7. E-class Rank 3 - Alya - Exchange

7K 62 20
                                    

Benar sekali, hari Minggu memang hari yang tepat untuk liburan sekedar melepas penat. Meskipun hanya sehari sekali dalam seminggu, setidaknya cukup untuk cuci mata dari rutinitas dan kesibukan sehari-hari.

Tepat setelah pertunjukan theater usai, aku dan 2 temanku pulang seusai mengisi waktu dengan menikmati pertunjukan.

"Jadi, tanggal 24 sibuk ga?", ucap Raka temanku, yang mana salah satu dari pemain foreign exchange juga.

"Kalo di gua si harusnya engga. Tapi kalo tiba-tiba ada urusan mendadak deket dengan tanggal itu ya bakal unpredictable juga sih.."

"Ya kita kan sebagai pemain Exness harusnya bisa kan ya nyempatin buat kumpul disana..", lanjut Raka.

"Emang mau ngapain sih di tanggal 24?"

"Lah? Sebelum theater mulai kan lu sempet usulin ide buat trip bareng ke Thailand. Kan mayan dong, udah bisa hasilkan duit sendiri boleh kali have fun keluar negeri.."

"Oh, iya hahaha. Jenuh juga didalam negeri. Bagus juga kita jalan-jalan cari hiburan dan referensi, ya kan?", ucapku.

"Nah itu dia.."

"Tapi by the way, disana emang bener ya cowo disana tuh banyak yang operasi jadi cewe?"

"Ah, iya! Dulu gua pernah kesana waktu masih kecil. Sumpah, cowo kayak cewe banget kalo dandan. Mana itu tetek gede kayak cewe lagi, kan?", aku pun lantas membagikan pengalaman masa kecilku.

"Serius?"

"Iya, serius. Dua-rius malah"

"Buset. Ini gua kalo sampe sange sama orang kek gitu ga normal nih gua..", ujar Bagus, yang juga salah satu dari temanku.

"Bentar-bentar, ini kenapa malah jadi bahas tete-tetean dah?"

"Oh, enggak. Gua cuma pengen tau aja dari yang pernah diomongin sama temen gua. Bener gak sih di Thailand itu ada cowo yang mirip banget jadi cewe, gitu.."

"Oh, kirain kan.."

Berjalan beberapa langkah keluar dari theater, dua temanku menyapa seorang idola grup ibukota.

"Freyaaaa!", sapa Bagus.

"Eh iya halo!", balasnya lembut diiringi dengan lambaian kecil dan senyumannya.

Dan ditengah perjalanan menuju lift, ponselku berdenting. Notifikasi yang masuk lantas membuatku segera memeriksanya.

"Ting!"

Raih ponsel di saku kananku, aku segera membuka dan menggulir kebawah tab notifikasi pada layar awal ponselku.

"Kenapa?", tanya Raka.

"Oh gapapa, duluan aja..", kataku seraya mulai membuka kembali broker Exness-ku di ponsel.

"Ini kita berdua duluan gapapa?"

"Iya, duluan aja. Gua mau trading bentar.."

"Gapapa?", tanya Bagus, sekedar untuk memastikan.

"Udah, gapapa. Gua bukan anak kecil lagi.."

"Oke, kami duluan ya.."

"Sip, hati-hati ya.."

Setelah itu Bagus dan Raka berjalan lebih dulu menuju lift, sementara aku langsung bersandar pada besi pembatas pada ujung lantai keempat ini.

Fokusku kini tertuju pada pergerakan grafik candlestick yang naik dan turun secara acak. Dengan bermodalkan analisa dan prediksi yang sudah kupelajari cukup lama, aku mampu menebak kemana arah grafik ini akan berlanjut.

Prove me wrong or reveal me goodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang