"Siapa Dia?"

12 0 0
                                    

"Danessa.. Bangun Danessa.''

" Siapa kau? "

"Kembali Danessa. Kembali ke masa lalu dan perbaiki semua yang pernah kau lakukan seperti semula, kembalilah.''

" Tapi bagaimana? Aku tidak bisa, aku tak punya kuasa atas itu semua. "

"Kembali.. Bangun! Bangun sekarang!"

"DANESSA!!"

"Huh? Ada apa?"

Gadis itu tertidur di dalam kelas nya, IX.C, ia bangun saat istirahat karena  teriakan salah satu teman nya itu, ia masih setengah sadar dan tak tahu apa yang terjadi

"Bangun lah, itu lho ada yang nungguin kamu diluar!" Kata teman sekelas nya, Danessa melihat keluar jendela disamping bangkunya itu sembari mengusap matanya

"Hmmm.. Kok aku bisa disini?" Danessa kebingungan

Bianca dan yang lainnya melotot pada nya

"Cepat.. Nanti waktu istirahat nya habis!" Dyah berucap jengkel

"Kamu tidur apa jadi orang mati sih, Ness? Ngak dengar apa?! Kalau kita manggilin kamu dari tadi!" Ozias berucap malas

"Ngeri banget tidurnya ngak bisa dibangunin mirip adik ku.." Ucap Bianca menghela nafas pasrah

"Oy cepat!" Suara itu muncul di dekat tangga disamping kelas Danessa.. Danessa tersentak kaget di sana ia menoleh

"RENO?!" Heboh Danessa tak percaya

"Hmm, apa?'' Reno tiba-tiba muncul dibalik dinding itu

"Ini.. Eh?! Masa lalu!" Danessa menoleh ke arah kaca untuk melihat dirinya

Ia kembali muda!

"ADA APA INI?''

"Apa sih?! Udah ayok ke kantin." Aily membawa bekalnya dengan Radhika

Danessa kebingungan di sana ia tak mengerti apa-apa

"Kenapa aku bisa kembali ada disini.. Bukannya aku sudah lulus 10 tahun yang lalu?" Danessa bertanya pada dirinya sendiri

Danessa kebingungan ia hanya mengikuti mereka di sana berbelanja dan makan bersama seperti yang biasanya "dulu" Mereka lakukan saat di SMP sebelum bubarnya gang.

"Ini tanggal berapa?" Danessa bertanya di sela-sela mereka berkumpul dan makan bersama

"11 Januari 2023."

Kata mereka bersamaan.

"Anak sekolah kok ngak tahu tanggal sih?" Ucap Junran sembari terkekeh dan menggoda pacarnya

Danessa tersentak kaget

"Ini bukan nya tahun 2033-Ehh iya ya! Haha.. Ngak sempat lihat kalender tadi." Danessa berucap tak jelas layaknya orang gila.

"Apa sih kamu, Ness? Jelas-jelas ini tahun 2023." Kata Ozias yang ditertawakan bersama oleh mereka

"Ah ngak.. Aku nonton film semalam, itu bercerita tentang masa depan di 2033.. Aku jadi kepikiran tahun itu." Danessa berucap dengan alasan agar mereka percaya

Danessa pun pamit pergi ke kamar mandi di sana ia kebingungan dan menatap dirinya di cermin

"Sebenarnya ada apa ini.. Aku kembali ke 2023? Di umur 15 tahun ku? Pikiran ku 25 tahun tapi tubuh ku kembali ke masa remaja 15 tahun ku lagi?!" Kata Danessa tak percaya.. Ia menganga didepan cermin itu, ia kembali muda layaknya remaja pada umumnya

Danessa berpikir hingga akhir nya ia kaget ketika melihat bayangan hitam yang memegang pundak nya dari belakang, ia melihat bayangan itu di cermin.. Seperti saat ia melihat hantu di kamar mandi hotel saat itu.

"Suaranya berarti menyesatkan mu untuk merasuki mu, tapi suara ku mengarahkan.. Mu."

Seakan kerasukan dan dikendalikan, tanpa sadar Danessa langsung gemetaran di sana ia jatuh dan berlutut sembari memegangi kepala nya yang terasa pusing itu, bayangan itu pun meninggal kannya di sana

"Sialan.." Danessa berucap jengkel dan berusaha bangkit berdiri ia pun mengatur nafas dan kembali menemui teman-teman nya itu, pikiran Danessa kebingungan penuh tanda tanya tentang apa yang terjadi dan hal ini membuat nya pusing, apalagi bayangan itu.. Danessa tak percaya, mungkin itu iblis yang berbisik padanya tadi.

Yang lainnya pun tampak kebingungan pada wakil ketua itu, ia tampak aneh setelah bangun dari tidur nya saat di kelas nya tadi.

"Ada apa dengan mu?" Junran bertanya pelan, Danessa menggeleng dan meletakan jari telunjuk nya didepan bibir Junran untuk menyuruhnya diam tanpa bersuara dan bertanya lagi.

Junran mengangguk pelan tanda ia mengerti, sedangkan yang lainnya hanya mengangkat bahu pasrah pada keanehan Danessa itu

Danessa dipenuhi kebingungan, ia masih tak percaya ia mencubit tangannya keras, berharap mungkin ini hanyalah mimpi? Sakit, tidak.. Ini nyata, ia tak bermimpi. Apa suara tadi itu.. Membawa nya kemari untuk memperbaiki masa lalunya? Danessa menatap Reno di sana.

"Hey.. Ketua." Panggil Danessa

"Apa?" Reno menatap Danessa datar

"Apa kau.. Ah-tidak jadi." Ucap Danessa sembari terkekeh pelan

"Agak lain.. Emang nya kamu kenapa sih? Kaya orang gila begitu semenjak tidur dikelas layaknya orang mati seperti kata Ozias tadi." Tanya Reno bingung

Danessa menggeleng pelan, Dyah dan Bianca pun bertatapan mata penuh heran

"No, dia itu emang gila sebelum tidur di kelas itu.. Lihat saja dia memang ngak jelas." Ucap Bianca yang diangguki Dyah, Reno terkekeh pelan disana

"Oh iya ya.. Danessa kan memang gila." Ucap Reno sembari mengangguk pelan merasa setuju di sana

"Benar, makanya kamu yang hapal dong sama bawahan sendiri. Jangan taunya nyuruh-nyuruh doang."

Sambung Dyah sinis, tapi Reno mengangguk pelan sembari terus-menerus tertawa geli, Danessa hanya diam ia cemberut kesal di sana.

Hingga selesai makan dan berbincang bersama, mereka pun kembali ke kelas masing-masing untuk mengikuti jam pelajaran terakhir..

14 Rummy CardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang