hadiah dari Oma

17 4 3
                                    

Sore harinya pintu utama rumah di ketuk dari luar membuat atensi sara tertuju pada kayu berjejer itu sedangkan suaminya tengah tertidur di atas karpet bersama dengan Aksan yang terjaga di sebelahnya Haikal yang tidur tengkurap membelakangi sara dan Aksan tak sedikitpun terusik "tunggu sebentar disini ya" kata sara lalu meninggalkan aksan yang terjaga

Sara membuka pintu pelan dilihatnya seorang lelaki berbaju kaos berlogo perusahaan ekspedisi "selamat siang buk apa benar ini kediamannya pak Haikal?"

"Siang pak,betul ada apa ya"

"Kami jasa pengantaran barang yang bertugas mengirim beberapa barang perlengkapan bayi kerumah ini pak Haikal buk"

"Tapi saya tidak pernah memesan tolong tunggu sebentar saya bangunkan suami saya dulu"

"Baik buk"

Sara meninggalkan kurir itu lalu kembali ke dalam rumah membangunkan Haikal "pak pak bangun"

"Hm--" Haikal menggumam di bawah alam sadarnya membalikkan tubuh menghadap sara

"Pak bangun"

"Mmh-- kenapa" suara parau haikal terdengar jelas bahkan pemuda itu mengusak kedua matanya sepertinya haikal memang ngantuk berat

"Didepan ada kurir nganterin barang semobil"

"Mmh-- kamu pesan"

"Enggak"

"Terus siapa?" Haikal bangkit sembari berusaha mengembalikan kesadaran nya

"Coba di lihat dulu deh aku curiga sama mama"

Haikal diam dia ingat dengan perkataan mamanya di telpon tadi "ahstaga kayaknya emang mama deh tadi telpon katanya lagi belanja baju buat Aksan"

"Tuhkan-- sana lihat dulu"

"Aku lihat dulu ya"
Haikal melihat Aksan sejenak lalu bangkit lalu berjalan ke pintu utama menemui kurir tadi "ada apa mas?"

"Maaf apa benar ini rumah pak Haikal?"

"Iya saya sendiri"

"Saya petugas pengantar barang untuk ke rumah bapak" kurir itu menunjuk mobil ss yang penuh dengan berbagai barang yang di angkutnya

"Dari siapa mas"

"Dari Oma Ratih" jawaban sang kurir membuat Haikal yakin jika ini semua dari mama nya

"Yasudah tolong di bawa kedalam saja ya mas"

"Baik pak"

Kurir yang berjumlah dua orang itu mulai membenahi barang bawaan mereka dan menurunkan barang tersebut satu persatu kedalam rumah Haikal
Sedangkan ayahnya Aksan itu kembali masuk kedalam menemui sara "boleh tolong bikinin minum gak" pinta Haikal kepada sara yang baru saja keluar dari dalam kamar

"Iya"

"Barangnya mau di simpan di mana pak" tanya kurir

"Oh di kamar depan aja mas gak papa masuk aja" jawab Haikal lalu menunjukkan pintu kamar paling depan

"Ini minum nya" sara membawa nampan berisi minuman dingin dan kue kering

"Makasih nanti aku mau taro  di depan aja buat mereka soalnya"
Sara mengangguk paham lalu memperhatikan para kurir yang berlaku lalang membawa beberapa barang seperti mainan dan kasur bayi juga karpet dan kardus-kardus yang sara sendiri tak tahu apa isinya

"Ini tip dari saya"

"Terimakasih pak saya mau langsung pamit lagi"

"Iya sama-sama makasih juga mas" kurir pergi meninggalkan rumah Haikal begitupun dengan Haikal yang kembali masuk kedalam rumah membawa nampan yang sudah kosong lalu menyimpan ya ke dapur.

[M]complement  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang