5. E-class Rank 5 - Ella - Twin-Drilled Holes pt. 2

6.2K 61 8
                                    

... (lanjutan dari cerita sebelumnya)

"Pilih aja. Mau sama cewe yang cantik body semok kek gue, apa yang tepos kurus kayak Ella. Pilih dah.."

Dua pilihan yang menggiurkan menimbulkan kebingungan dan kegelisahan takut akan salah jawaban. Fakhri benar-benar bingung akan hal ini.

"Duh, anjir..."

Satu tarikan nafas lalu jadi penanda sebagai akhir dari gumamannya yang tak bertepi. Keputusan yang harus ia ambil kini sudah tervisualisasi didalam benak pikirannya. Dan dengan mantap Fakhri katakan..

"Aku pilih Ella. Dia pacarku..", jawab Fakhri yang pelan-pelan mencabut kembali rudalnya dari vagina kakak pacarnya tersebut.

Dua reaksi berbeda terpancar dari kedua gadis itu. Satu menyatakan kegirangannya, dan satu merasa tidak terima.

"Fakhri?! Selera lu jelek banget sumpah.."

Setelah beranjak dari Natasya, Fakhri segera bergegas menyelipkan rudalnya yang masih setengah ereksi tersebut kedalam meki pacarnya, Gabriella.

"Empp...!"

"Terus?", ucap Fakhri yang mulai bernada tak acuh tak acuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terus?", ucap Fakhri yang mulai bernada tak acuh tak acuh.

"YA SAMA GUE AJA NAPA!?"

"Lu cantik, lu gede, lu semok. Tapi sorry, Ella tetep pemenang buat gue.."

"Apanya yang mau dibanggain dari Ella? Tepos, kurus, muka ga cantik-cantik amat. Mending gue. Lu kalo mau 7x24 jam ngewe juga gua jabanin asal lo kuat.."

"Terus?"

Fakhri melebarkan kedua kakinya diatas kasur itu, dan Ella sendiri mengunci tubuh pacarnya dengan kedua kakinya sendiri. Kedua tangan lelaki itu memalangi kedua sisi lengan pacarnya, dan gadis tersebut pun juga bergelayut pada lelaki itu.

Tempo genjotan yang cepat itu sudah biasa bagi Ella. Ia benar-benar hafal seberapa cepat pinggulnya akan bergerak, dan dinding mekinya berkontraksi dengan menyesuaikan ukuran liangnya dengan ukuran rudal milik pacarnya tersebut.

"Terus? Terus apa? Lu balik kesini monyet! Ngewe sama gua aja sini!", paksa Natasya menarik lelaki itu dari Ella, namun Ella sendiri langsung menarik lelaki itu dan erat mendekapnya.

"Ella gausah ganggu, lepasin!"

Ella menggeleng, dengan kondisi terus digenjot cepat oleh pacarnya sendiri.

"Ella!"

Digerayangi oleh pacarnya sendiri, terasa jelas cengkeraman mekinya juga ikut mengencang menggigit rudal pacarnya itu.

Iri dengan adiknya yang memiliki pacar berkelamin besar, Natasya terus berusaha untuk menariknya hingga lepas dari adiknya itu.

"Cepetan! Lu sama gue aja! Gue lebih enak!"

"Engga! Gua bilang engga!"

Perdebatan tak berujung itu masih intens sampai sekarang. Namun saja, bagai petir di siang bolong dan hujan di padang pasir, seseorang pun menyelinap kedalam rumahnya. Kepala yang terbungkus oleh skimask itu mengintip kedalam bilik kamar.

Prove me wrong or reveal me goodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang