tidur sama saya

21 4 1
                                    

Sara membuka pintu lantai bawah setelah seharian bekerja entah sudah terbiasa atau lupa tempat tinggalnya dimana sara sekarang lebih sering di lantai bawah dan menghabiskan waktunya di sana
Wajah lelahnya nampak jelas bersamaan dengan barang bawaan map kuning serta tas selempang di bahu kiri
Sara pulang hampir jam sembilan malam di karenakan ada rencana mendadak yang kantor buat bersama karyawan merayakan keberhasilan pencapaian mereka di bulan ini

Sara berjalan pelan mengitari ruang tamu hingga ruang tengah dimana ia menemukan Haikal yang terpejam sembari memangku Aksan yang tertidur
Melihat posisi Haikal yang menantang maut karena memegang Aksan saat tertidur sara langsung menghampiri mereka
"paaak ih nanti kalo Aksan jatuh gimana?" Sara kesal hingga panggilannya pada Haikal kembali lalu mengambil Aksan dari pangkuan Haikal

"Mmh-- sudah pulang" rupanya Haikal benar-benar tertidur "maaf aku ngantuk banget tadi" Haikal meminta maaf atas kecerobohan nya yang tertidur sembari memangku Aksan "kenapa gak di kamar aja sih kan ada kasur lebih nyaman" sara tak mengindahkan ucapan haikal iya fokus kepada si bayi yang juga terlelap

"Tadi dia nangis terus aku coba ajak jalan-jalan eh malah ketiduran" adunya pada sara

"Yaudah sana tidur aja di kamar" sara membawa Aksan serta tas dan map nya

"Mau kemana?" Melihat sara yang berjalan ke arah tangga Haikal lantas bertanya
Sara otomatis berhenti dan menoleh
"Ke atas"

"Ngapain?"

"Aneh deh pertanyaan nya,emang harus ada alasan ngapain saya ke atas?"

"Yaa enggak tapi kan kalo tidur bisa di sini makan juga disini"

"Saya mau mandi" sara sedikit nyolot "lagian barang-barang saya di atas semua,udah ah kebanyakan tanya" akhirnya sara menaiki tangga meninggalkan Haikal di ruang tv sendirian

Haikal kembali menyandarkan punggungnya di sandaran kursi lalu mengusap rambutnya sesaat tak habis pikir apa yang baru saja ia tanyakan kepada sara
Apa Haikal juga mulai menyukai sara
Atau sudah terlanjur nyaman dengan kebersamaan mereka.

Malam semakin larut Haikal juga sudah pindah sejak dua jam tadi ke kamarnya, pemuda itu tengah terbaring di atas ranjang empuk sembari berusaha memejamkan mata namun nihil sejak tadi ia tidak menemukan kenyamanan.
Haikal terus berguling dari satu sisi ke sisi lain mengubah posisi tidurnya dengan berbagai gaya hingga tempat tidur berisikan satu orang dewasa itu berantakan

"Haaaaaaaah----" Haikal melepaskan nafas berat ia melirik jam di meja menunjukkan pukul setengah dua belas malam itu tandanya tengah malam sebentar lagi akan datang dan Haikal masih belum bisa tidur dengan tenang
Dengan begitu Haikal memutuskan bangkit lalu berjalan keluar kamar menuju dapur mengambil gelas serta membuka kulkas untuk mengambil botol air dingin
Haikal mengusap bibirnya setelah berhasil minum menatap lurus ke arah tangga.

Map yang sara bawa sebenarnya adalah pekerjaan yang di bekal dari kantor akibat izin satu Minggu jadinya kerjaan sara molor dengan penuh tanggung jawab ia terpaksa harus lembur bersama Aksan yang tidur di atas kasur tepat di samping sara laptop dan beberapa dokumen berantakan di atas meja didepannya
Melihat Aksan yang tertidur pulas dengan posisi sedikit miring membuuat sara merasa lucu, gemas di buatnya bayi mungil itu menunjukkan perkembangan yang baik

Haikal berlari menaiki tangga dengan terengah-engah sedangkan sara masih betah memperhatikan baby Aksan yang tertidur pulas, Haikal terengah saat sampai di lantai atas dimana sebuah pintu yang dulunya di gembok kini sudah tak terpasang lagi dengan mengumpulkan keberanian Haikal mengetuk pintu itu

Tok tok tok

Sara menoleh ke arah pintu lalu bergegas membukanya melihat Haikal yang berdiri di ambang pintu dengan nafas sedikit kencang
"Ada apa mas?" Tanya sara mendapati Haikal seolah sedang panik

[M]complement  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang