6

37.9K 168 2
                                    

Sugar Daddy
.

.

"Aahh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aahh... Daddy, mmmhh..." Raungan merdu itu mengalun dari bibir mungil seorang perempuan di dalam mobil yang terparkir asal di depan ruko yang masih tutup.

Penampilannya sudah acak-acakan. Rambut yang sedari pagi sudah dicatok agar tergerai sempurna, sekarang tak jelas lagi tatanannya. Kemeja seragam putih yang kancingnya sudah terbuka semua, dan rok abu-abu yang sudah terkumpul menjadi satu baris di atas perut.

Anak perempuan yang masih duduk di bangku SMA itu tanpa lelah menaik turunkan pinggulnya dengan tempo cepat. Menggilas penis milik lelaki di bawahnya yang ia panggil daddy.

"Dasar memek jalang... Harus banget disumpal dildo biar memeknya tambah penuh, hah?" Daddy meremas kuat bongkahan bokong perempuan itu setelah menamparnya hingga memerah.

'Yaiya laah harus. Kontol kecil punya lo mana enak kalau gak ditambah dildo..?' batinnya. Tapi yang bisa keluar dari mulutnya adalah kata-kata manis demi cuan tetap mengalir.

"Iyaah, Dad... Memek Ela suka disumpal kontol Daddy dan dildo besar. Memek Ela jadi kerasa penuhh... Eughh..."

Daddy mengerang. Pelepasannya sudah dekat. Ia membenamkan kontol pendeknya sedalam yang ia bisa. Berdesakan dengan dildo milik si perempuan. Tidak bisa ia pungkiri, efek yang ia rasakan karena berdesakan dengan dildo itu juga nikmat untuknya. Itu pulalah alasannya ia tidak tersinggung kala sugar babynya membawa sextoys untuk menambah kenikmatan.

Crott !!
Croot !

"Oouuughh...!!"

Ela, perempuan yang sudah dua bulan ini menjadi sugar baby itu cepat-cepat menyembunyikan raut kecewanya. Ia berpura-pura tersenyum. Sungguh menyiksa. Daddynya mengangkat tubuh mungil Ela dan mendudukkan perempuan itu di kursi penumpang depan. Sementara daddy membenarkan celana kain yang ia pakai.

Mereka baru saja ngewe sepuluh menit. Bahkan mungkin belum sampai 10 menit. Tapi daddynya ini sudah pelepasan. Bahkan saat Ela belum keluar sama sekali.

Menyebalkan.

Ela merutuki nasib sialnya karena memilih lelaki ini sebagai sugar daddynya. Ia bersumpah akan mencari sugar daddy pengganti yang lebih perkasa.

"Cepat benarkan seragammu, baby... Aku mau jalankan mobilnya."

"Buru-buru banget sih dad... Kita baru main satu ronde loh.." rengek Ela.

"Kamu kan harus sekolah."

"Hari ini cuma pengumuman kelulusan kok, Dad... Datang telat ga masalah."

"Sorry, baby... Aku juga ada meeting penting pagi ini. Jadi ga boleh terlambat.."

Ela cemberut. Tapi tangannya tetap bergerak memakai kembali baju seragamnya dengan baik dan benar. Ini masih pagi, tapi moodnya sudah dibuat berantakan oleh seseorang yang ia kira menyenangkan.

ALAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang