Dua tahun sebelum mundurnya pasukan Portugis dari Indonesia
Pelabuhan Portugis
Para tentara Portugis itu terus mencambuk para kuli untuk bergerak cepat membawa barang ke kapal
Kali ini, Damiano pulang sebentar ke Portugis karena urusan keluarga. Dia sudah menetap di Indonesia selama tujuh tahun. Kalau bukan karena urusan keluarga, dia tidak mau pulang ke Portugis. Moodnya menjadi buruk setelah pulang ke rumah, bukan tanpa alasan keluarganya memanggil dia untuk pulang, dia akan dijodohkan dengan wanita bangsawan yang setara dengannya
Sambil menyesap rokok, dia terus memantau para kuli untuk masuk ke kapal. Para kuli itu adalah bawahan Damiano, di mandori oleh temannya dari bangsawan lain
"Dipercepat monyet sialan! Kalian para monyet seharusnya lebih cepat jalannya!"
Bruk!
Seorang kuli jatuh, barang bawaannya berceceran, mandor itu datang sudah bersiap dengan cambuknya
Damiano langsung tau lalu membuang rokok itu sembarangan dan menghampiri kulinya
"Dia bawahan saya" ucap Damiano dingin, suaranya yang rendah membuat mandor itu sedikit takut
"Tapi dia tidak becus, cepat pungut barangnya!"
Kuli itu bergerak memungut barang yang berjatuhan itu
"Vasco, sekali lagi kamu gunakan cambuk itu pada bawahan saya, akan saya gantung kamu di tiang alun-alun"
Sang mandor, Vasco, dia memegang lehernya sambil menelan saliva, dia bergerak menjauhi Damiano
Damiano dikenal sebagai lelaki bengis yang tak kenal ampun pada siapapun, dia bertahan di posisinya sebagai pemegang seluruh perdagangan Portugis - Indonesia begitu juga sebaliknya selama tujuh tahun ini
Bagi dia, para pekerja yang membuat kesalahan sedikit akan dimaafkan, tapi tidak untuk para pengkhianat dan pencuri. Tak pandang bulu siapa yang berkhianat dan mencuri, dari sesama Portugis atau dari pribumi, dia akan mengeksekusi mereka ditempat
Seorang wanita memakai gaun mewah berwarna cream diikuti dengan satu pelayan perempuan yang memayungi dirinya itu datang menghampiri Damiano
Wanita elegan keturunan bangsawan itu mulai percakapan dengan Damiano
"Kamu akan pulang ke Portugis?" Tanya wanita itu
"Tidak akan, saya lebih suka hidup disana daripada disini. Matipun saya ingin dikubur disana" jawab Damiano
"Perlu saya ikut dengan kamu dan menetap disana untuk menemani kamu?"
Damiano melihat wanita itu dengan dinginnya
"Bukankah saya sudah menolak perjodohan itu?"
"Kamu mau terus melajang seumur hidup? Disini ada wanita yang ingin menikah denganmu, perempuan mana yang mau menikah denganmu yang bengis dan kejam tak kenal ampun?"
"Lebih baik melajang sampai mati daripada menikah dengan bekas gundik dari keluarga kerajaan" ucap Damiano lalu naik ke kapal
"Sialan, itulah daya tarik Damiano yang aku sukai" wanita itu pergi
Kapal berlayar menuju Indonesia, tepatnya di pelabuhan Banten.
🚢🚢🚢
Kapal sampai di pelabuhan Banten. Dia merindukan bumi Sunda ini, padahal baru beberapa bulan saja dia meninggalkan Banten
Dia menuju ruangannya, disana sudah ada kertas yang dia minta sebelum pergi ke Portugis. Dia menyuruh seorang mata-mata untuk mencari tau tentang gadis pribumi yang menarik perhatiannya
Bukan tanpa alasan juga dia menolak perjodohan dengan wanita bangsawan itu, dia sudah menyukai wanita pribumi ini sejak setahun yang lalu
Kusumaningrum, seorang gadis asli pribumi, memiliki adik yang usianya beda dua tahun bernama Kusumaputri. Anak dari seorang kepercayaan bupati di daerah itu, bernama Kusuma Adi. Memiliki ibu yang bekerja sebagai petani rempah-rempah dan buah-buahan. Terkadang juga bekerja di rumah bupati sebagai asisten rumah tangga, sesekali Ningrum juga ikut membantu ibunya dirumah bupati, sehingga Ningrum lumayan dekat dengan anak bupati itu, Raden Aom
Raden Aom keturunan ningrat asli pribumi. Dirinya berbeda dengan pria pribumi pada umumnya. Memiliki postur tubuh tinggi besar seperti pengawakan orang-orang Portugis.
Baru saja mengecek hasil mata-mata bawahannya, Ningrum sudah berada di pasar ikan. Damiano langsung tau dari suara Ningrum, dia keluar dari ruangannya
Melihat ada yang tidak beres pada pengawas perdagangan, pemungutan liar masih ada dimana-mana, Damiano langsung menghampiri Ningrum yang berdebat dengan nelayan itu
Nelayan dan pengawas dari Portugis itu tak berkutik saat Damiano datang. Ningrum mendapatkan ikan yang dia inginkan dengan barter pisang yang dia punya
Ningrum pergi. Damiano melihat bawahannya itu. Mereka bicara bahasa Portugis
"Sudah saya katakan berkali-kali, tidak ada kenaikan harga tanpa sepengetahuan saya. Kalau sampai kejadian ini terulang lagi, saat itu juga kamu saya eksekusi ditempat" Damiano mengeluarkan pistolnya lalu mengarahkan ke jantung bawahannya itu
Damiano pergi ke ruangannya, mengurus rempah-rempah yang akan dikirim ke negaranya dua hari lagi
"Kunyit dan lengkuas masih kurang, saatnya ke tempat Ningrum sambil berkenalan"
![](https://img.wattpad.com/cover/357927911-288-k189177.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Next Life I Will Find You
Historical FictionSelalu ada kisah yang sama di setiap jaman. Portugis, Belanda, dan Jepang. Apa setiap kisah itu adalah orang yang sama? Bereinkarnasi untuk menyelesaikan kisah kehidupan mereka yang sebelumnya belum selesai? Atau hanya kebetulan kisah mereka sama di...