"Rakza, Yang berarti Untuk Danessa."

10 0 0
                                    

Flashback.

"Katanya bakal ada murid baru?"

"Memang iya..?"

"Beneran?"

"Iya sih.. Cowok katanya."

"Semoga ganteng ya! Aku mau pacari kalau begitu."

Kata sekelompok gadis itu merasa penasaran, di ujung ruangan itu ada gadis kecil yang mendengarkan dengan malas dan merasa agak jengkel di sana, gadis itu agak kurang toleran terhadap murid baru di kelas nya, ia Danessa Alesya.

"Ck, palingan juga ngak ada yang mau temenan sama dia.. Lagian dia laki-laki pasti dia akan diam dan merasa malu-malu." Pikir Danessa merasa jengkel, giginya bergemertak ia tak suka akan murid baru.. Karna dahulu ketika kedatangan murid baru ia malah dibully oleh murid baru itu dan murid baru itu mengambil sahabat Danessa sehingga ia tak memiliki satu pun teman.

Hingga hari itu, kedatangan murid baru pun di sambut baik di sana. Murid baru itu di senangi banyak teman-teman sekelas Danessa. Walaupun begitu murid baru itu juga malu-malu.. Ia tak banyak berbicara di dalam kelas.. Ia dekat dengan salah satu sahabat sekaligus laki-laki taksiran Danessa mereka bersahabat. Danessa tak suka setiap kali ia memberikan hadiah pada sahabat laki-laki nya itu.. Pasti murid baru ini dengan kepo mengikuti mereka dan memberitahu kan kepada yang lainnya bahwa Danessa itu menyukai sahabatnya.. Walaupun memang benar, Danessa juga tak mau mengakuinya ia benar-benar jengkel pada murid baru yang baginya sok tahu tentang urusan nya itu.. Hingga saat dipertengahan kelas lima di sekolah dasar. Akhirnya baru lah mereka berkenalan satu sama lain secara baik-baik..

"Oh aku.. Gemintang Rakza Fahreza, kamu pasti.. Danessa Alesya kan? Hahaha.. Kamu sombong banget. Padahal aku pengen negur kamu selama ini, tapi kamu selalu sinis ke aku."

Danessa tersenyum ramah di sana..

"Ya? Maaf.. Hehehe, aku gengsi lagian kamu juga terlalu cepu pada Fatahillah jikalau aku menyukai nya, kau harus tahu bahwa itu adalah rahasia besar ku." Danessa tertawa pelan Rakza pun mengangguk paham sembari turut tertawa di sana.

"Teman?"-Rakza.

"Teman!"-Danessa.

Danessa Real Diary For Rakza.

"Rakza yang berarti untuk Danessa."

Dia itu murid baru.. Temanku, aku sempat sinis padanya.. Aku tak kenal dia siapa? Aku kesal bahwa ia memberi tahu secara blak-blakan pada Fatahilla bahwa aku menyukainya. Ia itu menjengkelkan bagiku.. Kami bahkan baru berkenalan ditengah semester sebulan setelah kedatangan nya di kelas ku. Dari sana cerita baru tercipta, banyak moment yang kuhabiskan bersama nya.. Kami seakan hidup sebagai abang dan adik, ia menganggap ku adik.. Aku menganggap nya abang walaupun usia ku lebih tua 5 hari dari pada nya, ia lebih dewasa dari pada ku.. Kami lulus bersama dan masuk di sekolah yang sama tapi sekarang aku berbeda kelas dengan nya. Dia Rakza, dia yang mengajarkan aku untuk tetap hidup, dia berkorban banyak di dalam hidup ku.. Dia ingin aku sukses dan terus hidup dijalan yang benar, dia memberikan aku banyak nasehat di saat yang lain meninggalkan aku.. Membuat ku sekarat, ia ada di sana bersama dengan ku. Susah, senang, sakit bersama. Kami jalani semua musim kehidupan selama beberapa tahun terakhir. Dia memberikan aku hidupnya. Rakza mencintai ku, Bahkan sebelum ia pergi ia memberikan ku alasan untuk tetap hidup, dia Rakza.. Gemintang Rakza Fahreza."-Danessa Alesya.

14 Rummy CardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang