7

33.9K 195 4
                                    

Hand Service

.
.
.


"Azka sayang..." Netra Ela berbinar begitu melihat raga tegap Azka memasuki ruangan berukuran lebih dari 7 meter persegi itu. Lumayan lama ia tadi menunggu dan hampir pesimis.

Azka mendengus. Ia mendorong sebelah telapak tangannya untuk menghadang Ela yang hendak mendekat. "Udah jangan banyak cincong. Kalau mau dicolmekin, buruan cuci memek lo. Gue males pegang bekasan orang..."

Ela tertawa riang. Tapi tak urung ia menurut berlari kecil ke kamar mandi yang ada di dalam ruangan itu. Sambil bersenandung lirih, ia pun berencana menelanjangi dirinya saat itu juga. Sehingga saat keluar dari toilet, Azka akan langsung melihat dirinya naked. Seperti favorit cowok itu sejak dulu. Bermain dengan cewek naked.

Azka menunggu Ela sambil mengambil air mineral di gelas lalu meneguknya, kemudian mengambil segelas lagi untuk ia simpan di atas meja. Ia tersenyum miring begitu melihat Ela keluar dari toilet tanpa sehelai benang pun melekat di tubuhnya.

"O owh... Udah ga sabar banget memek lo? Minta digaruk, hm?"

Ela tercengang beberapa detik. Ia diam mematung, namun tak lama senyum genit ia tampilkan di wajahnya. Melenggang seperi jalang yang meliuk-liukkan tubuhnya secara sensual. Ia dengan berani mengusap gundukan Azka yang masih layu dan tersembunyi di balik celana seragam itu. Wajahnya yang sejajar dengan wajah Azka itu langsung menyambar bibir lelaki itu untuk ia lumat dengan liar.

"Gue kangen sama lo, Ka... Memek gue kangen digaruk sama lo. Gue juga kangen nyepong kontol gede lo, sayang..." Ucapan frontal Ela dibarengi gerakan sensual cewek itu yang langsung duduk di pangkuan Azka sambil menggesekkan vaginanya di atas penis cowok itu.

" Ucapan frontal Ela dibarengi gerakan sensual cewek itu yang langsung duduk di pangkuan Azka sambil menggesekkan vaginanya di atas penis cowok itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azka menggeram frustasi. Dia itu cowok normal. Bohong kalau tidak berereksi di saat seperti ini. Dalam hitungan detik, celananya sudah terasa sesak.

Azka menelusupkan jemarinya. Membuka lipatan vagina Ela dengan usapan lembut membuat Ela melenguh sexy. Tidak tahan dengan dua buah di dada Ela yang tergantung tepat di depan matanya, Azka pun melahap satu puting itu dengan mulut panasnya.

"Aaahh... Enak sayang... Mmmhh..."

Azka membalik tubuh Ela setelah melepas kulumannya di payudara sekal milik Ela. Memasukkan tiga jarinya sekaligus ke dalam vagina perempuan itu. Lalu mengocoknya dengan tempo cepat.

"Eunghh... Azkaaah... Fuck!! Oouughhh..!!" Ela menggelinjang seperti cacing kepanasan. Kepuasan yang tadi tidak ia dapatkan dari sugar daddynya, sebentar lagi akan ia raih dengan jari-jari kokoh seorang Azkara Bhumi.

"Ngghhh..." Erang Ela saat dirasa ia akan keluar. Tapi yang terjadi justru membuatnya mendelik penuh rasa kecewa.

Plop!

ALAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang