PT. 4 : Mengulik Kisah

1 0 0
                                        

Tepat pukul 16:00 Karrin sudah sampai di tempat yang ia tentukan sepihak, sesuai dengan keinginan Bastian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tepat pukul 16:00 Karrin sudah sampai di tempat yang ia tentukan sepihak, sesuai dengan keinginan Bastian. Tempat dengan area outdoor dan cozy agar mereka lebih nyaman untuk berbincang.

Setelah memesan menu untuk dirinya dan Bastian, Karrin pun segera menuju bagian belakang yang merupakan area outdoor dari cafee tersebut. Rona senja kala itu ditambah dengan cahaya lampu — lampu taman yang membuat kesan nyaman tersendiri bagi Karrin. Dan lagi, belum banyak pengunjung yang datang saat itu. Hanya ada beberapa orang yang sedang bercengkrama satu sama lain. Tidak ada gelak tawa nyaring atau suara yang bersahut — sahutan tak beraturan disana, hanya ada alunan musik yang memecah keheningan senja itu.

Karrin mengedarkan netra kembarnya sejenak untuk mencari tempat duduk ternyaman menurutnya. Hingga akhirnya sebuah meja disudut area menjadi pilihannya.

Sepuluh menit sudah Karrin menunggu, namun yang di tunggu tak kunjung datang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepuluh menit sudah Karrin menunggu, namun yang di tunggu tak kunjung datang. Karrin pun berinisiatif memotret sekelilingnya kemudian mengirimkan foto itu pada Bastian.

Yang menerima pesan pun hanya tersenyum simpul, kembali memasukan ponselnya dalam saku celananya dan segera menuju titik keberadaanya Karrn.

"Hai, sorry lama nunggu." Ucap Bastian ketika sudah berada meja Karrin.

"Gapapa, gue juga baru datenh. Duduk Bas." Karrin mempersilakan.

"Lo udah pesen?" Tanya Bastian basa basi.

"Udah, kan tadi gue udah bilang. Sekalian mesenin punya lo kan?." Jawab Karrin.

"Oh iya lupa gua. Hehe." Kata Bastian tertawa kaku.

Karrin meletakan ponsel yang sedari tadi menemani kesendiriannya, kemudian memberikan seluruh atensinya pada Pria di depannya itu.

Yang merasa di perhatikan pun menjadi salah tingkah mendapat tatapan yang sulit untuk diartikan oleh Karrin.

"Lo kenapa?" Tanya Karrin heran.

"Lo jangan liatin gua kaya gitu dong Karr, gua jadi gimana gitu." Jawab Bastian

"Lo salting?" Ejek Karrin sembari terkekeh kecil.

"Lo salting gue liatin?" Ulangnya.

"Apaan dah, enggak." Elak Bastian

---R E C Y C L E ---Where stories live. Discover now