Bab 4: Ambang Kepastian
Sepanjang perjalanan menuju pantai, Minju hanya diam memandang langit biru yang membentang luas. Pikirannya saat ini bercabang. Pertemuannya dengan pria bermarga Na telah membuatnya berada di puncak kegelisahan.
Bukan. Bukan berarti dirinya menginginkan kembali pada jangkauan pria itu. Minju telah bertekad bulat untuk tidak jatuh kembali pada seorang Na Jaemin. Di samping hal itu, ia tidak akan menyiakan keberadaan Jaehyun yang berhasil mengambil hatinya.
"Kamu sedang sakit?" Jaehyun tiba-tiba menghalangi jalannya. Wajah pria itu mendekat mengecek keadaan kekasihnya yang dua hari ini tampak berbeda dari biasanya.
Minju terkejut. Ia menggeleng menatap wajah Jaehyun yang sangat dekat dengannya hanya berjarak beberapa senti.
Jaehyun kembali menegakkan tubuhnya. "Dari kemarin, kamu tampak berbeda. Apa ada sesuatu yang terjadi?"
Kepala Minju menggeleng dengan tegas demi meyakinkan kekasihnya bahwa dirinya baik-baik saja. Jaehyun mengangkat kedua sudut bibirnya. Matanya masih terpaku pada netra milik wanitanya yang sesekali berkedip menatap balik dirinya. Indah, pikir pria itu seakan terhanyut di dalamnya.
Dengan tenang, Jaehyun kembali membuka suara. Ia yakin kalimat yang dikeluarkannya akan membuat Minju diam tak berkutik. "Aku tahu, kamu pasti telah bertemu dengan Na Jaemin."
Dan benar saja. Minju benar-benar terkejut. Matanya melebar, ia tidak menduga Jaehyun akan mengetahui pertemuannya dengan Jaemin.
"Aku tak sengaja bertemu dengannya saat di jalan menuju rumahmu. Aku tidak menduga dia berada di sini. Kamu pasti mengetahui keberadaannya, 'kan?"
Minju membisu. Ia tidak menduga jika Jaehyun akan menanyakan perihal keberadaan Jaemin pada saat ini juga.
"Dan juga, perubahan suasana hatimu sejak awal menginjakan kaki di Busan karena Jaemin, bukan?"
Keterdiaman kekasihnya menjawab penuh pertanyaan-pertanyaan yang hinggap di kepalanya sejak kemarin. Benar, Minju telah bertemu pujaan hati lamanya.
"Aku melihatmu begitu antusias sebelum pergi ke Busan. Namun, saat aku tiba, wajahmu sangat berbeda dari yang terakhir kali aku lihat di Seoul."
Minju menghembuskan napas beratnya. Ia menegakkan kepala menghadap wajah kekasihnya yang saat ini jauh dari kata baik-baik saja.
Percakapannya dengan Jaemin beberapa jam lalu merupakan percakapan terakhir mengenai kisah kasih yang seharusnya sudah berakhir lama. Minju telah bertekad bahwa Jaehyun adalah destinasi akhir pelabuhan hatinya.
Tangan Minju terangkat memegang kedua sisi wajah Jaehyun yang terasa lembut. Wanita itu tersenyum manis menatap teduh manik mata kekasihnya, "Kehadirannya memang sempat mengusikku. Aku tidak menduga ia akan berada di kota yang sama setelah lamanya kami tidak saling bertemu. Aku tidak siap dengan semua hal yang berkaitan dengannya. Namun kamu tahu?"
Minju sengaja menjeda kalimatnya. Ia sedikit salah tingkah mengetahui tubuhnya kini terperangkap dalam sebuah dekapan hangat kekasihnya.
"Perasaan usik itu hanyalah kegelisahanku semata. Aku telah berbicara dengan Na Jaemin dan mengakhiri semuanya. Kisah lama itu sudah menemukan ujung pemberhetiannya. Aku yakin dengan hatiku yang hanya mengarah padamu saja. Jika seandainya kamu ragu dengan perkataanku, aku siap bertemu Jaemin dan mengenalkanmu sebagai kekasihku. Ah, bukan, maksudku calon suamiku."
Jaehyun seketika mengeratkan pelukannya dengan Minju. Jantungnya saat ini berdetak kencang. Hatinya benar-benar tidak keruan setelah mendengar pernyataan kekasihnya. Apa katanya? Calon suaminya? Jaehyun yakin saat ini telinganya memerah bak buah tomat.
"Aku sudah berdamai dengan Na Jaemin, dan aku tidak perlu gelisah kembali hanya karena kehadiran pria itu. Kamu tidak perlu khawatir atas hal itu. Karena aku mencintaimu."
Pertahanan Jaehyun seketika runtuh. Minju berhasil membuatnya gila untuk kesekian kali. Pria itu lantas mendekatkan wajah, memangkas jarak antara dirinya dengan wanitanya.
Minju sedikit terkejut. Ia menatap mata teduh milik Jaehyun dengan perasaan gugup. Wajah kekasihnya itu sangat dekat dengannya. Bahkan deruan napas milik pria itu terasa hangat menerpa kedua pipinya.
"Aku juga mencintaimu," bisik Jaehyun kemudian, sebelum akhirnya menempelkan bibirnya pada bibir milik Minju.
•••
[N]Santai dulu ga si sebelum konflik?🤣
Btw, kembali lagi di work aku yang sebelumnya tertunda selama hampir setahun hehe. Maaf banget baru upload bagian baru sekarang. Semoga bagian selanjutnya diunggah dalam waktu dekat🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Into You
FanfictionSequel of 'There's a Feeling That Goes to You' "Jangan pergi kembali. Tidak masalah hatimu telah berlabuh pada orang lain. Melihat dirimu bahagia saja sudah cukup bagiku."