,begitu terlihat kontras di wajah wanita paruh baya itu kekhawatiran akan putranya.
Sara melihat wajah bayi yang ada di pangkuannya bayi itu mulai tenang tertidur kembali

"Enggak ma Haikal baik-baik aja"
Haikal menggenggam tangan ibunya
"Maafin Haikal ma Haikal udah bikin mama khawatir"

"Sudah kita bahas itu nanti"

Melihat'pak RT dan pak RW berdiri juga dua orang bapak-bapak yang juga tengah berdiri lantas ayah Haikal mempersilahkan keempatnya untuk kembali duduk .

"Silahkan duduk bapak-bapak".

"Maaf sebelumnya sudah membuat bapak-bapak semua kaget dan khawatir saya papanya haikal, mohon maaf apa bisa di jelaskan bagaimana kronologi nya kepada saya"

"Begini pak awalnya kami mendapat laporan bahwa warga yang tengah meronda mendengar tangisan bayi dari rumah pak Haikal yang kami tahu di huni oleh dua orang tanpa terjalin suatu hubungan,untuk memastikan itu akhirnya saya dan pak RW bergegas kesini untuk melihat apa yang terjadi dan mang benar adanya jika di rumah pak Haikal ada seorang bayi"

[M]complement  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang