Pkl 02.57wib
Di alam nyata
Dokter keluar dari ruangan rawat dian, Dokter mengumumkan kalau dian sudah baik-baik saja
Pak hendra "Dok bagaimana dengan kondisi anak pertama saya?"
Dokter "Anak bapak sudah kami tangani dan hasilnya..... "
Pak hendra "Hasilnya gimana dok?
Pak hendra deg deg an dengan kondisi dian saat dokter memberitahukan kepadanya
Dokter "Kondisinya sekarang sudah baik-baik saja meskipun tadi jantung pasien sempat melemah tetapi kita sudah tangani sehingga membuat pasien sudah normal kembali"
Pak hendra "Alhamdulillah ya Allah, Terimakasih ya dokter sudah tangani anak saya"
Dokter "Iya sama-sama kalau begitu saya permisi dulu ya semuanya, Jika kalian mau masuk ke dalam ruangan masuk aja soalnya pasien sudah sembuh, hanya saja tinggal nungguin si pasien sadar dari tidurnya"
Bu putrianna "Baiklah dokter, Terimakasih ya atas informasinya"
Dokter "Ya sama-sama"
Lantas papa, mama, della, dini dan keluarga dari fajar & revan masuk ke dalam ruangannya dian
Bu putrianna "Assalamu'alaikum dian mama dan papa datang untuk melihat keadaan kamu saat ini, Kamu cepat-cepat sadar ya sayang, Mama khawatir dengan keadaan kamu"
Dini "Hai ka dian, Ini aku dini, Aku berharap semoga ka dian cepat bangun dari komanya ya ka dian, soalnya aku udah kangen sama kaka"
Bu Hesti "Yaampun kasihan banget keadaan nya dian saat ini"
Bu Hesti sedih saat melihat banyak luka ditubuh nya dian karena kecelakaan bersama fajar pada kemarin malam
Bu putrianna "Iya nih say mukanya dian jadi banyak luka nya, Tapi kalau menurut saya tidak apa-apa yang penting dian selamat"
Bu Hesti merasa bersalah karena fajar sudah membuat dian mengalami banyak luka di tubuhnya, lalu bu Hesti meminta maaf kepada kedua orangtuanya dian agar mereka tidak marah kepadanya
Bu Hesti "Sebelumnya saya mau minta maaf kepada semua keluarganya dian atas kecelakaan ini"
Bu putrianna dan pak hendra memaafkannya karena fajar tidak bersalah dan juga emang sudah kejadian nya seperti itu jadinya keluarga fajar tidak perlu meminta maaf kepada mereka karena mereka tidak marah kepadanya
Bu putrianna "Iya sama-sama tapi kalian tidak perlu minta maaf kepada kita semua soalnya kan bukan salah fajar juga kok jadinya gaperlu meminta maaf kepada kita"
Keluarga fajar merasa tidak enak kepada keluarganya dian meskipun mereka bertemanan
Pak agus "Tapi kita ga enak kepada kalian semua walaupun kalian baik kepada kita maupun marah dengan kita kita harus minta maaf kepada keluarganya bu putrianna agar kalian semua tidak marah kepada kita"
Pak hendra "Santai aja kok pak agus Kita semua ga bakalan marah kok sama pak agus dan keluarganya, kita sahabatan, Jika kita sahabatan berarti kita harus saling menerima maaf nya dari sahabatnya sendiri"
Bu putrianna "Iya benar itu jadinya kita sudah Terima maaf an dari kalian semua"
Beberapa saat kemudian
Pkl 06.05wib
Pagi telah tiba dan pada saat itulah dian sadar dari tidurnya
Dian mengucapkan 1 kata kepada mamanya sehingga membuat sang mamanya kembali tersenyum saat mengetahui kalau dian telah sadar
Bu putrianna "Dian kamu sudah sadar nak? "
Dian "Sudah mah"
Bu putrianna "Alhamdulillah akhirnya, Btw tunggu sebentar ya mama panggil papa dan adik-adik kamu dulu"
Bu putrianna memanggil suaminya dan juga della & dini dari kamarnya untuk segera datang ke sana
Bu putrianna "Dellaaaaa, Diniiiiii, Pahhhhh kesini cepattttt"
Pak hendra berlari sangat cepat menuju ke ruang kamarny dian karena panik dengan teriakan dari sang istrinya di dalam ruang rawatnya dian
Pak hendra "Iya ada apa mah, Apa yang terjadi dengan dian?
Dian ga kenapa-napa kan mah?"Pak hendra kelihatan panik saat tiba di ruangan nya dian, Lalu ia bertanya kepada istrinya apa yang terjadi dengan dian
Bu putrianna "Dian ga kenapa-napa pah tadi Mama cuma mau kasih tau aja ke kalian semua kalau Dian sudah bangun"
Pak hendra menghela nafasnya dan kembali normal saat mendengar kalau dian sudah sadar dari tidurnya
Pak hendra "Oh syukur deh kalau dian sudah sadar, Akhirnya kamu sudah sadar juga nak"
Dian "Hehe iya pah, Btw fajar mana pah? Dia baik-baik saja kan pah, mah?"
Seketika Pak hendra dan bu putrianna terdiam sambil menundukkan kepalanya, Dian merasa kebingungan kepada kedua orangtuanya kenapa kedua orangtuanya hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya saja saat ia bertanya bagaimana keadaanya fajar saat ini
Dian "Kok mama sama papa cuma diam aja sih? sebenarnya fajar kenapa dan apa yang terjadi dengan fajar?"
Bu putrianna memberitahukan kepada dian kalau fajar sudah meninggal dunia
Bu putrianna "Sebenarnya fajar sudah meninggal dunia"
Dian terbangun dari kasurnya, Dian syok saat mendengar kalau Fajar telah meninggal dunia
Dian "Apaaaa fajar meninggal? Ga mungkinnnnn ini cuma bercanda kan? "
Revan membuka pintu kamarnya dian dan menjelaskannya kepada dian kalau fajar sudah meninggal dunia pada subuh tadi
Revan "Iya dian benar kata mama kamu fajar sudah meninggal"
Dian tidak percaya kalau fajar sudah meninggal jika ia sudah melihat dengan matanya sendiri, ia bertanya kepada revan dimana ruang rawatnya fajar
Dian "Engga, Engga mungkin fajar meninggal, Sekarang kasih tau ke aku dimana ruangannya fajar aku mau nyamperin dia untuk liat keadaan nya fajar, Aku khawatir banget sama fajar"
Dian khawatir dengan kondisinya fajar, Ia tidak mau kalau fajar meninggal, Lalu revan membawakan Dian ke ruang jenazah dan menghampiri ke jasad nya fajar
Di ruang jenazah
Revan menunjukkan kepada Dian kalau jasad ini adalah jasad nya fajar
Revan "Ini jasad nya ka fajar kalau ka Dian ga percaya kaka bisa buka saja kainnya"
Dian "Okay kalau begitu gw buka kain ini sekarang"
Dian membukakan kainnya secara perlahan, Setelah ia sudah membukakan kainnya ia terjatuh sambil menangis, Ia sangat tidak menyangka kalau fajar telah meninggal dunia
Dian "Ga, Gamungkinnnn!!! Fajar gamungkin meninggal kan? "
Dian mulai mengeluarkan air matanya ia tidak bisa nahan sedihnya saat fajar terbaring untuk selama-lamanya
Kedua orangtuanya fajar datang ke ruang jenazah lalu mereka berusaha untuk menenangkan Dian
Bu putrianna "Dian kamu tolong tenang ya nak, Kamu harus sabar dengan kepergian
Dian tidak bisa mengikhlaskan kalau fajar meninggal dunia
Dian "Engga aku ga mau tenang kalau fajar meninggal!, Aku ga Terima fajar meninggalkan Dian mahhhh"
Revan dan Della berusaha menenangkan Dian untuk mengikhlaskan kepergian fajar
Della "Kak, Kaka yang sabar aja, Kaka harus Terima kepergian fajar, Fajar pasti tenang disana "
Bersambung.....
Terimakasih sudah menyaksikan episode hari ini, Saksikan terus cerita dari cinta yang tertukar ya!
Jangan lupa vote dan juga komen, jika kamu mempunyai kritik atau saran buat cerita ini jan lupa ditulis di kolom komentar atau lewat dm admin ya! Selalu dukung cerita ini ya terimakasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA YANG TERTUKAR (antara dian, della, fajar dan revan)
Storie d'amoreSuatu hari Dian (adel jkt48) dan Della (freya jkt48) ingin dijodohkan oleh kedua orangtua nya ke teman lama mereka yaitu Bu Hesti dan Pak Agus, Pak Agus dan Bu Hesti bekerja sama dengan kedua orangtua nya Dian dan Della untuk saling menjodohkan k...