Diluar di dek kayu, mereka berdua menikmati makan malam bersama dengan daging sapi setengah matang. Setelah memutuskan untuk tinggal, Ryeowook mencoba berpikir logis. Diluar sana tidak aman dan hanya disini ia akan aman meski itu berarti harus berkumpul dengan serigala. Mungkin ia sudah salah paham dengan kyuhyun tentang setengah kebenaran yang ia dengar kemarin malam. Lagi pula ia juga mendapat setengah kekuatan Kyuhyun. Seperti, mencium bau berkilo-kilo meter, merasakan adanya bahaya dan kekuatan tenaga. Kyuhyun mengisi penuh gelas anggur Ryeowook dengan botol pinot noir yang ia temukan di rak botol anggur. Lembayung senja bersinar menembus pohon-pohon pinus besar, membuat bayangan yang tercetak di permukaan tanah. Angin menyisir daun-daun pohon disekitar hutan. Hawa dingin seakan menembus kulit sampai ketulang.
Saat penuh kedamaian, Ryeowook tak pernah merasa setegang ini. Serigala dalam dirinya berontak dan mendengking minta di bebaskan. Mengingatkannya akan bahaya disekitar. Kyuhyun meyakinkannya pondok ini terlindung dari penyusup. Mantra pelindung magic yang menghalau morph akan bertahan selama....
Dirinya dan Kyuhyun tidak menggunakan terlalu banyak magic.
Garpu ditangan Ryeowook terjatuh ke meja kaca dengan bunyi nyaring. Kyuhyun mendongak menatap Ryeowook."Kyuhyun, kita aman disini kan? Tentang mantra pelindung itu"
Kyuhyun memain-mainkan makanannya. "Aku tidak yakin. Perisai di kastil ini kuat, tapi belum pernah di uji coba. Tergantung tingkat kekuatan magic yang digunakan"
"Bagaimana kau bisa tahu seberapa kuat magic itu?"
Kyuhyun mengangkat kepalanya dan bertatapan dengan Ryeowook."Magic Morph gelap dan tidak memancarkan warna, tapi magic Draicon yang paling kuat menghasilkan percikkan sinar warna-warni. Penyatuan kita malam itu jelas membahayakan keutuhan perisai jika kau terlalu banyak mengeluarkan magic"
Teringat semburan warna-warni saat mereka bercinta, selera makan Ryeowook menghilang. Senyum Kyuhyun tidak terlalu menghibur. Dipinggir tanah lapang, sekilas Ryeowook melihat gerakkan. Ryeowook mengendus-endus diudara. Ia menangkap bau maskulin Kyuhyun, aroma padang rumput dan samar-sama bau kijang. Binatang itu dipadang rumput, dan mengunyah rumput sangat lahap.
"Hanya kijang" Ryeowook bersandar pada papan kayu di belakangnya, mendesah lega.
"Aku mulai mencurigai setiap binatang yang berjalan dekat tempat ini. Mereka bisa saja akan menerkamku"
"Termasuk aku?" Kyuhyun tersenyum padanya.
"Terutama kau. Kau selalu terlihat seperti ingin menerkamku" goda Ryeowook
"Memang" Kyuhyun balas menggoda
"Dasar mesum"
Senyum Kyuhyun memudar menjadi tatapan yang kuat. Tatapan Kyuhyun mengirimkan getaran nikmat yang menjalar kesekujur tubuh Ryeowook. Dahi Ryeowook berkerut saat melihat kijang itu semakin mendekat, jelas tidak takut pada manusia. Ia terkesiap saat sisik bermunculan diatas bulu kijang itu. Kijang itu menggeliat, memanjang menjadi makhluk reptil bersisik. Buaya sepanjang 3,6 meter itu mulai mendekati mereka.
Belatih sudah ditangan Kyuhyun saat ia berdiri dan melompat kedepan. "Itu pengintai yang dikirim Morph. Tunggu disini!! Aku akan membunuh makhluk jelek itu"
Teriakan protes tertahan dibibir Ryeowook saat Kyuhyun sudah berlari mendekati buaya itu. Ryeowook meneriakkan peringatan saat buaya itu berputar untuk menyerang Kyuhyun. Rahang dengan gigi tajam menancap di lengan Kyuhyun. Kyuhyun menjatuhkan belatihnya dan berteriak saat buaya itu menggigit dan mengoyak kulitnya.
Ryeowook mulai menjerit, serigala dalam dirinya menuntut ingin dibebaskan. Kyuhyun tidak pernah berteriak kesakitan. Air mata membuat pandangan Ryeowook mengabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empath
FanfictionCerita ini karya dari Bonnie Vanak saya mendaur ulang cerita dan merubah pemeran didalamnya. Cerita ini mengandung unsur Yaoi. bagi yang tidak suka lebih baik jangan baca. "Bagaimana rasanya di asingkan dari keluarga dan teman-teman? kesepian itu pa...