Chapter 3

693 44 17
                                    

Kyuhyun mengantar Ryeowook pulang kerumahnya. Meski Ryeowook sudah menolak tapi seperti kata kyuhyun kalau ia adalah namja yang gigih. Sepertinya Ryeowook tidak biasa minum. Hanya satu botol pinot noir ia habiskan dan berakhir mabuk. Brukk.. dorongan keras membuat Kyuhyun membentur pohon ek besar di belakangnya. Entah dari mana Ryeowook mendapatkan tenaga untuk mendorong tubuh tinggi Kyuhyun yang jelas jauh lebih besar dari ukuran tubuh Ryeowook. Ryeowook mengunci kyuhyun dengan tubuhnya. Tangan nakal Ryeowook menggerayangi dada bidang Kyuhyun. Kyuhyun mencoba untuk tidak tergoda karna Namja didepannya ini mabuk berat. Tapi melihat Ryeowook yang sudah terbakar gairah sungguh menyulut api gairah Kyuhyun. Dengan kasar Kyuhyun membalik posisi mengunci tubuh mungil itu dengan tubuhnya. Menciumi bibir mungil merah merekah penuh gairah. Kyuhyun semakin menggila menciumi leher jenjang Ryeowook dan menggigit kecil disana. Menghiraukan desahan panas Ryeowook yang mengalun indah bagai melodi.
"Kyuhyun, please" Ryeowook memohon dan mendesah

"Tidak, sekarang belum saatnya" Kyuhyun merapikan pakaian Ryeowook yang berantakkan akibat perbuatannya.

"Pleaseeee" Ryeowook memohon dengan tatapannya yang penuh hasrat. Kyuhyun tau apa yang Ryeowook rasakan karna ia juga mencoba menahannya. Kyuhyun tidak bisa melakukannya dalam kondisi seperti sekarang. Ia harus menunggu waktu yang tepat. Saat Ryeowook menerimanya dengan tulus bukan karna pengaruh alkohol.

"Kita masuk" Kyuhyun menggendong Ryeowook bridelstyle memasuki Rumah mungil Ryeowook. Membaringkan Ryeowook yang setengah sadar di sofa merah di pojok ruangan.

"Istirahatlah, aku akan menjagamu" bisik Kyuhyun tak yakin apakah Ryeowook mendengarnya atau tidak karna hanya terdengar suara nafas teratur dari Ryeowook. Cepat sekali tertidur. Pikir Kyuhyun

~~~~~

Jam dinding di ruang tengah menunjukkan pukul 3 pagi. Ryeowook bergerak gelisah kemudian perlahan membuka kedua matanya. Rasa pusing hebat menghantam kepalanya membuat Ryeowook berteriak kesakitan. Dari arah dapur Kyuhyun berlari panik.

"Ada apa?" Tanya Kyuhyun cemas

Ryeowook memandang lama Kyuhyun sebelum akhirnya mendorong namja itu hingga terjelembab membentur meja dibelakangnya.

"SIAPA KAU??" teriak Ryeowook seperti ketakutan ia melempari Kyuhyun dengan bantal sofa dan sandal.

"Hei hentikkan! Aku tidak akan menyakitimu" Kyuhyun ingin mendekat namun Ryeowook menodongkan pisau kearahnya. Entahlah dari mana Ryeowook mendapatkan pisau itu.

"Kau pikir aku bodoh hah? Aku tidak mengenalmu. Bagaimana kau bisa masuk kedalam rumahku?"

Pasti ini efek dari alkohol dia lupa kejadian semalam. Pikir Kyuhyun

"Semalam kau datang ke bar dan kita kenalan disana. Coba kau ingat! Aku Cho Kyuhyun"

Ryeowook mencoba memutar kembali memori ingatannya. Rasa sakit itu menusuk kuat hingga kepalanya terasa akan pecah. Perlahan bayangan kejadian semalam terlihat meski tidak semua terlihat dan dapat Ryeowook ingat.

"Aakkhh"

"Kau tidak apa Ryeowook?" Tanya Kyuhyun cemas

"Aku ingat. Kita berkenalan di bar setelah itu kita minum bersama dan aku tidak ingat apa-apa lagi"

Kyuhyun mengangguk tanda kalau apa yang Ryeowook katakan itu benar.

"Kau mabuk berat karna itulah aku mengatarmu pulang"

"Lalu kenapa kau masih disini?"

"Karna aku menjagamu semalaman"

Ryeowook mendengus. Hei, Ryeowook namja dewasa yang bisa menjaga dirinya sendiri. Ia bukan lagi anak kecil yang harus di jaga. Lagi pula di jaga oleh orang asing? Ini kabar baik atau buruk? Sepertinya Ryeowook harus menceburkan diri ke jurang terjal karna membiarkan orang yang baru di kenal menginap dirumahnya.

"Aku tidak minta kau menjagaku" terdengar dingin ucapan yang terlontar dari bibir mungil bak candu itu.

"Akulah yang ingin menjagamu. Setidaknya ucapkan terima kasih untukku" tidak ada emosi dari nada ucapan itu. Justru ucapan Kyuhyun terkesan lembut dan penuh kehati-hatian. Mungkin takut si mungil marah. Apalagi jika si mungil tahu kalau semalam Kyuhyun sudah mencuri first kiss nya. Kyuhyun tahu itu adalah ciuman pertama Ryeowook karna Ryeowook sangat kaku saat mereka berciuman semalam. Pemula yang terlambat untuk ukuran namja dewasa. Berbeda dengan Kyuhyun yang sudah sangat ahli.

"Thanks" ucap Ryeowook singkat namun membuat Kyuhyun tersenyum penuh arti.

"No.. aku tolak ucapan terima kasihmu. Sebagai ganti nya aku minta imbalanku"

Ryeowook melotot tajam. Rasanya ia ingin melempar Kyuhyun ke kutub utara dan menceburkannya ke sungai es.

"Kau sendiri yang ingin menjagaku. Kenapa meminta imbalan padaku?" Sungut Ryeowook. Emosinya hampir memuncak.

"Tetap saja kau harus memberikan imbalan. Morning kiss" Kata Kyuhyun sambil memonyongkan bibirnya.

"Yak, tidak mau" Ryeowook melempar bantal ke wajah Kyuhyun.

"Hanya sekali saja Ryeowook-ah" Rengek Kyuhyun

"Tidak. Aku bilang tidak ya tidak. Menjauh dariku kau" teriak Ryeowook

"Shitt.. bau ini" Kyuhyun mengendus udara. Ia dapat merasakan bau yang ia kenal meski masih samar. Tidak menyengat penciuman seperti biasa.

"Kita harus tinggalkan rumah ini"

"Apa? Tidak. Aku tetap di rumahku. Kalau kau pergi sana pergi sendiri!"

Kyuhyun tahu ini tidak akan berjalan sesuai keinginannya. Namja mungil ini memang keras kepala. Bagaimanapun caranya Kyuhyun harus membawa Ryeowook ke tempat aman. Para Morph sudah tahu tempat tinggal Ryeowook. Bukan tidak mungkin mereka akan memburu Ryeowook.

Bruukk..bruuk.. praangg.. Ryeowook melihat jendela kaca di dapurnya pecah. Tak ada sesuatu yang memecahkan jendela tersebut. Hanya semut kecil yang berbaris rapih berjalan diatas meja.

"Jangan sentuh semut itu Ryeowook!" Kyuhyun berteriak mengingatkan Ryeowook saat ia akan menyentuh salah satu semut.

"Kenapa? Demi Tuhan, ini hanya semut. Mereka tidak berbahaya"

"Tidak. Mereka adalah Morph yang menyamar jadi semut"

Ryeowook tertawa meremehkan. Seakan ucapan Kyuhyun hanyalah bualan dan omongkosong. Ryeowook adalah seorang dokter dan ia tidak percaya magic, sihir atau apapun itu. Ryeowook hanya percaya pada logika bukan sesuatu yang diluar nalar manusia.

"Omong kosong apalagi ini? Morph? Hewan jenis reptil atau apa?"

"Tidak ada waktu untuk menjelaskan. Kita harus pergi sekarang"

"Tidak. Aku tidak akan pergi kemanapun"

Byaarr.. api menjalar cepat membakar dapur. Ryeowook berteriak histeris. Kiki berlari keluar dari dapur. Mendekati Ryeowook. Ryeowook mengambil kiki lalu menggendongnya.

"Apa yang terjadi?" Ryeowook menuntut penjelasan

"Kita pergi sekarang sebelum morph lain datang memburumu" Kyuhyun menarik paksa Ryeowook untuk keluar dari rumah dan mengikutinya. Masuk kedalam mobil yang terparkir di halaman depan.

"Bagaimana dengan rumahku?"

"Mengertilah kau tidak mungkin tinggal disana karna rumahmu sudah terbakar"

Ryeowook diam. Rumahnya memang sudah terbakar dan setelah ini ia sudah tidak memiliki tempat tinggal. Bukankah itu bagus?

Kyuhyun memutar kunci lalu kakinya menginjak gas. Mobil melaju cepat menyusuri jalan. Menuju suatu tempat yang Kyuhyun pikir Ryeowook akan aman berada disana.

~~~~~

Ryeowook melihat tanpa berkedip rumah didepannya. Entahlah ini rumah atau kastil. Mungkin lebih tepat disebut kastil karna memang seperti kastil walau tidak menyeramkan seperti kastil di film drakula atau vampire.

"Tempat apa ini?" Tanya Ryeowook

"Kau aman disini ryeowook" jawab Kyuhyun

Kriieeett... pintu gerbang besar terbuka. Didepan sana berdiri pria dengan senyum meremehkan. Kyuhyun berdesis kesal. Pria didepannya ini sangat mengesalkan.

"Kyuhyun. Bukankah kau tidak diterima lagi di sini? Berani sekali kau menginjakkan kaki di tempat ini"

TBC

The EmpathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang