Pagi hari tiba, semalam mama dan papa memutuskan untuk tidak pulang karena memang waktu menunjukkan pukul empat pagi dan mereka menunggu hingga fajar menyingsing
Sara keluar dari kamar Haikal sembari menepuk-nepuk pundaknya yang terasa pegal"kamu sudah bangun ayo sarapan dulu"
Sara tersenyum Canggung atas ajakan mama Haikal, melihat meja makan penuh dengan masakan rumahan membuat rasa lapar sara semakin besar apalagi semalam ia belum sempat makan karena terlalu lelah bekerja
"Ayo duduk mama sudah masak makanan" mama menggeser kursi untuk sara duduki
Sara duduk "kulkas Haikal selalu bersih tiap kali mama kesini hanya ada mie instan dan minuman instan di dalamnya jadi pagi-pagi sekali mama kepasar tadi,ibu menyusui harus banyak makan sayur biar subur"
Mama berceloteh sembari menyidukan sayur bening ke dalam mangkuk lalu memberikannya kepada sara"Terimakasih"
"Sama-sama,jangan sungkan panggil saja mama seperti Haikal"
"Oh iya kamu tinggal di lantai atas kan?"
Mama mengambil piring lalu mengisinya dengan nasi dan beberapa lauk lainnyaSara mengangguk
"Haikal dulu bilang sama mama kalo lantai atas memang ada penghuninya mama cuma pernah lihat kamu sekilas-sekilas beberapa kali saat mama kesini"
Tak lupa mama juga memberikannya kepada sara serta segelas air putih
Mama benar-benar melayani sara pagi itu,ia tahu sara pasti merasa canggung dan Masih syok atas kejadian semalam itu sebabnya mama berusaha untuk menghilangkan rasa itu dengan mencoba mengakrabkan diri pada saraMama bercerita tentang bagaimana dia yang beberapa kali pernah melihat sara saat pulang kerja atau di hari libur tapi sara tak sedikitpun menyadari hal itu bahkan ia tak tahu kapan orang tua Haikal kesini
"Santai aja ma Haikal juga tahu batasan kok lagian pintu atas udah Haikal gembok udah lupa juga naro kuncinya dimana"
"Bukan begitu,mama percaya kok tapi bisa aja kan kalo ada orang jahil"
Haikal memeluk ibunya dari samping
"Mama ku sayang Haikal ngerti sama kekhawatiran mama tapi Haikal janji itu gak bakalan terjadi,mama percaya kan sama Haikal?"Dan akhirnya kekhawatiran mama terjadi,sorot mata iba tertuju pada sara yang kini tengah menyantap sarapan nya "kamu pasti banyak mengalami masa-masa sulit kemarin" gumaman itu berhasil terlontar dari mulut mama,entah sadar atau tidak mama sukses membuat sara berhenti mengunyah,rasa yang awalnya nikmat kini berubah terasa seperti menelan segumpal batu secara utuh
Sara segera minum air putih didepannya
"Maafkan anak mama-- pada dasarnya Haikal anak yang baik tapi entah bagaimana dia bisa melakukan hal memalukan seperti ini mama sungguh sangat merasa bersalah" ucap mama dengan rendah hati
Sara merasa tidak enak ketika mama Haikal mengatakan hal itu dengan penuh penyesalan ia bisa merasakan bagaimana rapuh nya hati seorang ibu
Yang paling membuat sara iba kenapa mama Haikal terus meminta maaf sementara Haikal tidak melakukan apa-apa,andai mama percaya dan yakin dengan pengakuan mereka
Suara pintu terbuka membuat sara dan mama menengok ke arah sumbernya dan ternyata pelakunya adalah Haikal keluar dari kamarnya bersama dengan bayi yang ia temukan semalam"Ma kayaknya si bayi haus lagi deh"
"Biar mama bikin susunya dulu"
"M-mah biar sara aja yang bikin" pinta sara
Mama menoleh ke arah sara begitupun dengan Haikal "Kamu lagi makan" imbuh mama
"Gak papa ma,aku udah selesai kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
[M]complement [On Going]
FanficSudah hampir lima tahun tinggal di sebuah bangunan yang sama namun tak pernah bertegur sapa atau sekedar berbincang ringan Kehidupan yang tak saling kenal dan terasa asing namun tiba-tiba di satukan oleh sebuah kejutan yang ada didepan rumah mereka...